Ketahui Perbedaan Anak yang Lahir Sebelum dan saat Pandemi

3 menit
Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   07 Juni 2022

“Ada perbedaan perkembangan kognitif, motorik dan verbal pada anak yang lahir sebelum dan saat pandemi. Hal ini telah dibuktikan melalui penelitian oleh Brown University dan Peneliti dari Columbia University.”

Ketahui Perbedaan Anak yang Lahir Sebelum dan saat PandemiKetahui Perbedaan Anak yang Lahir Sebelum dan saat Pandemi

Halodoc, Jakarta – Sebuah penelitian mengungkapkan jika ada perbedaan perkembangan anak yang lahir saat dan sebelum pandemi COVID-19. Virus yang nyaris dua tahun belakangan menjangkit manusia ini memang memberikan dampak yang sangat signifikan bagi kehidupan. Tak terkecuali ibu hamil. Sebab, mereka yang pernah  terinfeksi COVID-19 punya risiko komplikasi yang lebih tinggi.

Meski penelitian membuktikan bahwa virus COVID-19 tidak bisa menular ke janin, tetapi paparan virus selama kehamilan ini mampu memengaruhi perkembangan saraf anak. Simak penjelasan selengkapnya di bawah ini.

Anak yang Lahir saat Pandemi Dinilai Punya IQ Lebih Rendah

Studi yang dilakukan oleh Brown University, Amerika Serikat (AS), mengungkapkan, anak yang lahir selama pandemi memiliki kemampuan verbal, motorik, dan kognitif yang lebih rendah dibandingkan mereka yang lahir sebelum pandemi. Bukan itu saja, mereka juga dinilai memiliki skor tingkat kecerdasan (IQ) lebih rendah daripada anak yang lahir sebelum pandemi.

Peneliti asal Columbia juga melakukan studi yang serupa. Dalam studi tersebut, bayi yang lahir selama tahun pertama pandemi mendapat skor sedikit lebih rendah pada tes skrining perkembangan keterampilan sosial dan motorik saat usia 6 bulan jika dibandingkan anak lain yang lahir sebelum pandemi. Penelitian ini mengacu pada ibu yang pernah terpapar COVID-19 selama kehamilan atau tidak. 

Menurut Dani Dumitriu, peneliti utama dari Columbia University Vagelos College of Physicians and Surgeons, bayi yang lahir dari ibu yang pernah terinfeksi COVID-19 selama kehamilan lebih berisiko tinggi mengalami defisit perkembangan saraf. Diduga, hal ini disebabkan oleh kondisi stres yang dirasakan oleh ibu hamil selama masa-masa pandemi. 

Penelitian ini juga mengungkapkan bahwa ibu hamil yang terinfeksi COVID-19 di trimester pertama kehamilan, punya risiko melahirkan bayi dengan skor perkembangan saraf terendah. Mengapa bisa demikian? Masa-masa awal kehamilan adalah waktu paling penting dalam perkembangan tabung saraf janin. Maka dari itu, jelas bahwa paparan virus dan kondisi stres yang dialami ibu hamil bisa berdampak pada perkembangan saraf janin. 

Kurangnya Interaksi Luar Termasuk Faktor Penyumbang

Selain faktor-faktor di atas, kondisi lingkungan dan pola pengasuhan anak selama pandemi juga menyumbang perkembangan kognitif anak. Sebelum adanya pandemi, anak-anak bisa bebas mengeksplor dengan bermain di luar. Adanya pembatasan mobilitas selama pandemi turut berdampak terhadap perkembangan anak.

Genetik dan lingkungan menjadi faktor pendorong pertumbuhan struktural dan fungsional anak. Meski begitu, faktor stimulasi dan pengasuhan juga dapat mengubah perkembangan anak. Itu sebabnya, orangtua harus lebih kreatif dalam menerapkan pola asuh selama pandemi. Meski banyak keterbatasan yang memaksa anak untuk selalu berada di rumah, ciptakan lingkungan yang nyaman melalui kegiatan stimulasi menyenangkan untuk mendukung perkembangan anak.

Itulah perbedaan perkembangan anak yang lahir sebelum dan saat pandemi yang perlu orangtua ketahui. Jika ayah dan ibu masih ingin berdiskusi seputar perilaku dan pola asuh anak dengan psikolog, segera buat janji medis di aplikasi Halodoc. Jangan tunda agar tumbuh kembang anak tetap terpantau, download  Halodoc sekarang juga!

Referensi:
JAMA Network. Diakses pada 2022. Association of Birth During the COVID-19 Pandemic With Neurodevelopmental Status at 6 Months in Infants With and Without In Utero Exposure to Maternal SARS-CoV-2 Infection.
The BMJ. Diakses pada 2022. Covid-19: Children born during the pandemic score lower on cognitive tests, study finds.
Columbia University Irving Medical Center. Diakses pada 2022. Babies Born During Pandemic’s First Year Score Slightly Lower on a Developmental Screening Test.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan