Ketidaknyamanan yang Terjadi Selama Trimester Kedua Kehamilan

Ditinjau oleh  dr. Verury Verona Handayani   06 Januari 2022
Ketidaknyamanan yang Terjadi Selama Trimester Kedua Kehamilan Ketidaknyamanan yang Terjadi Selama Trimester Kedua Kehamilan

“Setiap kehamilan memang bisa dibilang unik, ibu pun mungkin merasakan bahwa kehamilan pertama akan berbeda dengan kehamilan kedua. Namun, bisa jadi ibu merasakan ketidaknyamanan yang sama seperti ibu hamil lainnya, terlebih pada trimester kedua.”

Halodoc, Jakarta - Meski semua kehamilan berbeda, ibu mungkin akan merasakan gejala yang khas yang cenderung muncul di setiap trimester. Bagi beberapa wanita, trimester kedua berarti akhir dari morning sickness dan rasa lelah luar biasa, tetapi itu juga berarti ibu harus bersiap untuk merasakan beberapa jenis nyeri tertentu.

Rasa ketidaknyamanan yang muncul saat kehamilan memang mungkin terjadi. Selama trimester kedua, biasanya rasa nyeri ini muncul akibat rahim dan perut ibu kian membesar. Tekanan yang meningkat dari rahim yang tumbuh, bersama dengan perubahan hormonal, bersatu padu menyebabkan berbagai jenis nyeri.

Berbagai Ketidaknyamanan yang Terjadi pada Trimester Kedua Kehamilan

Berikut ini adalah beberapa penyebab umum ketidaknyamanan selama trimester kedua yang wajib ibu ketahui:

1. Nyeri Ligamen Bundar

Penyebab umum nyeri trimester kedua termasuk nyeri ligamen bundar dan nyeri punggung. Ini karena ligamen bundar menopang rahim dan menahannya di tempat. Selama kehamilan, rahim yang membesar menyebabkan ligamen ini meregang. Nyeri ligamen bundar sering dimulai saat perut tumbuh pada trimester kedua. Beberapa gejala nyeri ligamen bundar meliputi:

  • Sensasi tajam atau sakit, biasanya di satu sisi perut.
  • Nyeri yang lebih terasa setelah berolahraga atau saat berganti posisi.
  • Nyeri yang mungkin menjalar ke selangkangan atau pinggul.

Nyeri ligamen bundar dapat berlangsung dari beberapa detik hingga beberapa menit.

2. Kontraksi Braxton-Hicks

Kontraksi Braxton-Hicks dapat dimulai kapan saja pada trimester kedua kehamilan. Ini melibatkan pengencangan otot rahim. Kontraksi ini berbeda dari persalinan sebenarnya dalam beberapa hal penting. Kontraksi ini juga sangat singkat dan tidak datang secara berkala. Gejala kontraksi Braxton-Hicks meliputi:

  • Sensasi seperti diremas atau rahim yang mengencang.
  • Nyeri yang lebih sering terjadi pada malam hari.
  • Nyeri berlangsung dari 30 detik hingga 2 menit

Kontraksi Braxton-Hicks mungkin ringan pada awalnya, tetapi bisa menjadi lebih menyakitkan saat kehamilan berlanjut.

3. Kram Kaki

Kram kaki adalah salah satu ketidaknyamanan yang cukup umum selama trimester kedua dan ketiga kehamilan. Kondisi ini bisa berkembang ketika pembuluh darah atau saraf di kaki dikompresi atau tertekan. Kekurangan magnesium dalam makanan juga bisa menyebabkan kram kaki. 

Selain itu, sindrom kaki gelisah, yang menyebabkan ketidaknyamanan pada kaki, juga bisa terjadi selama kehamilan. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa sindrom kaki gelisah berkembang 2 hingga 3 kali lebih sering pada wanita hamil daripada kelompok lainnya. Gejala kram kaki meliputi:

  • Nyeri tiba-tiba di betis atau kaki.
  • Kontraksi otot yang tidak disengaja di betis.
  • Nyeri yang mungkin lebih buruk di malam hari.

Guna mencegahnya, ibu bisa memosisikan kaki yang lebih tinggi dari jantung saat beristirahat, seperti menggunakan tumpukan bantal. 

4. Disfungsi Simfisis Pubis

Disfungsi simfisis pubis atau nyeri panggul, dapat terjadi pada sekitar 31 persen wanita hamil. Berat rahim dapat memberi tekanan ekstra pada sendi panggul, menyebabkannya bergerak tidak merata. Disfungsi simfisis pubis juga bisa terjadi akibat perubahan hormonal. Selama kehamilan, tubuh melepaskan hormon yang melonggarkan dan meregangkan ligamen tertentu sebagai persiapan untuk melahirkan. Perubahan ini dapat menyebabkan nyeri panggul. Gejala disfungsi simfisis pubis meliputi:

  • Nyeri di tengah tulang kemaluan.
  • Nyeri yang menjalar ke paha atau perineum (area antara vagina dan anus).
  • Kesulitan berjalan.

5. Sakit Punggung

Nyeri punggung bawah adalah salah satu jenis yang paling umum muncul selama kehamilan, dan sering dimulai pada trimester kedua. Menurut beberapa penelitian, sekitar dua per tiga wanita hamil mengalami nyeri punggung bawah. Biasanya, ini terjadi karena perut yang membesar memberi tekanan pada otot punggung dan menyebabkan perubahan postur. Gejala nyeri punggung bawah meliputi:

  • Nyeri pegal atau tumpul di punggung bawah.
  • Rasa sakit yang memburuk saat membungkuk ke depan.
  • Kekakuan di bagian belakang.

Saat beberapa jenis nyeri muncul, mungkin kamu akan segera menggunakan pereda nyeri. Namun, selama kehamilan, ibu tetap harus berbicara dengan dokter di Halodoc untuk menanyakan cara mengatasi rasa tidak nyaman yang sering terjadi. Pasalnya, beberapa obat pereda nyeri tidak aman dikonsumsi selama kehamilan. Dokter di Halodoc mungkin akan meminta ibu melakukan terapi komplementer tertentu untuk mengurangi nyeri selama kehamilan trimester kedua. 


Referensi:
American Academy of Family Physicians. Diakses pada 2022. Changes in Your Body During Pregnancy: Second Trimester.
Mayo Clinic. Diakses pada 2022. 2nd Trimester Pregnancy: What to Expect.
Medical News Today. Diakses pada 2022. Second Trimester Pains.
Web MD. Diakses pada 2022. Second Trimester of Pregnancy.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan