Ketahui Tentang Keguguran yang Rentan di Awal Kehamilan

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   10 November 2017
Ketahui Tentang Keguguran yang Rentan di Awal KehamilanKetahui Tentang Keguguran yang Rentan di Awal Kehamilan

Halodoc, Jakarta – Ibu yang sedang hamil tentu mengharapkan buah hati dalam kandungan bisa tumbuh sempurna dan sehat hingga saatnya dilahirkan. Apalagi bagi pasangan yang sudah menantikan kehadiran si kecil, tentu momen bahagia ketika hamil sangat dinantikan.

Namun sayangnya, dilansir dari Bidanku sekitar 10 sampai dengan 20 persen dari kehamilan yang terjadi kemungkinan akan berakhir dengan keguguran. Biasanya, keguguran pada ibu umumnya terjadi pada usia kehamilan 7 hingga dengan 12 minggu pertama setelah terjadi pembuahan.

Lalu apa yang menjadi penyebab keguguran? Ada banyak faktor yang bisa menyebabkan keguguran dan ibu yang sedang hamil wajib mengetahuinya agar dapat mengantisipasi hal ini.  Tetapi pada umumnya, kondisi keguguran ini bisa terjadi secara tiba-tiba. Dan hal ini bisa terjadi pada ibu manapun, bahkan bagi ibu yang sudah menjaga kehamilannya dengan baik sekalipun.

Faktor Keguguran di Awal Kehamilan
Keguguran di awal kehamilan terbagi dalam trimester pertama dan kedua. Masing-masing pun memiliki penyebab yang berbeda. Jika keguguran terjadi di trimester pertama, umumnya ini dikarenakan masalah pada janin. Sedangkan jika kegugran terjadi di trimester kedua, maka bisa jadi ini dipicu oleh kondisi kesehatan ibu yang kurang baik.

Penyebab Keguguran Trimester Pertama

Plasenta Bayi
Ini adalah yang umum terjadi pada kasus keguguran di trimester pertama. Plasenta merupakan organ yang menghubungkan darah ibu ke bayi. Dengan adanya aliran ini janin jadi bisa mendapatkan nutrisi untuk tumbuh kembangnya di dalam rahim. Sehingga jika ada masalah pada plasenta, secara otomatis tumbuh kembang si kecil pun akan terganggu, bukan? Nah, hal inilah yang akhirnya menjadi penyebab keguguran.

Kromosom Bayi
Keguguran karena hal ini biasanya karena sel telur yang dibuahi sperma tidak memiliki jumlah kromosom yang tepat. Sehingga baik itu kekurangan atau kelebihan kromosom sehingga membuat janin tidak berkembang dengan baik. Inilah yang menjadi penyebab keguguran.

Penyebab Keguguran Trimester Kedua

Kesehatan Ibu
Masa rentan di trimester pertama disebabkan oleh janin, namun ketika masuk trimester kedua maka kesehatan ibulah yang bisa menyebabkan keguguran. Kondisi kesehatan ibu yang bisa menyebabkan keguguran di trimester kedua adalah tekanan darah tinggi, diabetes, lupus, penyakit ginjal dan masih lainnya. Selain itu sindrom ovarium polikistik (PCOS) pun menyebabkan keguguran pada janin ibu.

Keracunan Makanan
Inilah asalan mengapa ibu mesti memperhatikan benar asupan makanan yang konsumsi. Salah-salah ibu bisa keracunan dan berdampak negatif pada si kecil. Perhatikan makanan-makanan yang berpotensi alergi. Selain itu, olahan makan tertentu jika dikombinasikan dengan lainnya pun bisa menjadi “racun” jika tidak tahu cara mengolahnya. Jadi beri perhatian khusus pada asupan makanan ibu, ya.

Struktur Bagian Rahim
Pada trimester kedua, gangguan dan kelainan pada bentuk rahim ibu juga bisajadi pemicu keguguran pada janin. Tak hanya itu saja, adanya pertumbuhan sel non kanker seperti fibroid di trimester kedua ini pun mengancam tumbuh kembang bayi sehingga bisa menyebabkan keguguran.

Selalu periksakan kondisi kandungan pada dokter dan ingat untuk selalu membiasakan pola makan sehat. Dukungan suami sangat penting juga untuk menjaga kesehatan ibu dan janin dalam kandungan. Jika ibu mengalami masalah kesehatan, sebaiknya segera hubungi dokter, ibu bisa menggunakan aplikasi Halodoc untuk berbicara langsung dengan dokter.

Dengan aplikasi Halodoc, ibu bisa meminta saran dari dokter mengenai tindakan medis dan juga rekomendasi perawatan di rumah sakit sesuai dengan kebutuhan. Di Halodoc, dokter bisa dihubungi melalui Voice/Video Call dan Chat. Selain itu, ibu juga bisa membeli produk kesehatan dibutuhkan dan pesanan siap diantar dalam satu jam. Yuk, download aplikasi Halodoc di App Store dan Google Play.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan