Ketahui Tips Mencegah Penularan Penyakit Tuberkulosis

Ditinjau oleh  dr. Verury Verona Handayani   23 Maret 2023
Ketahui Tips Mencegah Penularan Penyakit TuberkulosisKetahui Tips Mencegah Penularan Penyakit Tuberkulosis

“Penyakit tuberkulosis termasuk kedalam penyakit gangguan pernapasan yang menular. Karenanya penting untuk mengetahui pencegahan penularannya agar terhindar dari penyakit Tuberkulosis.”

Halodoc, Jakarta – Penyakit Tuberkulosis, atau TB, adalah penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium Tuberculosis. Penyakit ini biasanya menyerang sistem pernapasan, terutama paru-paru, tetapi juga dapat menyerang organ lain seperti tulang, ginjal, dan otak.

Tuberkulosis adalah penyakit yang telah dikenal sejak ribuan tahun lalu, dan pernah menjadi penyebab utama kematian di banyak negara di dunia. Meskipun saat ini lebih mudah diobati, penyakit ini masih menjadi masalah kesehatan global dan menyebabkan ribuan kematian setiap tahunnya.

Penyakit Tuberkulosis disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis yang menyebar melalui udara ketika orang yang terinfeksi batuk atau bersin. Bakteri ini dapat hidup dalam tubuh selama bertahun-tahun tanpa menyebabkan gejala, sehingga seseorang bisa terinfeksi tanpa menyadarinya. Untuk mengetahui lebih lanjut, kamu dapat membaca artikel mengenai Cara Penyebaran Tuberkulosis

Kabar buruknya, kuman penyebab TBC tidak hanya menyerang paru-paru. Penyakit ini juga bisa menyerang tulang, usus, atau kelenjar. Kuman penyebab penyakit ini ditularkan melalui percikan ludah yang dikeluarkan oleh orang yang mengidap penyakit ini. Penularan bisa terjadi saat pengidap TBC berbicara, batuk, atau bersin. Lantas, bagaimana cara mencegah penyakit ini? 

Cara Mencegah Penularan Penyakit Tuberkulosis 

TBC adalah penyakit yang disebabkan oleh kuman dan ditularkan melalui percikan ludah pengidapnya. Penyakit ini lebih rentan menyerang orang yang memiliki kekebalan tubuh rendah, misalnya pengidap HIV. Selain memicu batuk, penyakit ini juga ditandai dengan gejala demam, lemas, penurunan berat badan, tidak nafsu makan, nyeri dada, serta keluar keringat di malam hari. 

Kabar baiknya, TBC adalah penyakit yang bisa dicegah. Salah satu cara ampuh untuk mencegah penyakit ini adalah dengan menerima vaksinasi. Tuberkulosis bisa dicegah dengan pemberian vaksin BCG (Bacillus Calmette-Guerin). Vaksin ini termasuk dalam daftar vaksin wajib di Indonesia. Vaksin untuk mencegah TBC diberikan pada bayi yang belum berusia 2 bulan. 

Meski begitu, vaksin tetap bisa diberikan segera jika sebelumnya belum pernah mendapat vaksin ini. Jika memiliki riwayat keluarga dengan penyakit ini, vaksin adalah hal yang penting untuk mencegah TBC. Setelah mendapatkan vaksin, mencegah TBC juga bisa dilakukan dengan cara-cara sederhana, salah satunya selalu mengenakan masker saat berada di tempat ramai. 

Masker juga dianjurkan untuk selalu dikenakan saat berinteraksi dengan pengidap TBC. Sebab, pengidap penyakit ini masih bisa menularkan kuman penyebab penyakit, meskipun sudah menerima pengobatan awal. Biasanya, pengidap TBC masih bisa menularkan penyakit pada 2 bulan pertama. Menjaga kebersihan, yaitu dengan rutin mencuci tangan juga harus dilakukan untuk mencegah TBC. 

Mencegah penularan penyakit tuberkulosis juga bisa dilakukan oleh pengidapnya. Bagi pengidap TBC, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mencegah penularan TBC, di antaranya: 

1. Hindari kontak dengan orang yang terinfeksi

Tuberkulosis adalah penyakit menular, sehingga sangat penting untuk menghindari kontak dengan orang yang terinfeksi. Jika kamu memiliki teman atau anggota keluarga yang terinfeksi, pastikan untuk tidak berdekatan dengan mereka, terutama saat mereka batuk atau bersin.

2. Jangan membagikan barang-barang pribadi

Mycobacterium tuberculosis dapat menyebar melalui udara, tetapi juga dapat menyebar melalui benda-benda yang terkontaminasi. Oleh karena itu, jangan membagikan barang-barang pribadi seperti sikat gigi, handuk, atau pakaian dengan orang lain.

3. Jaga daya tahan tubuh

Daya tahan tubuh yang baik akan membantu melawan infeksi tuberkulosis. Pastikan untuk mengonsumsi makanan sehat, berolahraga secara teratur, dan istirahat yang cukup. Jika Anda memiliki kondisi kesehatan yang melemahkan daya tahan tubuh, konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan saran lebih lanjut.

4. Gunakan masker saat berada di tempat umum

Jika Anda berada di tempat umum, terutama di tempat yang ramai seperti transportasi umum atau pasar, gunakan masker untuk mengurangi risiko terpapar Mycobacterium tuberculosis.

5. Ikuti pengobatan yang diberikan

Jika Anda terdiagnosis dengan tuberkulosis, pastikan untuk mengikuti pengobatan yang diberikan oleh dokter. Jangan berhenti minum obat meskipun gejala penyakit sudah hilang, karena hal ini dapat menyebabkan bakteri tetap hidup dalam tubuh dan menyebabkan infeksi yang lebih parah.

6. Segera periksakan diri jika mengalami gejala

Jika Anda mengalami gejala seperti batuk yang berlangsung lama, sesak napas, demam, atau kelelahan yang tidak kunjung hilang, segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat.

Dalam memperingati Hari Tuberkulosis Sedunia dapat menjadi momentum untuk lebih semangat dalam menyadari pentingnya upaya pencegahan penularan TBC yang dapat dilakukan mulai dari hal-hal yang sederhana. Biasakan juga untuk selalu menerapkan gaya hidup sehat dan lengkapi dengan konsumsi suplemen khusus. 

Untuk lebih memudahkan kamu dapat menggunakan aplikasi Halodoc untuk membeli suplemen atau produk kesehatan lain yang dibutuhkan. Dengan layanan antar, pesanan akan dikirim ke rumah dalam waktu satu jam. Jadi tunggu apalagi, yuk, langsung saja unduh aplikasi Halodoc dari App Store atau Play Store smartphone kamu.

Referensi:

Center for Disease Control and Prevention. Diakses pada 2023. Tuberculosis Facts: You Can Prevent TB Fact Sheet
Healthline. Diakses pada 2023. Tuberculosis.
Mayo Clinic. Diakses pada 2023. Tuberculosis.
NHS Choices UK. Diakses pada 2023. Tuberculosis (TBC).
WHO. Diakses pada 2023. Fact Sheets: Tuberculosis.

Diperbarui pada 23 Maret 2023.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan