Ketahui Terapi Pencegahan Komplikasi DVT

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   17 Januari 2019
Ketahui Terapi Pencegahan Komplikasi DVTKetahui Terapi Pencegahan Komplikasi DVT

Halodoc, Jakarta - Merokok memang salah satu kegiatan yang dapat menyebabkan berbagai macam penyakit, salah satunya adalah deep vein thrombosis (DVT). Kondisi ini terjadi ketika darah menggumpal di pembuluh darah vena dalam. Selain itu, kondisi ini dapat terjadi pada satu pembuluh darah atau lebih. Deep vein thrombosis umumnya terjadi pada paha atau betis, walaupun tidak menutup kemungkinan pembuluh darah di bagian tubuh lain mengalaminya.

Deep vein thrombosis (DVT) dapat memblokir sebagian atau seluruh aliran darah yang kembali ke jantung dan merusak katup satu arah pada pembuluh darah. Hal ini juga dapat menyumbat aliran darah ke organ-organ penting lainnya, seperti paru-paru. Keadaan tersebut akan berdampak sangat berbahaya bagi pengidapnya.

Baca Juga : Ini Bahaya Pembekuan Darah bagi Kesehatan

Deep vein thrombosis yang terjadi pada seseorang akan menyebabkan rasa sakit dan bengkak pada kaki, serta dapat menyebabkan komplikasi seperti emboli paru. Hal ini terjadi karena gumpalan darah pecah ke aliran darah, sehingga menyumbat salah satu pembuluh darah di paru-paru. DVT yang menyebabkan emboli paru disebut dengan tromboemboli vena (VTE).

Baca Juga : Penggumpalan Darah Bisa Jadi Gangguan Kesehatan Serius

Penyebab Deep Vein Thrombosis (DVT)

Penyakit trombosis vena ini dapat terjadi karena beberapa faktor, yaitu kerusakan pada pembuluh darah, gangguan aliran darah, dan darah mudah menggumpal (hiperkoagulabilitas). Salah satu faktor saja dapat menyebabkan DVT terjadi pada seseorang. Jika seseorang memiliki lebih dari satu faktor, risiko mengidap penyakit ini akan makin meningkat. Berikut adalah penjelasan mengenai faktor risiko DVT:

  1. Kerusakan pembuluh darah. Seseorang yang mengalami kerusakan pembuluh darah dapat memiliki risiko yang lebih tinggi mengidap DVT. Lalu, beberapa hal yang dapat menyebabkan kerusakan pembuluh darah adalah pemasangan kateter vena sentral (CVC), obat-obatan kemoterapi, vaskulitis, dan sepsis.

  2. Gangguan aliran darah. Kondisi terganggu atau melambatnya aliran darah pada vena dapat menyebabkan DVT pada seseorang. Hal tersebut disebabkan oleh perjalanan panjang yang hanya duduk lebih dari 4 jam, tubuh tidak bergerak lebih dari 3 hari, gagal jantung, dan lain-lain.

  3. Gumpalan darah. Mudahnya darah menggumpal dapat menyebabkan DVT. Hal ini disebabkan oleh kelainan genetik secara turunan. Hal lain yang menyebabkan gumpalan darah, yaitu mutasi gen prothrombin dan kekurangan protein pengencer darah.

Baca Juga : 5 Hal Ini Bisa Sebabkan Darah Menggumpal di Pembuluh Vena

Terapi untuk Mencegah Terjadinya Komplikasi DVT

Salah satu hal yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya komplikasi deep vein thrombosis adalah dengan cara terapi. Cara ini terbagi menjadi dua, yaitu terapi farmakologis dan terapi non-farmakologis. Pada cara terapi farmakologis, ahli medis biasanya akan memberikan antikoagulan, seperti heparin (UFH, LMWH), direct thrombin inhibitor, dan obat antikoagulan lainnya. Selain itu, dokter mungkin akan memberikan warfarin, yaitu obat untuk seseorang yang mengalami darah menggumpal setelah didiagnosis DVT. Dokter akan memberikan dosis standar warfarin sekitar 5 miligram per hari.

Sedangkan untuk terapi non-farmakologis, dokter akan menganjurkan pengidapnya untuk beristirahat di rumah, lalu meninggikan posisi kaki ketika dalam posisi tidur. Terapi ini bertujuan agar gejala dari DVT dapat berkurang, sehingga menghindari terjadinya komplikasi. Banyak istirahat bertujuan untuk mencegah terjadinya emboli paru karena tungkai yang bergerak secara berlebihan dapat mengalami DVT dan bekuan darahnya akan terbawa ke arteri paru.

Itulah cara mencegah DVT dengan cara terapi. Jika kamu mempunyai pertanyaan perihal DVT, dokter dari Halodoc siap membantu. Komunikasi dengan dokter dapat dengan mudah dilakukan melalui Chat atau Voice/Video Call. Yuk, download aplikasinya sekarang di App Store dan Google Play!

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan