Kifosis Berpotensi Sebabkan 4 Komplikasi Ini

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   24 Februari 2021
Kifosis Berpotensi Sebabkan 4 Komplikasi IniKifosis Berpotensi Sebabkan 4 Komplikasi Ini

Halodoc, Jakarta – Banyak orang memiliki postur tubuh yang bungkuk karena sudah menjadi kebiasaan. Namun, orang dengan kifosis memiliki kelainan pada tulang belakang mereka, di mana tulang tersebut melengkung secara berlebihan, sehingga menyebabkan mereka memiliki postur tubuh yang bungkuk.

Pada sebagian besar kasus, kifosis tidak menyebabkan masalah serius sehingga tidak memerlukan pengobatan. Namun, dalam kasus yang parah, kifosis bisa terasa sangat menyakitkan dan berpotensi menyebabkan komplikasi yang serius. 

Memahami Kifosis

Umumnya, punggung atas atau daerah toraks tulang belakang setiap orang sedikit melengkung secara alami, yaitu sekitar 25 sampai 45 derajat. Tulang belakang melengkung secara alami di leher, punggung atas, dan punggung bawah untuk membantu meredam guncangan dan menopang beban kepala. Kifosis terjadi saat lengkungan tulang belakang ini lebih besar dari normalnya yang bisa mencapai 50 derajat, bahkan lebih.

Bila kamu mengidap kifosis, kamu mungkin memiliki punuk yang terlihat jelas di punggung atas. Bila dilihat dari samping, punggung atas mungkin terlihat bulat atau menonjol. Selain itu, orang dengan kifosis juga memiliki postur tubuh yang bungkuk dan bahu yang membulat yang terlihat jelas. 

Pada orang tua, kifosis sering kali disebabkan oleh kelemahan pada tulang belakang yang menyebabkannya terkompresi atau retak. Kifosis bisa terjadi pada bayi atau remaja, yang biasanya disebabkan karena malformasi tulang belakang atau tulang belakang yang terjepit seiring waktu.

Baca juga: Kenali Penyebab Kifosis Berdasarkan Jenisnya

Komplikasi yang Bisa Disebabkan oleh Kifosis

Tingkat keparahan kifosis bisa berkisar dari ringan hingga parah. Pada kasus yang ringan, kifosis tidak menyebabkan masalah yang signifikan, sehingga pengobatan tidak diperlukan dan kifosis bisa diatasi dengan menggunakan penyangga punggung atau melakukan latihan untuk memperbaiki postur tubuh dan memperkuat tulang belakang. Namun, kelainan ini juga bisa menyebabkan tekanan berlebih pada tulang belakang, sehingga menimbulkan rasa sakit.

Selain menyebabkan sakit punggung, berikut beberapa komplikasi kifosis yang bisa terjadi:

  1. Masalah pernapasan. Kifosis yang parah bisa memberi tekanan pada paru-paru, sehingga menyebabkan pengidap sulit bernapas.
  2. Fungsi fisik menjadi terbatas. Kifosis bisa menyebabkan otot punggung pengidap melemah dan sulit untuk melakukan aktivitas, seperti berjalan dan turun dari kursi. Lengkungan tulang belakang yang berlebihan juga bisa membuat kamu sulit untuk melihat ke atas atau mengemudi dan bisa menyebabkan nyeri saat berbaring.
  3. Masalah pencernaan. Kifosis parah juga bisa menekan saluran pencernaan, sehingga menyebabkan masalah seperti refluks asam dan kesulitan menelan.
  4. Masalah citra tubuh. Orang dengan kifosis, terutama remaja, mungkin mengembangkan citra tubuh yang buruk karena punggung membulat atau karena memakai penyangga untuk memperbaiki kondisinya. Tidak hanya mengurangi kepercayaan diri, citra diri yang buruk juga bisa menyebabkan pengidap mengalami isolasi sosial.

Baca juga: Waspada, Ini Faktor Risiko yang Meningkatkan Seseorang Terkena Kifosis

Tangani Segera sebelum Komplikasi Terjadi

Jadi, bila kamu merasa mengalami gejala-gejala kifosis, seperti postur tubuh yang bungkuk, punggung atas yang terlihat tidak normal, bahu membulat, atau nyeri punggung, ada baiknya kamu memeriksakan diri ke dokter. Melakukan perawatan kifosis sedini mungkin bisa menghindarkan kamu dari komplikasi yang tidak diinginkan.

Tergantung pada penyebab dan tingkat keparahannya, perawatan kifosis meliputi:

  • Pemberian Obat-obatan

Dokter mungkin akan merekomendasikan obat-obatan, seperti:

  • Obat pereda rasa nyeri. Bila obat pereda rasa nyeri yang dijual bebas, seperti asetaminofen, ibuprofen, dan naproxen sodium tidak cukup ampuh, dokter bisa meresepkan obat pereda nyeri yang lebih kuat.
  • Obat osteoporosis. Obat penguat tulang bisa membantu mencegah patah tulang belakang tambahan yang akan memperburuk kifosis.
  • Terapi

Terapi dapat membantu mengatasi jenis kifosis tertentu. Berikut terapi yang bisa direkomendasikan dokter:

  • Latihan. Latihan peregangan bisa membantu meningkatkan fleksibilitas tulang belakang dan meredakan nyeri punggung.
  • Penyangga. Anak-anak yang mengidap penyakit Scheuermann (penyakit penyebab kifosis) mungkin bisa menghentikan perkembangan kifosis dengan mengenakan penyangga tubuh saat tulang mereka masih bertumbuh.

Baca juga: Yoga Baik untuk Pengidap Kifosis Ini Penjelasannya

  • Operasi

Pada kasus kifosis yang parah yang sampai menjepit sumsum tulang belakang dan akar saraf, operasi perlu dilakukan. Fusi tulang belakang adalah prosedur paling umum untuk mengurangi derajat kelengkungan.

Prosedur ini dilakukan dengan memasukkan potongan tulang di antara tulang belakang dan kemudian mengikat tulang belakang tersebut dengan batang logam dan sekrup sampai tulang belakang sembuh sekaligus dalam posisi yang terkoreksi.

Guna menjaga kepadatan tulang, pengidap kifosis juga disarankan untuk mengonsumsi makanan yang kaya akan kalsium dan vitamin D, menghindari tembakau, dan membatasi konsumsi alkohol.

Itulah komplikasi kifosis yang perlu diwaspadai. Nah, untuk menjaga kesehatan tulang, kamu bisa beli suplemen vitamin untuk tulang melalui aplikasi Halodoc. Yuk, download aplikasinya sekarang juga agar kamu bisa mendapatkan solusi kesehatan terlengkap dengan mudah.

Referensi:
Ortho Info – American Academy of Orthopaedic Surgeons. Diakses pada 2021. Kyphosis (Roundback) of the Spine.
Mayo Clinic. Diakses pada 2021. Kyphosis.
Healthline. Diakses pada 2021. What Is Kyphosis?


Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan