Halodoc, Jakarta - Mata ikan adalah lapisan kulit yang tebal dan mengeras yang terbentuk saat kulit mencoba melindungi dirinya dari gesekan dan tekanan. Mata ikan paling sering berkembang di kaki dan jari kaki atau tangan dan jari. Selain mengganggu keindahan kulit, mata ikan ini juga dapat menyebabkan rasa nyeri, luka, dan infeksi. Namun, pada banyak kasus, kondisi ini tidak membahayakan. 

Penanganan medis atau pemberian obat mata ikan hanya dibutuhkan saat kamu merasa mata ikan tersebut menyebabkan rasa tidak nyaman. Selain itu, jika kamu juga mengidap diabetes atau kondisi lain yang menyebabkan aliran darah ke kaki memburuk, kamu berisiko lebih besar mengalami komplikasi akibat mata ikan. Oleh karena itu, penting untuk segera menemui dokter jika hal ini terjadi. 

Baca juga: Tanpa Operasi, Inilah 4 Cara Mengobati Mata Ikan

Seperti Apa Penanganan Medis untuk Mata Ikan?

Penanganan awal yang bisa dilakukan untuk menghindari rasa tidak nyaman akibat mata ikan adalah menghindari penyebabnya. Misalnya jika mata ikan terjadi akibat penggunaan sepatu yang kurang nyaman, maka ganti alas kaki dengan yang lebih nyaman. Dengan begini, kamu akan lebih nyaman dan rasa nyeri tak semakin parah. 

Sementara itu, jika mata ikan terus sebabkan rasa tidak nyaman, ada beberapa tindakan sederhana yang bisa dilakukan untuk mengatasi mata ikan, antara lain: 

• Menutupi tangan atau kaki yang mengalami mata ikan dengan kapas, busa, atau plester agar terlindung dari tekanan atau gesekan.
• Mengolesi mata ikan dengan krim yang mengandung asam salisilat agar kulit yang menebal cepat mengelupas. Namun, pastikan hal ini sudah mendapat persetujuan dari dokter.

Mata ikan yang memerlukan penanganan medis perlu dilakukan jika kondisi tak kunjung sembuh meski telah dilakukan perawatan seperti yang disebutkan sebelumnya. Beberapa penanganan medis yang bisa dilakukan, antara lain: 

• Penipisan Lapisan Kulit yang Menebal dengan Pisau. Prosedur ini bertujuan untuk mengatasi mata ikan, sekaligus membantu mengurangi rasa nyeri akibat mata ikan.
• Obat Mata Ikan. Krim atau salep yang mengandung asam salisilat dapat melunakkan dan mengangkat kulit yang menebal. Namun, mereka yang memiliki penyakit arteri perifer, diabetes, dan neuropati perifer sebaiknya menghindari produk ini karena berisiko menyebabkan kerusakan lapisan kulit. 
• Bantalan Kaki. Penggunaan bantalan khusus di sepatu supaya pijakan lebih nyaman.
• Operasi. Dokter bisa merekomendasikan tindakan operasi untuk memperbaiki posisi tulang yang mengakibatkan terjadinya gesekan. Namun, tindakan ini cukup jarang dilakukan.

Kamu juga bisa diskusikan perawatan awal mata ikan dengan dokter di Halodoc. Dokter akan menjelaskan tindakan apa saja yang bisa dilakukan untuk mencegah rasa tidak nyaman akibat mata ikan. 

Baca juga: Mata Ikan Muncul, Harus Bedah atau Pakai Salep?

Pengobatan Mata Ikan yang Bisa Dilakukan di Rumah

Jika kamu tidak memiliki masalah kesehatan yang terjadi bersamaan dengan mata ikan, cobalah ikuti beberapa saran berikut untuk membantu menghilangkan mata ikan: 

• Gunakan Bantalan yang Dijual Bebas. Oleskan bantalan untuk melindungi area di mana mata ikan terjadi. Berhati-hatilah saat menggunakan obat mata ikan yang dijual bebas (tanpa resep) karena mereka bisa sebabkan efek samping yang tidak diinginkan.
• Rendam Tangan atau Kaki. Merendam tangan atau kaki dalam air sabun hangat akan melembutkan mata ikan. Ini kemudian dapat mempermudah pengelupasan kulit yang menebal.
• Gosok Kulit. Selama atau setelah mandi, gosok mata ikan dengan batu apung, kikir kuku, atau kain lap untuk membantu menghilangkan lapisan kulit yang mengeras. Jangan gunakan benda tajam untuk merapikan kulit. Jangan gunakan batu apung juga jika kamu memiliki diabetes.
• Melembabkan Kulit. Oleskan pelembap ke tangan dan kaki untuk membantu menjaga kulit tetap lembut.
• Kenakan Sepatu dan Kaus Kaki yang Nyaman. Tetap gunakan sepatu dan kaus kaki yang pas dan pas sampai mata ikan sembuh. 

Baca juga: Inilah Cara Alami untuk Obati Mata Ikan

Referensi:

Healthline. Diakses pada 2020. How to Get Rid of Corns at Home.

Mayo Clinic. Diakses pada 2020. Corns and Calluses.

Medical News Today. Diakses pada 2020. All About Corns and Calluses.