Ketika Bayi Terlilit Tali Pusar, 5 Hal Ini Mungkin Penyebabnya

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   04 Desember 2020
Ketika Bayi Terlilit Tali Pusar, 5 Hal Ini Mungkin PenyebabnyaKetika Bayi Terlilit Tali Pusar, 5 Hal Ini Mungkin Penyebabnya

Halodoc, Jakarta - Bayi terlilit tali pusar menjadi salah satu masalah kehamilan yang sulit untuk dihindari. Tali pusar sendiri adalah jalur yang digunakan untuk menyalurkan nutrisi dan oksigen dari ibu pada bayi, agar ia dapat bertahan hidup dalam kandungan. Kasus bayi terlilit tali pusar menjadi masalah yang dialami 1 dari 3 kehamilan. Lantas, apakah kondisi ini membahayakan? Jawabannya adalah, tidak.

Baca juga: Apa Penyebab Berat Badan Ibu Hamil Susah Naik?

Meskipun umumnya tidak berbahaya, tetapi pemantauan berkelanjutan disarankan guna mencegah munculnya sejumlah komplikasi. Sebagian bayi yang terlilit dapat terlepas dengan sendirinya karena pergerakan ibu atau bayi dalam kandungan. Di sisi lain, kondisi ini juga dapat membahayakan pembuluh darah dalam tali pusar, karena dikhawatirkan terjepit atau tertekan.

Lantas, jika hal tersebut terjadi, apa yang akan dialami janin dalam kandungan? Hal tersebut akan membuat aliran darah dan oksigen menuju janin menjadi terhambat. Apa saja kondisi yang dapat menjadi penyebab bayi terlilit tali pusar? Berikut ini sejumlah penyebab yang perlu diwaspadai:

1.Pergerakan Janin Dalam Kandungan

Bayi terlilit tali pusar biasanya terjadi secara alami, yaitu karena pergerakannya sendiri. Semakin bertambah usia, janin semakin aktif bergerak. Hal itu yang membuat ia terlilit tali pusar.

Baca juga: Pentingnya Melindungi Kulit dari Sinar Matahari saat Hamil

2.Memiliki Sedikit Jumlah Jeli Wharton

Tali pusar yang sehat akan dilapisi oleh jeli yang disebut dengan Wharton’s jelly atau jeli Wharton. Jeli tersebut berfungsi untuk menjaga tali pusar agar tidak mudah melilit tubuh, meski janin bergerak aktif. Bukan itu saja, jeli berguna untuk mencegah tali pusar agar tidak tertekan oleh pembuluh darah. 

Jeli mempertahankan tempat tali pusar agar tetap aman, sehingga saat bayi bergerak, menggeliat, membalikkan tubuh, atau berpindah posisi, ia tidak akan terlilit. Jika melilit kepala atau leher sekalipun, janin tidak akan tercekik. Nah, jika lapisan jeli pada pusar ibu sedikit atau tidak mencukupi, risiko bayi terlilit akan semakin tinggi.

3.Mengandung Bayi Kembar

Salah satu penyebab bayi terlilit tali pusar adalah mengalami kehamilan kembar dua atau lebih. Mengalami kehamilan lebih dari satu dapat membuat tali pusar masing-masing bayi kusut dan berpotensi melilit leher.

4.Tali Pusar yang Terlalu Panjang

Tali pusar yang terlalu panjang menjadi penyebab selanjutnya. Normalnya, panjang tali pusar pada bayi adalah 50–60 sentimeter. Namun, ada beberapa bayi yang memiliki tali pusar lebih panjang, yaitu hingga 80 sentimeter. Nah, tali pusar yang terlalu panjang inilah yang berisiko melilit leher bayi.

Baca juga: Penyebab Alergi yang Muncul Tiba-Tiba saat Masa Kehamilan

Seperti pada penjelasan sebelumnya, bayi dalam kandungan yang terlilit tali pusar harus selalu dipantau guna mencegah terjadinya komplikasi. Ibu dapat memperhatikan tandanya. Jika gerak janin tiba-tiba mengalami penurunan, maka ibu dapat segera memeriksakan diri di rumah sakit terdekat guna mengetahui penyebabnya.

Lantas, apakah proses persalinan harus dilakukan dengan operasi caesar? Tentu tidak. Proses persalinan sendiri tergantung pada kondisi dan berapa jumlah lilitan itu sendiri. Jika dinilai bisa melakukan persalinan secara normal, dokter akan mengeluarkan bayi dengan teknik khusus. Jangan lupa untuk memantau perkembangan janin dalam kandungan dengan melakukan pemeriksaan rutin, ya.

Referensi:
Parenting First Cry. Diakses pada 2020. Umbilical Cord around Neck: Causes, Signs & Remedies.
Healthline Parenthood. Diakses pada 2020. How Does Nuchal Cord Affect My Baby?


Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan