Ketahui Risiko Penyakit Berdasarkan Golongan Darah

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   01 November 2021
Ketahui Risiko Penyakit Berdasarkan Golongan DarahKetahui Risiko Penyakit Berdasarkan Golongan Darah

“Beberapa penelitian menemukan bahwa setiap golongan darah memiliki risiko akan penyakit tertentu. Misalnya seperti golongan darah A secara epidemiologis berisiko lebih tinggi terkena kanker perut. Meski begitu, pada dasarnya setiap orang memiliki risiko untuk mengalami penyakit tertentu, apapun golongan darahnya”

Halodoc, Jakarta - Golongan darah diyakini dapat menunjukkan banyak hal tentang seseorang. Salah satunya adalah kepribadian atau karakter berdasarkan golongan darahnya. Namun, siapa sangka kalau golongan darah juga dapat menunjukkan risiko kesehatan yang mengintai seseorang.

Pasalnya, baru-baru ini sejumlah penelitian telah menemukan adanya korelasi antara risiko penyakit tertentu dengan masing-masing jenis golongan darah. 

Nah, mengetahui risiko penyakit berdasarkan golongan darah mungkin dapat dijadikan sebagai langkah pencegahan sedari dini. Lantas, kira-kira apa apa saja risiko penyakit dari setiap golongan darah? Yuk simak informasinya di sini! 



Golongan Darah dan Risiko Penyakit yang Perlu Diwaspadai

Mengutip laman Penn Medicine, golongan darah pada dasarnya adalah cara untuk mengategorikan darah berdasarkan antigen, termasuk Rhesus (Rh). Antigen adalah sejenis protein yang ada di dalam sel darah merah. 

Berdasarkan jenis antigennya, golongan darah terbagi menjadi beberapa tipe, yaitu A, B, AB, dan O. Saat antigen berkontak dengan zat asing di dalam tubuh, antigen dapat memicu respons sistem kekebalan. 

Sementara itu, faktor Rh pada golongan darah merupakan zat di dalam sel darah merah. Jika memiliki faktor Rh, dianggap sebagai Rh positif (+), sedangkan jika tidak, dianggap Rh negatif (-).

Berikut adalah penjelasan untuk masing-masing golongan darah, antara lain:

1. Risiko Penyakit Golongan Darah A

Mengutip laman Huffington Post, beberapa penelitian menemukan bahwa orang dengan golongan darah A berisiko lebih tinggi terkena kanker perut. Hal ini diduga karena orang bergolongan darah A secara epidemiologis sering mengalami infeksi bakteri H. pylori, bakteri penyebab kanker perut. 

Selain itu, orang dengan golongan darah A secara epidemiologis berisiko lebih tinggi mengidap kanker pankreas, diabetes tipe 2 (jika dibandingkan dengan golongan darah O), dan stres. Orang dengan golongan darah A cenderung memiliki lebih banyak hormon kortisol, yang dihasilkan ketika sedang stres. 

Baca juga: Bedanya Golongan Darah dan Rhesus Darah

2. Risiko Penyakit Golongan Darah B

Orang dengan golongan darah B secara epidemiologis juga memiliki risiko lebih besar untuk terkena kanker pankreas dan diabetes tipe 2 (terutama pada golongan darah B positif).

Mereka juga memiliki risiko lebih besar untuk terkena penggumpalan darah di pembuluh vena dalam, misalnya pada kaki. Meski begitu, risiko untuk terkena kondisi tersebut juga dimiliki oleh orang dengan golongan darah A dan AB. 

3. Risiko Penyakit Golongan Darah AB

Menurut penelitian yang dipublikasikan di jurnal American Academy of Neurology pada 2014, orang dengan golongan darah AB secara epidemiologis memiliki risiko lebih besar untuk mengembangkan gangguan kognitif. Bahkan, para peneliti menyebut persentase risiko 82 persen, dibandingkan golongan darah lain. 

Selain itu, orang dengan golongan darah AB juga lebih berisiko terkena stroke, dan sama seperti golongan darah A dan B, mereka juga berisiko mengidap kanker pankreas. 

Baca juga: Inilah Hubungan Infeksi dengan Golongan Darah

4. Risiko Penyakit Golongan Darah O

Mengutip hasil penelitian yang dimuat di laman Harvard School of Public Health, orang bergolongan darah A, B, dan AB, secara epidemiologis lebih berisiko terkena penyakit jantung koroner, apabila dibandingkan dengan golongan darah O.

Namun, di sisi lain, orang dengan golongan darah O secara epidemiologis lebih berisiko mengalami tukak lambung.

Tak hanya itu, wanita dengan golongan darah O juga diyakini memiliki jumlah sel telur sehat lebih rendah, dibandingkan dengan golongan darah lain. 

Apakah Golongan Darah Bersifat Genetik?

Dilansir dari Medical News Today, golongan darah seseorang diturunkan dari orangtua kandungnya. Misalnya, ketika seorang ayah memiliki golongan darah A, maka dirinya dapat menurunkan antigen A atau tidak menurunkannya sama sekali kepada anaknya.

Sementara, bila sang ibu memiliki golongan darah B, maka dirinya dapat menurunkan antigen B atau tanpa antigen kepada anaknya. Alhasil, anak dari ayah dan ibu tersebut dapat memiliki golongan darah A, B, AB, atau O, tergantung pada kombinasinya. 

Namun, bila kedua orang tua memiliki darah golongan O, anak hanya akan dapat memiliki golongan darah O. Selain itu, faktor Rhesus pada darah juga akan diturunkan dengan cara yang sama layaknya golongan darah. Jadi, dapat disimpulkan bahwa golongan darah bersifat genetik. 

Baca juga: Benarkah Golongan Darah Bisa Tentukan Jodoh?

Itulah penjelasan mengenai risiko penyakit berdasarkan golongan darah. Meski begitu, pada dasarnya setiap orang berisiko untuk mengalami penyakit tertentu, apapun golongan darahnya. Selain golongan darah, pola hidup yang kurang sehat juga dapat meningkatkan risiko timbulnya berbagai penyakit.

Oleh karena itu, pola hidup sehat perlu diterapkan melalui beberapa cara. Salah satunya adalah memenuhi asupan nutrisi penting yang dibutuhkan tubuh. Selain dari makanan, kamu juga dapat memenuhi nutrisi tersebut dengan cara mengonsumsi vitamin atau suplemen. 

Nah, melalui aplikasi Halodoc, kamu bisa cek kebutuhan vitamin sesuai dengan pilihanmu. Tentunya tanpa perlu keluar rumah atau mengantri berlama-lama di apotek. Jadi tunggu apa lagi? Yuk download aplikasi Halodoc sekarang! 

Referensi: 
American Academy of Neurology. Diakses pada 2021. ABO Blood Type, Factor VIII, and Incident Cognitive Impairment In The Regards Cohort.
Prevention. Diakses pada 2021. 5 Things Your Blood Type Says About Your Health.
The Healthy. Diakses pada 2021. 9 Secrets Your Blood Type Reveals About You.
WebMD. Diakses pada 2021. How Your Blood Type Can Affect Your Health.
Harvard School of Public Health. Diakses pada 2021. Blood Type Linked to Heart Disease Risk.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan