Ketahui Pencegahan Parestesia yang Bisa Dilakukan Sejak Dini

Ditinjau oleh  dr. Verury Verona Handayani   20 Mei 2019
Ketahui Pencegahan Parestesia yang Bisa Dilakukan Sejak DiniKetahui Pencegahan Parestesia yang Bisa Dilakukan Sejak Dini

Halodoc, Jakarta - Parestesia adalah terjadinya sensasi pada kulit yang abnormal seperti kesemutan, gatal, atau mati rasa tanpa penyebab yang jelas. Kondisi ini juga dapat terjadi hanya sementara atau bisa juga berkepanjangan (kronis).

Kondisi parestesia yang sementara dapat menghilang dengan sendirinya tanpa pengobatan. Sedangkan parestesia kronis membutuhkan pengobatan dan susah untuk hilang sama sekali.

Hampir semua orang pernah mengalami parestesia. Gangguan yang paling sering terjadi adalah saat merasakan kesemutan pada tangan atau kaki saat tertidur. Sensasi ini muncul akibat penekanan pada saraf secara tidak sengaja. Namun, parestesia ini dapat hilang dengan sendirinya saat kamu mengubah posisi. Parestesia tersebut disebut sebagai parestesia sementara.

Baca juga: Waspada, Ini 6 Penyakit yang Ditandai dengan Kaki Kesemutan

Sayangnya, tidak semua parestesia dapat dicegah, hanya saja frekuensi kemunculannya bisa dikurangi. Berikut adalah beberapa cara yang dapat kamu lakukan untuk menghindari parestesia:

  • Menerapkan Pola Hidup Sehat. Konsumsi banyak buah dan sayur, serta makanan bergizi yang rendah lemak jenuh untuk menjaga daya tahan tubuh, supaya tidak mudah terserang infeksi.
  • Minum Air Putih yang Cukup. Minimal 8 gelas atau setara dengan 2 liter per hari.
  • Hindari Gerakan Repetitif. Hindarilah gerakan-gerakan yang berulang dalam waktu yang lama, apabila kamu diharuskan untuk melakukan gerakan repetitif, seperti mengetik atau olahraga, maka beristirahat yang cukup adalah kunci yang penting supaya tidak mengalami parestesia. Jika sering duduk dalam waktu yang lama, kamu juga harus bangun untuk berjalan-jalan agar terhindar dari parestesia.
  • Rutin Memeriksakan Diri ke Dokter. Periksakan kesehatanmu secara menyeluruh, terutama jika memiliki penyakit yang menjadi faktor risiko.

Ngomong-ngomong soal faktor risiko, terdapat beberapa faktor bisa meningkatkan risiko seseorang mengalami parestesia (kesemutan), kamu perlu mengetahuinya agar bisa menghindarinya. Di antaranya:

  • Melakukan gerakan berulang yang menekan urat saraf, misalnya mengetik, memainkan alat musik, atau bermain tenis.
  • Memiliki diabetes tipe 1 atau 2.
  • Memiliki penyakit autoimun.
  • Memiliki penyakit saraf, seperti multiple sklerosis.
  • Memiliki kebiasaan minum alkohol dan pola makan yang tidak seimbang, sehingga menyebabkan kekurangan vitamin, terutama vitamin B-12 dan asam folat.

Baca juga: Apa Saja Penyebab Tangan & Kaki Kesemutan? Berikut Jawabannya

Gejala parestesia pun bisa terjadi pada sebagian besar tubuh kamu, tetapi akan lebih sering terjadi pada tungkai atas dan bawah. Parestesia kronis malah mampu menyebabkan kecanggungan pada tungkai yang mengalami, sehingga membuat kamu sulit berjalan. Gejala parestesia yang umum muncul adalah:

  • Mati rasa.
  • Kaku.
  • Merasa lemah pada anggota badan.
  • Sensasi menggelenyar atau geli pada anggota badan tersebut.
  • Rasa terbakar.
  • Dingin.
  • Rasa tertusuk-tusuk pada anggota badan, terutama pada kaki yang dapat menyebabkan sulit berjalan (hal ini biasanya terjadi dalam kasus parestesia kronis).

Apabila kamu mengalami parestesia sementara, sebenarnya tidak memerlukan pengobatan secara khusus. Sedangkan pengobatan parestesia kronis tergantung pada penyebabnya. Misalnya, jika disebabkan oleh penyakit seperti diabetes, pengobatannya berupa kontrol gula darah. Apabila disebabkan oleh pekerjaan, penanganannya adalah dengan melakukan perubahan postur atau fisioterapi.

Itulah yang perlu kamu ketahui mengenai kondisi parestesia. Dengan melakukan pencegahan diharapkan kamu tidak terlalu sering mengalami gangguan ini. Apabila upaya pencegahan sudah kamu lakukan, tetapi parestesia masih sering terjadi, maka saatnya kamu melakukan komunikasi dengan dokter melalui aplikasi Halodoc. Diskusi dengan dokter di Halodoc dapat dilakukan via Chat atau Voice/Video Call kapan dan di mana saja. Saran dokter dapat diterima dengan praktis dengan cara download aplikasi Halodoc di Google Play atau App Store sekarang juga.





Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan