Ketahui Serba Serbi tentang Transplantasi Sumsum Tulang

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   17 Februari 2021
Ketahui Serba Serbi tentang Transplantasi Sumsum Tulang Ketahui Serba Serbi tentang Transplantasi Sumsum Tulang

Halodoc, Jakarta - Transplantasi sumsum tulang adalah prosedur medis yang dilakukan untuk menggantikan sumsum tulang yang sudah rusak atau hancur akibat penyakit, infeksi, atau kemoterapi. Prosedur ini melibatkan transplantasi sel punca darah, yang berjalan ke sumsum tulang di mana ia menghasilkan sel darah baru dan mendorong pertumbuhan sumsum baru. 

Transplantasi sumsum tulang menggantikan sel induk yang rusak dengan sel sehat. Prosedur ini membantu tubuh membuat cukup sel darah putih, trombosit, atau sel darah merah untuk menghindari infeksi, gangguan pendarahan, atau anemia. Mengapa seseorang membutuhkan transplantasi sumsum tulang?

Baca juga: 6 Hal Ini Bisa Terjadi pada Pengidap Kanker Darah

Alasan Seseorang Membutuhkan Transplantasi Sumsum Tulang

Transplantasi sumsum tulang dilakukan ketika sumsum seseorang tidak cukup sehat untuk berfungsi dengan baik. Kondisinya bisa jadi karena infeksi kronis, penyakit, atau perawatan kanker. Beberapa alasan transplantasi sumsum tulang perlu dilakukan di antaranya:

  • Anemia aplastik, yaitu kelainan di mana sumsum berhenti membuat sel darah baru.
  • Kanker yang mempengaruhi sumsum, seperti leukemia, limfoma, dan multiple myeloma. 
  • Anemia sel sabit, yang merupakan kelainan darah bawaan yang menyebabkan sel darah merah berubah bentuk.
  • Thalasemia, merupakan kelainan darah bawaan di mana tubuh membuat bentuk abnormal dari hemoglobin, bagian integral dari sel darah merah. 

Baca juga: Kanker Darah Bisa Sembuh dengan Donor Sumsum?

Jenis-jenis Transplantasi Sumsum Tulang

Ada dua jenis utama transplantasi sumsum tulang. Jenis yang digunakan tergantung pada alasan seseorang membutuhkannya. 

  • Transplantasi Autologus

Transplantasi autologus melibatkan penggunaan sel punca milik seseorang. Prosedur ini melibatkan pengambilan sel tubuh seseorang sebelum memulai terapi yang merusak sel seperti kemoterapi atau radiasi. Setelah perawatan selesai, sel tubuh kamu sendiri dikembalikan ke tubuh kamu.

Jenis transplantasi ini tidak selalu ada. Prosedur ini hanya bisa digunakan jika seseorang memiliki sumsum tulang yang sehat. Namun, ini mengurangi risiko beberapa komplikasi serius. 

  • Transplantasi Alogenik

Transplantasi alogenik melibatkan penggunaan sel dari donor. Pendonor harus memiliki kecocokan genetik yang dekat. Seringkali, kerabat yang cocok adalah pilihan terbaik, tapi kecocokan genetik juga bisa ditemukan dari calon pendonor lainnya. 

Transplantasi alogenik diperlukan jika kamu memiliki kondisi yang merusak sel-sel sumsum tulang. Namun, seseorang yang memiliki risiko komplikasi tertentu yang lebih tinggi, perlu diberikan obat untuk menekan sistem kekebalan tubuh sehingga tubuh tidak menyerang sel-sel baru. Hal ini bisa membuat kamu rentan terhadap penyakit. Keberhasilan transplantasi alogenik bergantung pada seberapa dekat sel donor cocok dengan kamu. 

Komplikasi yang Diakibatkan Transplantasi Sumsum Tulang

Transplantasi sumsum tulang dianggap sebagai prosedur medis utama dan meningkatkan risiko terjadinya:

  • Penurunan tekanan darah;
  • Sakit kepala;
  • Mual;
  • Rasa sakit;
  • Sesak napas;
  • Panas dingin;
  • Demam.

Gejala di atas biasanya hanya sesaat, tapi transplantasi sumsum tulang bisa menyebabkan komplikasi. Peluang terkena komplikasi tergantung pada beberapa faktor, termasuk:

  • Usia
  • Kesehatan tubuh secara keseluruhan
  • Penyakit yang sedang dialami
  • Jenis transplantasi yang diterima

Baca juga: Jenis Terapi Untuk Mengobati Kanker Darah

Komplikasi bisa ringan atau sangat serius, di antaranya:

  • Penyakit graft-versus-host (GVHD), yang menjadi kondisi di mana sel donor menyerang tubuh.
  • Kegagalan pencangkokan, yang terjadi ketika sel yang ditransplantasikan tidak mulai menghasilkan sel baru seperti yang direncanakan. 
  • Pendarahan di paru-paru, otak, dan bagian tubuh lainnya.
  • Katarak, yang ditandai dengan pengaburan pada lensa mata.
  • Kerusakan organ vital.
  • Menopause dini. 
  • Anemia, yang terjadi ketika tubuh tidak menghasilkan cukup sel darah merah.
  • Infeksi
  • Mual, diare, atau muntah. 
  • Mucositis, yaitu suatu kondisi yang menyebabkan peradangan dan nyeri di mulut, tenggorokan, dan perut.

Bicarakan dengan dokter melalui aplikasi Halodoc tentang kekhawatiran yang mungkin kamu miliki. Bila perlu buat janji dengan dokter di rumah sakit terdekat melalui aplikasi Halodoc. Dokter bisa membantu mempertimbangkan risiko dan komplikasi terhadap potensi manfaat dari prosedur transplantasi sumsum tulang. 

Referensi:
Healthline. Diakses pada 2021. Bone Marrow Transplant
Mayo Clinic. Diakses pada 2021. Bone Marrow Transplant


Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan