Ketahui Penyebab dan Gejala Tuna Grahita pada Anak

3 menit
Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   12 Juni 2023

“Penyebab tuna grahita yang paling umum yaitu kondisi genetik, dan masalah yang terjadi pada ibu ketika kehamilan atau melahirkan. Kondisi ini dapat menyebabkan seorang anak belajar dan berkembang lebih lambat daripada anak-anak seusianya.”

Ketahui Penyebab dan Gejala Tuna Grahita pada AnakKetahui Penyebab dan Gejala Tuna Grahita pada Anak

Halodoc, Jakarta – Tuna grahita atau disabilitas intelektual merupakan gangguan perkembangan belajar, penalaran, sosial, dan kemampuan hidup pada anak. Kondisi ini dapat terlihat sejak lahir atau selama masa kanak-kanak dan berlanjut hingga dewasa. Tunagrahita dapat terjadi karena banyak faktor, mulai dari genetik hingga lingkungan. 

Selain itu, kelainan ini juga memiliki tingkatan yang sangat bervariasi pada anak dan dapat menghambat pertumbuhan anak. Pengidapnya biasanya mengalami kesulitan untuk membiarkan orang lain mengetahui keinginan dan kebutuhan mereka, bahkan mengurus diri mereka sendiri. 

Singkatnya, tuna grahita dapat menyebabkan seorang anak belajar dan berkembang lebih lambat daripada anak lain pada usia yang sama.

Apa Penyebabnya?

Menurut American Association on Intellectual and Developmental Disabilities (AAIDD), disabilitas intelektual atau retardasi mental adalah ketidakmampuan yang muncul dengan ciri khas keterbatasan signifikan dalam fungsi intelektual dan perilaku adaptif pada anak.

Fungsi intelektual ini mencakup kemampuan seperti belajar, mempraktikkan penilaian, dan pemecahan masalah. Sementara itu, perilaku adaptif termasuk aktivitas fungsi sehari-hari, seperti hidup mandiri dan berkomunikasi.

Setiap kali ada sesuatu hal yang mengganggu perkembangan otak normal manusia, kecacatan intelektual dapat terjadi. Namun, dokter hanya bisa mengetahui penyebab tunagrahita secara spesifik sekitar sepertiga dari waktu hidup pengidap. Adapun penyebab paling umum dari tuna grahita, yaitu:

  • Kondisi genetik. Ini termasuk sindrom down dan sindrom X rapuh (fragile X syndrome). Baca artikel Retardasi Mental Bisa Terjadi karena Kelainan Genetik untuk informasi lengkapnya.
  • Masalah selama kehamilan. Hal-hal yang dapat mengganggu perkembangan otak janin yaitu penggunaan alkohol atau narkoba, malnutrisi, infeksi tertentu, atau preeklamsia.
  • Masalah saat melahirkan. Tuna grahita dapat terjadi jika bayi kekurangan oksigen saat melahirkan atau lahir sangat prematur.
  • Penyakit atau cedera. Infeksi seperti meningitis, batuk rejan, atau campak dapat menyebabkan cacat intelektual. Cedera kepala parah, hampir tenggelam, malnutrisi ekstrem, infeksi otak, paparan zat beracun seperti timbal, dan penyalahgunaan zat juga dapat menjadi penyebabnya.
  • Penyebab yang tidak pasti. Sebesar dua pertiga anak mengalami tunagrahita yang penyebabnya tidak diketahui.

Apa Ciri-Ciri Anak yang Mengalami Tuna Grahita?

Ada banyak gejala yang berbeda dari tuna grahita pada anak. Ada gejala yang muncul selama masa bayi, tapi ada juga gejala yang tidak terlihat sampai anak memasuki usia sekolah. Gejala yang muncul tergantung pada tingkat keparahan kecacatan. lantas, apa ciri-ciri anak yang mengalami tunagrahita?

  • Terlambat belajar berguling, duduk, merangkak, atau berjalan.
  • Kemampuan berbicara lambat atau mengalami masalah dengan berbicara.
  • Lebih lambat untuk menguasai hal-hal seperti latihan toilet, berpakaian, dan makan sendiri.
  • Kesulitan mengingat sesuatu.
  • Tidak mampu menghubungkan tindakan dengan konsekuensi.
  • Memiliki masalah perilaku seperti tantrum yang meledak-ledak.
  • Sulit memecahkan masalah atau tidak memiliki pemikiran logis.

Seorang anak dengan tunagrahita yang parah atau berat, kemungkinan juga memiliki masalah kesehatan anak lainnya. Masalah tersebut seperti kejang, gangguan mental (kecemasan, autisme, dan lainnya), gangguan keterampilan motorik, masalah penglihatan, hingga masalah pendengaran.

Peran Orang Tua dalam Mengasuh Anak Tuna Grahita

Mengasuh anak dengan kondisi tunagrahita bukan menjadi hal yang mudah untuk para orang tua. Namun, beberapa cara berikut ini mungkin dapat membantu ayah dan ibu mengembangkan keterampilan anak: 

  • Dorong anak dengan cara yang ringan atau sedang untuk bertanggung jawab dan mandiri.
  • Beri tugas dan bantu anak mempelajari keterampilan merawat diri sehari-hari semampu mereka. 
  • Bacakan buku untuk anak dan nikmati aktivitas menyenangkan bersama mereka dan anggota keluarga yang lain. 

Selain itu, ibu dan ayah juga bisa membaca artikel Cara Mendampingi Anak dengan Kondisi Tunagrahita untuk mendapatkan tips lainnya. Ayah dan ibu juga perlu mencari sekolah yang dapat mendukung dan merawat kondisi anak dengan tepat. 

Tanyakan pada dokter tentang bagaimana mengasuh dan merawat anak dengan tuna grahita dengan baik. Dengan dukungan berbagai pihak, maka anak dapat tumbuh dengan baik. 

Referensi:
Very Well Health. Diakses pada 2022. Recognizing and Addressing Your Child’s Intellectual Disability
WebMD. Diakses pada 2022. Intellectual Disability
Healthline. Diakses pada 2022. What You Should Know About Intellectual Disability.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan