Ketahui Program BELKAGA Kemenkes untuk Atasi Filariasis

Ditinjau oleh  dr. Gabriella Florencia   24 Januari 2020
Ketahui Program BELKAGA Kemenkes untuk Atasi FilariasisKetahui Program BELKAGA Kemenkes untuk Atasi Filariasis

Halodoc, Jakarta – Penyakit kaki gajah atau filariasis masih banyak ditemukan di Indonesia. Menurut data Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, kasus kaki gajah masih ada 13.000 kasus terutama pada daerah Papua, Nusa Tenggara Timur, Jawa Barat, dan Nanggroe Aceh Darussalam. Filariasis atau kaki gajah adalah penyakit yang menyebabkan pembengkakan pada area tungkai. Penyebabnya karena infeksi cacing filaria pada pembuluh getah bening. 

Baca juga: Mengapa Seseorang Bisa Terkena Kaki Gajah

Kaki gajah dapat menular melalui gigitan nyamuk yang membawa cacing filaria. Salah satu pencegahan penyebaran penyakit kaki gajah telah dilangsungkan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia sejak bulan Oktober 2015 dalam program BELKAGA (Bulan Eliminasi Kaki Gajah) untuk masyarakat Indonesia.

Penyakit Kaki Gajah, Menular Melalui Nyamuk

Ketika seseorang mengalami kaki gajah, ada beberapa bagian tubuh lain yang mengalami pembengkakan, seperti tungkai, organ kelamin, lengan, dan area dada. Gejala lainnya adalah penebalan kulit dan kondisi kulit menjadi lebih gelap, pecah-pecah, dan kadang sebabkan luka.

Lalu, bagaimana penyebaran penyakit kaki gajah pada manusia? Dilansir Centers for Disease Control and Prevention, penyakit kaki gajah menyebar dari manusia ke manusia lain melalui gigitan nyamuk. Ada beberapa jenis nyamuk yang membantu penyebaran cacing filaria, seperti nyamuk jenis culex, aedes, anopheles, dan mansonia.

Ketika nyamuk menggigit pengidap kaki gajah, maka nyamuk tersebut membawa cacing penyebab kaki gajah dan menginfeksi nyamuk. Setelah nyamuk yang terinfeksi kaki gajah menggigit orang lain yang sehat, cacing penyebab kaki gajah dapat masuk melalui kulit dan darah menuju pembuluh getah bening. Ada beberapa jenis cacing yang sebabkan penyakit kaki gajah, seperti cacing wuchereria bancrofti, brugia malayi, dan brugia timor.

Cacing filaria dapat berkembang biak dan bertahan hidup hingga 5-7 tahun. Umumnya, seseorang yang tinggal pada area endemik penyakit kaki gajah rentan alami kondisi yang serupa. Tidak ada salahnya rutin lakukan pemeriksaan tes darah di rumah sakit terdekat jika kamu tinggal pada area endemik penyakit kaki gajah. Melalui aplikasi Halodoc, kamu bisa membuat janji dengan dokter di rumah sakit pilihan. Adanya infeksi cacing filaria dapat terlihat dengan pemeriksaan tes darah. Dengan begitu, penanganan bisa segera dilakukan. 

Baca juga: Pentingnya Cegah Kaki Gajah dengan Obat

Cegah Penyakit Kaki Gajah dengan BELKAGA

Pencegahan penyakit kaki gajah yang cukup efektif dengan menghindari gigitan nyamuk dan mengatasi munculnya nyamuk pada lingkungan. Menjaga kebersihan lingkungan terutama di daerah endemik sangat penting untuk dilakukan. Cara lainnya yang kamu lakukan untuk menghindari gigitan nyamuk, seperti mengenakan baju dan celana panjang, menggunakan losion anti nyamuk, dan membersihkan genangan air yang ada di sekitar lingkungan.

Tidak hanya masyarakat, pemerintah juga ikut melakukan pencegahan terhadap kaki gajah, guna mewujudkan program Indonesia Bebas Kaki Gajah tahun 2020. Salah satu program yang akan dilaksanakan adalah program BELKAGA (Bulan Eliminasi KAki GAjah) yang diadakan setiap bulan Oktober sejak tahun 2015.

Program ini berlangsung pada daerah-daerah di seluruh Indonesia yang menjadi daerah endemik kaki gajah untuk serentak mengonsumsi obat pencegahan penyakit kaki gajah melalui pelaksanaan Pemberian Obat Pencegahan Massal (POPM). Pemberian obat pencegahan kaki gajah juga dilakukan secara gratis oleh pemerintah agar Indonesia bebas dari penyakit kaki gajah. Pengonsumsian obat pencegahan kaki gajah dapat dilaksanakan mulai usia 2-70 tahun. 

Selain pemberian obat selama satu tahun sekali dalam waktu minimal 5 tahun, pemerintah juga memiliki program penatalaksanaan pengidap kaki gajah agar kondisi bisa pulih dan mampu beraktivitas dengan baik.

Baca juga: Idap Kaki Gajah, Bisakah Sembuh Tanpa Minum Obat?

Pembengkakan yang terjadi akibat penyakit kaki gajah tidak dapat kembali dengan normal. Untuk itu, perhatikan pencegahan yang tepat agar terhindar dari penyakit kaki gajah.

Referensi:
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Diakses pada 2020. BELKAGA
Centers for Disease Control and Prevention. Diakses pada 2020. Lymphatic FIlarisis
World Health Organization. Diakses pada 2020. Lymphatic Filarisis

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan