Ketahui Tipe dan Cara Mengobati Dispepsia

5 menit
Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   29 September 2021

“Dispepsia dibedakan berdasarkan faktor penyebabnya, yaitu dispepsia organik dan fungsional. Oleh sebab itu, penggunaan obat-obatan adalah salah satu cara yang dapat dilakukan sebagai langkah penanganan awal.”

Ketahui Tipe dan Cara Mengobati DispepsiaKetahui Tipe dan Cara Mengobati Dispepsia

Halodoc, Jakarta – Dispepsia atau yang lebih dikenal sebagai maag, adalah rasa tidak nyaman pada perut bagian atas, yang ditandai dengan sekumpulan gejala gangguan pencernaan. Dispepsia dapat menjadi indikasi akan adanya penyakit tertentu. Kondisi ini terjadi pada saluran cerna dan rentan untuk dialami oleh siapa saja, tanpa memandang usia atau jenis kelamin. 

Namun, perlu diketahui bahwa dispepsia terbagi menjadi beberapa jenis yang dibedakan berdasarkan faktor penyebabnya. Meski begitu, apapun jenisnya, dispepsia tentu tidak dapat disepelekan karena dapat berakibat fatal bila tidak ditangani. Lantas, apa saja jenis dan bagaimana cara mengobati dispepsia? Simak penjelasannya di sini!

Baca juga: Jangan Diremehkan, Dispepsia Bisa Berakibat Fatal

Gejala Dispepsia

Untuk mengobati dispepsia, perlu diketahui terlebih dahulu beberapa beberapa gejala umum yang dapat timbul, antara lain:

  • Rasa cepat kenyang saat makan.
  • Perut terasa kembung dan begah setelah makan.
  • Nyeri pada ulu hati.
  • Rasa panas atau terbakar pada ulu hati. Rasa terbakar tersebut kadang dapat menyebar dari ulu hati hingga tenggorokan.
  • Merasa mual yang terkadang disertai dengan muntah. 

Ketahui Jenis-Jenis Dispepsia

Dispepsia terbagi menjadi dua jenis, yaitu dispepsia organik dan fungsional. Nah, berikut ini adalah penjelasan dari setiap jenisnya:

  1. Dispepsia Organik

Jenis dispepsia ini disebabkan oleh adanya gangguan anatomi atau struktur pada saluran cerna atas, dan indikasi akan adanya penyakit atau gangguan kesehatan pada organ tubuh. Contohnya seperti seperti tukak lambung, penyakit seperti refluks gastroesofageal (GERD), kanker lambung atau esofagus, hingga gangguan pankreas atau sistem empedu. Selain itu, intoleransi terhadap makanan atau obat-obatan, hingga penyakit infeksi atau sistemik lainnya juga dapat memicunya. 

Maka dari itu, pemeriksaan secara rinci diperlukan untuk benar-benar mengetahui jenis dispepsia yang diidap seseorang. Sebab, faktor yang menjadi pemicu dispepsia organik biasanya membutuhkan penanganan khusus dari dokter.

  1. Dispepsia Fungsional

Dispepsia fungsional adalah dispepsia yang terjadi akibat gangguan fungsi saluran cerna atas, tanpa adanya gangguan anatomi atau struktur organ saluran cerna yang telah dipastikan melalui pemeriksaan penunjang seperti Endoskopi dan lain-lain. 

Namun, perlu diketahui bahwa jenis dispepsia ini biasanya dapat dipicu oleh kebiasaan pengidapnya. Misalnya seperti tidak makan secara teratur, sering mengonsumsi makanan berlemak tinggi, konsumsi minuman bersoda, stres, hingga merokok. 

Masalah kesehatan ini disebut fungsional karena sebenarnya tidak ada masalah dengan pencernaan bagian atas. Hanya saja, pengidapnya tetap merasakan gejala yang mengganggu.

Baca juga: Lambung Terasa Tidak Nyaman, Hati-Hati Pertanda Dispepsia

Bagaimana Cara Mengobati Dispepsia?

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, mengobati dispepsia tergantung pada jenis dan penyebabnya. Oleh sebab itu, pemeriksaan secara mendalam tentu diperlukan untuk benar-benar mengetahui jenis dispepsia apa yang dialami oleh pengidapnya.

Namun, dispepsia dapat diatasi dengan beberapa langkah penanganan untuk meredakan gejalanya, antara lain:

  1. Perubahan Pola Hidup

Melansir dari Medical News Today, apabila gejala dispepsia bersifat ringan dan jarang terjadi, maka perubahan gaya hidup dapat membantu. Misalnya seperti menghindari atau membatasi makanan dan minuman yang dapat memicu dispepsia. Contohnya seperti alkohol, kopi, makanan pedas, dan makanan yang banyak mengandung santan. 

Di samping itu, penerapan pola hidup yang sehat bagi pengidap dispepsia juga perlu dilakukan. Semisal seperti berolahraga secara rutin, menghindari atau berhenti merokok, minum air putih lebih banyak, hingga makan secara perlahan. Pengidap dispepsia juga perlu menghindari penggunaan obat-obatan yang dapat membuat iritasi pada lambung.

  1. Penggunaan Obat-obatan

Untuk gejala yang parah atau sering, dokter akan merekomendasikan penggunaan obat-obatan. Nah, salah satu obat yang dapat digunakan untuk mengatasi dispepsia adalah obat enzim pencernaan seperti New Enzyplex. Obat ini dapat berfungsi untuk mencegah dan mengatasi gangguan pada pencernaan. Misalnya seperti rasa kembung, rasa penuh atau begah pada perut.

Mengonsumsi obat-obatan di atas seperti New Enzyplex memang dapat meredakan gejala dispepsia yang mengganggu. Namun, pengidapnya juga dianjurkan untuk selalu menghindari berbagai hal yang dapat memicu dispepsia. 

Ketahui Cara Kerja New Enzyplex 

New Enzyplex merupakan obat yang mengandung amylase, protease, lipase, deoxycholic acid, dimethylpolysiloxane, vitamin B1, B2, dan B6. Selain itu, New Enzyplex juga mengandung niacinamide dan juga calcium pantothenate. Amilase, protease dan lipase termasuk sebagai enzim pencernaan. 

Ketiga enzim tersebut (amilase, protease, lipase) bekerja dengan mempercepat pemecahan (hidrolisis) zat makanan karbohidrat, lemak dan protein menjadi komponen atau molekul yang lebih sederhana (glukosa, asam lemak, asam amino) yang siap untuk diserap usus halus. Artinya enzim tersebut sangat membantu proses pencernaan.

Selain enzim pencernaan, komposisi lain dari New Enzyplex seperti deoxycholic acid membantu mengemulsikan lemak sehingga lebih mudah dipecah oleh lipase. Dan adanya dimethylpolysiloxane bisa membantu mencegah perut kembung. 

Keunggulan dari New Enzyplex yang lain adalah kandungan Vitamin B complex yang bermanfaat sebagai kofaktor yang membantu kerja enzim serta membantu proses metabolisme zat-zat makanan. Kandungan New Enzyplex tersebut akan bersinergi satu sama lain dalam membantu proses pencernaan makanan, sehingga dengan demikian membantu mengatasi gejala-gejala gangguan saluran cerna pada penderita Dispepsia.

Aturan konsumsi New Enzyplex yang direkomendasikan adalah 1-2 tablet saat makan atau setelah makan. Selain itu, kemasannya yang ringkas, membuat New Enzyplex sangatlah praktis untuk dibawa ke mana saja

Baca juga: Kenali Perbedaan Antara Dispepsia dan GERD 

Nah, bila kamu sering merasakan gejala dispepsia seperti rasa perih atau kembung setelah makan, kamu bisa kok memesan New Enzyplex melalui aplikasi Halodoc. Di samping itu, kamu juga bisa menghubungi dokter spesialis terpercaya seputar keluhan yang sedang kamu rasakan. Jadi tunggu apa lagi? Yuk download aplikasi Halodoc sekarang!

Referensi: 
Medical News Today. Diakses pada 2021. What to know about indigestion or dyspepsia
Mayo Clinic. Diakses pada 2021. Functional dyspepsia
NCBI. Diakses pada 2021. Overlap in Patients With Dyspepsia/Functional Dyspepsia
Detik Health. Diakses pada 2021. Sudah Tahu Belum Bedanya Dispepsia Organik dan Fungsional?

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan