Sering Terkena Kipas Angin Sebabkan Edema Paru, Benarkah?

Ditinjau oleh  dr. Gabriella Florencia   11 Juni 2019
Sering Terkena Kipas Angin Sebabkan Edema Paru, Benarkah?Sering Terkena Kipas Angin Sebabkan Edema Paru, Benarkah?

Halodoc, Jakarta – Penyakit edema paru adalah kondisi gangguan pada bagian paru. Kondisi ini ditandai dengan kesulitan bernapas akibat adanya penumpukan cairan pada kantong paru atau alveoli. Gangguan ini dapat terjadi secara tiba-tiba atau berkembang dalam jangka waktu tertentu.

Baca juga: Apakah Edema Paru Menular?

Pada kondisi normal, ketika bernapas, udara masuk dalam paru-paru. Namun pada kondisi edema paru, ketika kita bernapas, paru-paru terisi dengan cairan sehingga oksigen yang yang kita hirup ketika bernapas tidak mampu masuk dalam paru-paru.

Apakah Penggunaan Kipas Angin Menyebabkan Edema Paru?

Hingga saat ini tidak ada hubungan medis penggunaan kipas dengan penyakit edema paru. Sebaiknya ketahui faktor yang menyebabkan seseorang mengalami edema paru. Umumnya, edema paru disebabkan karena ada gangguan jantung seperti penyakit jantung koroner, kardiomiopati, hipertensi, dan penyakit katup jantung.

Namun, edema paru dapat disebabkan faktor lain, seperti:

  1. Infeksi virus.

  2. Emboli paru.

  3. Cedera pada bagian paru-paru.

  4. Kasus tenggelam.

  5. Cedera kepala setelah kejang.

  6. Kecanduan kokain.

  7. Terpapar racun ammonia dan klorin.

Tidak ada salahnya untuk menghindari faktor risiko penyebab edema paru, karena penyakit ini dapat menyerang siapa saja khususnya kamu yang memiliki usia lanjut.

Penyakit edema paru memiliki dua jenis yang berbeda. Edema paru kronis yang bersifat jangka panjang dan edema paru akut yang bersifat cepat. Pada kondisi edema paru yang bersifat jangka panjang, pengidap merasa lebih cepat lelah meskipun telah beristirahat. Selain lelah, pengidap edema paru kronis juga disertai dengan gejala sesak napas.

Sesak napas terasa lebih parah ketika pengidap edema paru kronis berbaring. Gejala penyakit edema paru kronis ditandai dengan sering terbangun pada malam hari, peningkatan berat badan yang cepat, dan bengkak pada kedua tungkai.

Gejala edema paru akut berbeda dengan edema paru kronis. Pada edema paru akut, biasanya pengidap akan mengalami sesak napas secara tiba-tiba hingga menyebabkan pengidap edema paru akan merasa tercekik.

Baca juga: Edema Paru Dataran Tinggi, Penyakit Apa?

Ketahui Diagnosis Edema Paru

Selain melakukan pemeriksaan terhadap fisik pengidap edema paru, ada beberapa pemeriksaan yang bisa kamu lakukan untuk memastikan kondisi edema paru, yaitu:

1. Elektrokardiografi

Pemeriksaan ini dilakukan untuk memastikan kondisi kesehatan dengan melihat tanda-tanda serangan jantung dan masalah pada irama jantung.

2. Rontgen Dada

Rontgen dada digunakan untuk memastikan penyebab edema paru yang dialami oleh pengidap edema paru.

3. Tes Darah

Tes ini dilakukan untuk memastikan kadar oksigen dan kadar karbondioksida dalam darah pengidap edema paru.

4. Kateterisasi Arteri Paru

Pemeriksaan ini digunakan untuk mengukur tekanan dalam pembuluh darah paru-paru.

Lakukan Pencegahan Terhadap Penyakit Ini

Ada beberapa tindakan pencegahan yang bisa kamu lakukan terhadap penyakit edema paru. Berolahraga tiap hari selama 30 menit nyatanya dapat menjaga jantung sehat dan menghindari kamu dari penyakit edema paru. Jangan lupa untuk rutin mengonsumsi makanan sehat seperti sayuran atau buah untuk menjaga kadar kolesterol dalam darah dan tekanan darah. Tidak ada salahnya melakukan pencegahan karena penyakit ini dapat menyebabkan komplikasi seperti peningkatan tekanan pada jantung.

Gunakan aplikasi Halodoc untuk bertanya langsung pada dokter mengenai kesehatan jantung. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga melalui App Store atau Google Play sekarang juga!

Baca juga: 3 Komplikasi Akibat Edema Paru

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan