Ketahui Pentingnya Memasang Behel di Masa Remaja

Ditinjau oleh  dr. Verury Verona Handayani   03 Desember 2020
Ketahui Pentingnya Memasang Behel di Masa RemajaKetahui Pentingnya Memasang Behel di Masa Remaja

Halodoc, Jakarta – Memasang behel bisa dilakukan untuk membantu memperbaiki struktur dan susunan gigi. Tidak semua orang membutuhkan behel, tapi pemasangan alat bantu ini bisa saja dibutuhkan dan menjadi hal yang penting untuk remaja. Mengapa begitu? Karena tidak semua anak-anak memiliki susunan gigi yang rapi dan normal, sehingga membutuhkan bantuan behel. 

Nah, behel atau kawat gigi bisa dipasang untuk membantu merapikan gigi yang berantakan. Umumnya, pemasangan behel dilakukan saat anak berusia pra-remaja hingga remaja, yaitu antara usia 8-14 tahun. Bukan tanpa alasan, pada usia tersebut umumnya hampir semua gigi susu anak sudah tanggal. Dengan begitu, perbaikan susunan gigi bisa dilakukan seiring dengan perkembangan gigi permanen remaja. 

Baca juga: 3 Tanda Harus Pasang Behel alias Kawat Gigi

Mengenal Behel dan Fungsinya  

Behel alias kawat gigi digunakan untuk membantu memperbaiki susunan gigi, termasuk meluruskan, meratakan, serta merapikan gigi yang letaknya tidak normal. Nyatanya, hal ini bisa membantu menjaga kesehatan gigi dan mulut secara keseluruhan. Tidak hanya itu, susunan gigi yang rapi nyatanya bisa membantu meningkatkan rasa percaya diri Si Kecil. 

Menemukan waktu yang tepat untuk pemasangan behel bisa memaksimalkan manfaat dari alat bantu ini. Pemasangan behel bisa dilakukan pada saat anak memasuki usia remaja, sebab pada usia tersebut gigi permanen sudah mulai tumbuh dan berkembang. Kawat gigi bisa digunakan untuk memperbaiki letak gigi yang tidak sempurna, salah satunya dengan cara menekan gigi dan rahang agar kembali ke posisi semula. 

Pemasangan behel pada anak tidak boleh dilakukan sembarangan. Dokter gigi biasanya akan menganjurkan pemasangan kawat gigi jika anak mengalami kondisi, seperti gigi bengkok, pertumbuhan gigi yang tumpang tindih, susunan gigi dan rahang yang tidak normal, gigi susu tanggal terlalu cepat, serta gigi yang rusak karena kecelakaan atau kebiasaan buruk anak.

Lama penggunaan behel pada anak bisa berbeda-beda, tergantung pada tingkat keparahan gangguan dan penyebab rusaknya gigi. Ada beberapa jenis behel yang bisa digunakan, yaitu behel yang terbuat dari besi tahan karat, behel keramik atau porselen, plastik, atau kombinasi dari bahan-bahan tersebut. Namun, perlu diingat sekali lagi bahwa pemasangan behel pada remaja tidak boleh dilakukan sembarangan. 

Baca juga: Pakai Behel Gigi, Ini Perawatan yang Dapat Dilakukan

Setelah dipasang, anak diharuskan untuk rutin melakukan kontrol ke dokter gigi. Hal ini penting dilakukan untuk memantau kondisi gigi dan mulut serta perkembangan perbaikan setelah pemasangan kawat gigi. Setelah behel dipasang, Si Kecil mungkin akan mengalami gejala nyeri atau ketidaknyamanan pada mulut. Namun, hal ini cukup wajar dan biasanya akan mereda seiring waktu. 

Selama memakai behel, disarankan juga untuk memperhatikan makanan yang dikonsumsi, perawatan kawat gigi, serta kebersihan gigi dan mulut. Jika pemasangan behel terus menunjukkan gejala dan rasa tidak nyaman, sebaiknya segera lakukan pemeriksaan ke dokter gigi untuk memastikan penyebabnya. Sebab, ada kemungkinan anak mengalami alergi terhadap behel gigi yang terbuat dari bahan tertentu.  

Sebelum memutuskan untuk memasang behel pada remaja, orangtua sebaiknya mencari tahu terlebih dahulu kondisi tubuhnya. Selain itu, minta pendapat anak dan tanyakan kapan ia siap untuk melakukan pemasangan kawat gigi.

Baca juga: Pemakai Behel Perlu Perhatikan Ini

Jika ragu, ibu bisa mengajak anak untuk berdiskusi terlebih dahulu terkait kondisi gigi dan mulut pada dokter di aplikasi Halodoc. Bicarakan pada dokter gigi dan cari tahu seberapa perlu anak melakukan pemasangan behel. Hubungi dokter gigi atau dokter lainnya melalui Video/Voice Call atau Chat. Ibu juga bisa menyampaikan keluhan kesehatan yang dialami dan dapatkan saran pengobatan. Yuk, download Halodoc sekarang di App Store dan Google Play! 

Referensi:
Kids Health. Diakses pada 2020. The Basics of Braces.
Mayo Clinic. Diakses pada 2020. Dental Braces: When to Start.
Healthline. Diakses pada 2020. Who Needs Braces?
Verywell Health. Diakses pada 2020. What Age Your Child Should Have Orthodontic Braces.


Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan