Ketahui Prosedur Swab Antigen yang Tepat

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   21 Oktober 2020
Ketahui Prosedur Swab Antigen yang TepatKetahui Prosedur Swab Antigen yang Tepat

Halodoc, Jakarta - Guna mengetahui apakah tubuh terserang penyakit COVID-19 yang terjadi karena infeksi virus corona, kamu perlu menjalani pemeriksaan khusus. Mungkin saja, kamu tidak merasakan adanya gejala penyakit mematikan ini, tetapi kamu ternyata berstatus positif mengidapnya. Pemeriksaan juga bertujuan untuk mencegah penularan virus yang berlangsung sangat cepat kepada orang terdekat.

Di Indonesia sendiri, ada tiga jenis prosedur medis yang bisa digunakan untuk mengidentifikasi penyakit COVID-19, yaitu rapid tes antibodi, rapid tes antigen, dan PCR. Dibandingkan dengan rapid tes, PCR memang menjadi metode pemeriksaan yang memiliki tingkat akurasi tertinggi. Namun, dibandingkan rapid tes antibodi, rapid tes antigen masih lebih baik.

Prosedur Rapid Tes Antigen yang Tepat

Tes antigen merupakan pemeriksaan imunitas yang bertujuan untuk mendeteksi adanya antigen dari suatu virus yang menandakan adanya infeksi terhadap virus tersebut pada waktu itu. Biasanya, rapid tes antigen digunakan guna mendapatkan diagnosis patogen dari pernapasan, seperti respiratory syncytial virus dan virus influenza.

Baca juga: Swab Antigen dan Rapid Tes Antigen, Beda atau Sama?

Oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan dari Amerika Serikat atau FDA, prosedur ini telah mendapatkan otoritas penggunaan darurat atau EUA sebagai cara medis guna mendiagnosis adanya virus corona atau SARS-CoV-2. Cara ini terbilang murah dan bisa memberikan hasil yang singkat, hanya sekitar 15 menit hingga satu jam. 

Lalu, bagaimana prosedur rapid tes antigen yang tepat? Kamu tidak harus merasakan gejala tertentu agar bisa menjalani pemeriksaan ini. Pasalnya, berkaitan dengan penyakit COVID-19 yang sedang mewabah di Indonesia, ada banyak sekali kasus positif yang terjadi tanpa adanya gejala, biasanya menyerang remaja dan usia muda produktif. 

Baca juga: Ketahui Perbedaan PCR, Rapid Tes Antigen dan Rapid Tes Antibodi

Jadi, kamu bisa melakukan prosedur ini kapan saja dengan datang ke pusat kesehatan. Namun, kamu juga melakukan rapid tes antigen di rumah, tentunya dengan menggunakan aplikasi Halodoc. Dengan begitu, kamu mengurangi kesempatan untuk terserang paparan dengan mengunjungi pusat kesehatan yang rawan atau berinteraksi dengan banyak orang. Melalui aplikasi Halodoc, kamu juga bisa tanya jawab dengan dokter terkait dengan hasil pemeriksaan rapid tes antigen ini.

Nantinya, petugas akan mengambil sampel lendir dari hidung atau tenggorokan melalui metode yang dikenal dengan istilah swab dengan alat seperti cotton bud yang memiliki tangkai cukup panjang. Kamu mungkin akan merasakan sensasi kurang nyaman ketika alat swab masuk ke hidung atau tenggorokan, tetapi prosedur ini tidak akan lama. Setelahnya, alat swab akan dimasukkan ke dalam sebuah kantong khusus guna dilakukan pemeriksaan lebih lanjut di laboratorium. 

Hasil Rapid Tes Antigen

Apabila hasil pemeriksaan dari rapid tes antigen negatif, kamu diminta untuk melakukan isolasi mandiri selama kurang lebih 14 hari jika ada gejala. Jika tidak, kamu hanya perlu tetap mematuhi protokol kesehatan jika beraktivitas di luar rumah. Namun, jika hasil pemeriksaan positif, kamu akan diarahkan untuk melakukan pengujian PCR.

Baca juga: Disetujui WHO, Ini yang Perlu Diketahui Tentang Tes Antigen COVID-19

Apabila hasil tes PCR ternyata negatif, berarti gejala yang kamu alami mungkin bukan mengarah pada penyakit COVID-19. Akan tetapi, jika hasilnya positif, berarti kamu terinfeksi oleh virus corona. Jika kamu tidak merasakan adanya gejala atau gejala hanya ringan, kamu bisa melakukan isolasi mandiri. Sebaliknya, jika gejala sedang hingga berat, sebaiknya kamu segera mendapatkan penanganan medis.

Referensi:
FDA. Diakses pada 2020. Coronavirus Testing Basics.
CDC. Diakses pada 2020. Interim Guidance for Rapid Antigen Testing for SARS-CoV-2.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan