Ketahui Obat-Obatan yang Efektif untuk Mengatasi Kusta

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   02 November 2020
Ketahui Obat-Obatan yang Efektif untuk Mengatasi KustaKetahui Obat-Obatan yang Efektif untuk Mengatasi Kusta

Halodoc, Jakarta - Sudah tak asing dengan penyakit kusta atau lepra? Penyakit ini adalah infeksi bakteri kronis yang menyerang jaringan kulit, saluran pernapasan, dan saraf tepi. Menurut keterangan Kementerian Kesehatan RI (2019), Indonesia adalah negara penyumbang ke-3 penyakit kusta di dunia. Oleh sebab itu, kamu tetap harus waspada dengan penyakit ini. 

Di dunia medis, kusta juga disebut penyakit Hansen atau Morbus Hansen. Penyakit ini bisa menular dari satu orang ke orang lain. Bakteri kusta yang bernama bakteri Mycobacterium leprae bisa menyebar lewat percikan ludah (droplet) atau dahak, yang keluar saat pengidapnya batuk atau bersin. 

Meski begitu, kusta tidak menular dengan mudah. Seseorang dapat tertular kusta jika mengalami kontak dengan pengidapnya dalam waktu lama, dan terkena percikan droplet secara terus-menerus. Lalu, bagaimana sih cara mengatasi kusta? Adakah obat-obatan yang efektif untuk menyembuhkannya? 

Baca juga: Jangan Salah Kaprah, Begini Cara Penularan Kusta yang Harus Dipahami

Mati Rasa hingga Mimisan

Gejala kusta pada awalnya mungkin terlihat tidak jelas, dan bisa berbeda-beda pada tiap pengidapnya. Pada beberapa kasus, gejala kusta baru muncul setelah bakteri penyebabnya berkembang selama bertahun-tahun lamanya di tubuh pengidapnya.

Nah, berikut ini gejala kusta yang umum dialami pengidapnya: 

  • Mata rasa di kulit. Hilangnya kemampuan untuk merasakan sentuhan, tekanan, suhu, atau rasa sakit. Kondisi ini umumnya terjadi pada area tangan, lengan, kaki, dan tungkai.
  • Munculnya luka tapi tidak terasa sakit.
  • Munculnya lesi pucat, menebal di kulit, dan berwarna terang.
  • Lesi yang tidak kunjung sembuh setelah beberapa minggu hingga berbulan-bulan.
  • Melemahnya otot tubuh, terutama otot tangan dan kaki. 
  • Hilangnya alis dan bulu mata.
  • Hidung tersumbat dan mimisan.

Selain itu, ada gejala lainnya seperti kelainan pada mata. Gejalanya seperti refleks kedip berkurang dan kelopak mata yang tidak menutup dengan baik. Masalah yang lebih seriusnya adalah terjadi cacat menetap seperti jari bengkok, memendek atau terputus, serta kelumpuhan tangan dan kaki. 

Nah, bila mengalami gejala-gejala di atas, segera temui dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Kamu bisa bertanya langsung pada dokter melalui aplikasi Halodoc. Ingat, semakin cepat kusta didiagnosis, semakin besar pula peluang untuk sembuh. 

Lantas, apa saja sih obat untuk mengatasi kusta? 

Baca juga: Ketahui 3 Jenis Kusta dan Gejala yang Dialami Oleh Pengidapnya

Pengobatan Kusta dengan Kombinasi Antibiotik

Menurut pakar di Centers for Disease Control and Prevention, cara mengatasi kusta memerlukan kombinasi antibiotik. Biasanya dokter akan memberikan dua atau tiga antibiotik yang digunakan secara bersamaan. Contohnya dapson, rifampisin, dan klofazimin. Metode ini disebut terapi multidrug (multidrug therapy).

Pemberian dua atau tiga macam antibiotik ini bertujuan untuk mencegah perkembangan resistensi antibiotik oleh bakteri, yang dapat terjadi karena lamanya pengobatan. Untuk durasi waktunya, pengobatan kusta biasanya berlangsung antara satu hingga dua tahun. Hal yang perlu ditegaskan, penyakit ini bisa disembuhkan jika pengobatan diselesaikan sesuai resep.

Baca juga: Jangan Dijauhi, Pengidap Kusta Bisa Sembuh Tuntas

Menurut Kementerian Kesehatan RI, tujuan dari pengobatan kusta adalah memutus rantai penularan, mencegah cacat atau menangani agar cacat tidak berlanjut, menangani komplikasi, dan memperbaiki kualitas hidup pengidapnya. Hal yang juga perlu diketahui, kusta tak selalu identik dengan cacat, sebab penyakit ini dapat diobati bila ditangani sejak dini. 

Referensi:
National Institutes of Health - MedlinePlus. Diakses pada 2020. Leprosy
Kementerian Kesehatan RI. Diakses pada 2020. Waspada Kusta, Kenali Cirinya
CDC. Diakses pada 2020. Hansen's Disease (Leprosy)
WHO. Diakses pada 2020. Leprosy

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan