Komplikasi Berbahaya dari Gangguan Elektrolit

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   08 November 2019
Komplikasi Berbahaya dari Gangguan ElektrolitKomplikasi Berbahaya dari Gangguan Elektrolit

Halodoc, Jakarta - Apa yang terlintas di pikiran ketika kamu mendengar kata elektrolit? Cairan tubuh? Benar. Elektrolit dikaitkan dengan minuman-minuman isotonik yang kamu sering lihat di televisi dan bisa dengan mudah dijumpai di warung atau gerai minimarket. Minuman tersebut bisa menggantikan cairan tubuh yang terbuang atau hilang setelah beraktivitas berat. Katanya, minuman ini juga dinilai membantu mengatasi gangguan elektrolit

Sebenarnya, elektrolit termasuk ke dalam komponen cairan di dalam tubuh yang memiliki kandungan ion positif dan negatif untuk menunjang kesehatan tubuh. Peran dari elektrolit ini termasuk meningkatkan fungsi otot dan saraf, membangun jaringan tubuh yang mengalami kerusakan, dan membantu mengoptimalkan kerja otak. Gangguan elektrolit terjadi ketika kadar elektrolit di dalam tubuh menjadi tidak seimbang. 

Penyebab dan Gejala Terjadinya Gangguan Elektrolit

Kurangnya elektrolit di dalam tubuh bisa terjadi karena banyak hal, termasuk aktivitas olahraga yang terlalu berat atau terlalu keras, muntah dan diare yang berkepanjangan, dehidrasi akut, diabetes, gagal jantung, dan beberapa jenis kanker, menjalani pengobatan kanker, pola makan yang tidak terkontrol, hingga mengonsumsi obat diuretik atau jenis obat lain yang memiliki fungsi yang sama. 

Baca juga: Waspada Kekurangan Elektrolit dalam Tubuh Sebabkan Nyeri Otot

Sementara itu, gejala yang muncul pada orang-orang yang mengalami gangguan elektrolit tidak sama satu dengan lainnya. Kondisi ini bergantung pada jenis elektrolit yang mengalami penurunan dan ketidakseimbangan. Jika kadar natrium, magnesium, kalsium, atau kalium di dalam tubuh tidak seimbang, gejala yang terasa seperti lemas, kelainan pada tulang, detak jantung yang tidak normal, kelainan pada sistem saraf, kejang otot, dan tubuh mengalami mati rasa. 

Namun, apabila kadar kalsium yang ada di dalam darah terlalu banyak, gejalanya bisa berupa mulut menjadi kering, sering buang air kecil, sembelit, hilang nafsu makan, lelah, muntah dan sakit perut, detak jantung tidak beraturan, hingga koma. Tanyakan pada dokter bagaimana cara mencegah gangguan elektrolit agar tidak terjadi komplikasi. Gunakan aplikasi Halodoc dengan memilih fitur chat dengan dokter untuk memudahkan kamu bertanya jawab dengan dokter kapan saja. 

Baca juga: Bahaya Kadar Elektrolit di Tubuh Tidak Seimbang

Komplikasi yang Terjadi karena Gangguan Elektrolit

Elektrolit yang hilang dalam tubuh harus segera diseimbangkan kembali agar kesehatan tubuh tetap terjaga. Jika dibiarkan, maka terjadi gangguan pada ginjal karena organ satu ini harus bekerja lebih keras untuk menyaring zat-zat yang tidak diperlukan oleh tubuh. Jika tubuh mengalami gangguan elektrolit jangka panjang, komplikasi yang terjadi termasuk kejang, koma, hingga jantung berhenti dan kematian. 

Baca juga: 15 Penyakit yang Dapat Sebabkan Gangguan Elektrolit

Oleh karena itu, jangan sampai kamu menunggu haus untuk minum ketika sedang berolahraga atau beraktivitas berat. Minumlah secara teratur, sehingga kadar cairan dan mineral di dalam tubuh bisa tetap terjaga keseimbangannya. Bahkan, ketika sedang beraktivitas berat, minumlah dalam jumlah yang lebih banyak daripada seharusnya. 

Jika kamu disarankan untuk minum minimal 8 gelas atau 2 liter setiap hari, tambahlah jumlahnya ketika sedang beraktivitas. Namun, jangan sampai minum terlalu banyak juga, karena bisa mengurangi kadar natrium atau garam di dalam darah yang memicu hiponatremia yang turut berdampak fatal. Berhentilah minum ketika kamu sudah mulai merasa kembung. 

Referensi: 
Mayo Clinic. Diakses pada 2019. Dehydration. 
Medine Plus. Diakses pada 2019. Fluid and Electrolyte Balance.
Healthline. Diakses pada 2019. All about Electrolyte Disorders.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan