Kolesterol Tinggi, Bolehkah Mengonsumsi Telur?

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   11 Mei 2021
Kolesterol Tinggi, Bolehkah Mengonsumsi Telur?Kolesterol Tinggi, Bolehkah Mengonsumsi Telur?

Halodoc, Jakarta – Telur adalah sumber protein dan nutrisi lain yang bisa didapatkan dengan harga terjangkau. Namun, makanan sehat yang satu ini juga dicap buruk lantaran kuning telurnya mengandung kolesterol tinggi.

Karena itulah, beberapa orang mengurangi konsumsi telur agar kadar kolesterol dalam tubuh mereka tetap terjaga. Apalagi bagi orang yang sudah memiliki kolesterol tinggi, telur menjadi salah satu makanan yang dijauhi. Namun, benarkah telur tidak boleh dikonsumsi karena mengandung kolesterol tinggi? Berikut ulasannya.

Baca juga: 7 Manfaat Konsumsi Makanan Olahan Telur untuk Sahur

Memahami Kolesterol dan Cara Kerjanya

Kolesterol sering dimusuhi oleh banyak orang. Hal itu karena beberapa penelitian sudah menunjukkan bahwa kadar kolesterol yang tinggi berkaitan dengan penyakit jantung dan kematian dini. Namun nyatanya, tubuh tetap membutuhkan kolesterol untuk beberapa proses. 

Kolesterol adalah molekul struktural yang penting untuk setiap membran sel. Tubuh membutuhkan zat ini untuk menghasilkan empedu untuk pencernaan, vitamin D, dan hormon steroid, seperti estrogen, testosteron, dan kortisol.

Mengingat betapa pentingnya kolesterol, organ hati menghasilkan kolesterol yang cukup untuk memenuhi kebutuhan tubuh. Selain itu, kamu juga bisa mendapatkan asupan kolesterol melalui makanan.

Namun, bila kamu makan banyak makanan yang mengandung kolesterol tinggi, seperti telur, hati akan mengimbanginya dengan memproduksi kolesterol lebih sedikit. Jadi, makanan berkolesterol tidak memberi pengaruh yang signifikan pada jumlah total kolesterol dalam tubuh. 

Meski begitu, kamu dianjurkan untuk tidak mengonsumsi makanan berkolesterol dalam jumlah berlebihan bila kadar darah kamu meningkat. Asupan kolesterol yang tinggi bisa menyebabkan peningkatan kadar kolesterol darah dalam jumlah yang sedang.

Baca juga: Kenali 3 Jenis Kolesterol dan Fungsinya untuk tubuh

Telur dan Kolesterol

Kamu mungkin pernah mendengar nasihat untuk membatasi konsumsi telur, atau setidaknya kuning telur. Lantas, seberapa banyak telur bisa meningkatkan kadar kolesterol dalam tubuh?

Telur berukuran sedang mengandung 186 miligram kolesterol, yang merupakan 62 persen dari asupan harian yang direkomendasikan. Namun, putih telur mengandung sebagian besar protein dan rendah kolesterol.

Beberapa penelitian sudah meneliti efek telur pada kadar kolesterol. Penelitian tersebut membagi orang menjadi dua kelompok, yaitu kelompok yang mengonsumsi 1-3 telur utuh per hari, sedangkan kelompok lainnya mengonsumsi sesuatu yang lain sebagai pengganti telur.

Hasilnya ditemukan bahwa:

  • Pada hampir semua kasus, konsumsi telur bisa membuat kolesterol ‘baik’ atau HDL meningkat.
  • Kadar kolesterol total dan kolesterol buruk (LDL) biasanya tetap tidak berubah, tapi kadang-kadang sedikit meningkat.
  • Makan telur yang diperkaya omega-3 bisa menurunkan trigliserida darah.

Namun, tampaknya efek makan telur utuh juga bergantung pada tiap orang. Pada 70 persen orang, telur tidak berpengaruh pada total atau kadar kolesterol jahat. Namun, pada 30 persen orang lainnya, kolesterol jahat naik sedikit.

Meskipun telur menyebabkan sedikit peningkatan pada total dan kadar kolesterol jahat, hal itu tidak perlu dikhawatirkan. Kolesterol yang terkandung dalam telur tidak meningkatkan kadar kolesterol dalam tubuh secara signifikan, seperti yang disebabkan oleh makanan berkolesterol lainnya, seperti yang mengandung lemak trans dan lemak jenuh.

Jadi, meskipun mengandung kolesterol tinggi, telur boleh dikonsumsi. Menurut penelitian, mengonsumsi 3 butir telur utuh per hari masih sangat aman bagi orang sehat.

Bisakah Telur Meningkatkan Risiko Penyakit Jantung?

Meskipun beberapa penelitian menemukan kaitan antara makan telur dengan penyakit jantung, hal itu tampaknya juga dipengaruhi oleh faktor lain. 

Makanan yang biasanya dimakan orang bersama dengan telur, seperti bacon, sosis, dan ham bisa meningkatkan risiko penyakit jantung daripada mengonsumsi telur itu sendiri. Selain itu, cara telur dan makanan lain dimasak, terutama dengan cara digoreng dengan minyak atau mentega, lebih berperan dalam meningkatkan risiko penyakit jantung daripada telur itu sendiri.

Baca juga: Suka Mengonsumsi Telur? Berikut 5 Kesalahan dalam Memasak Telur

Kebanyakan orang sehat bisa mengonsumsi hingga 7 telur dalam seminggu tanpa meningkatkan risiko penyakit jantung. Beberapa penelitian justru menunjukkan, mengonsumsi telur dengan jumlah tersebut membantu mencegah jenis stroke tertentu dan penyakit mata serius yang disebut makula.

Meski begitu, para pakar kesehatan tetap menyarankan agar mengonsumsi makanan berkolesterol sesedikit mungkin guna menjaga asupan di bawah 300 miligram sehari. Bila kamu suka makan telur, makanlah putih telurnya saja agar kadar kolesterol tetap terjaga. Selain itu, makanlah telur yang dimasak dengan cara direbus.

Bila kamu ingin bertanya tentang jenis makanan tertentu dan nutrisi yang terkandung di dalamnya, jangan ragu untuk bertanya pada dokter melalui aplikasi Halodoc. Kamu bisa menghubungi dokter kapan saja melalui Video/Voice Call dan Chat. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play.

Referensi:
Healthline. Diakses pada 2021. Eggs and Cholesterol — How Many Eggs Can You Safely Eat?.
Mayo Clinic. Diakses pada 2021. Eggs: Are they good or bad for my cholesterol?


Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan