Komplikasi Berbahaya yang Bisa Terjadi Akibat Leukopenia

3 menit
Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   23 November 2022

“Ada komplikasi berbahaya akibat leukopenia yang bisa terjadi. Contohnya adalah septikemia, yang merupakan infeksi aliran darah yang serius.”

Komplikasi Berbahaya yang Bisa Terjadi Akibat LeukopeniaKomplikasi Berbahaya yang Bisa Terjadi Akibat Leukopenia

Halodoc, Jakarta –  Leukopenia adalah suatu kondisi di mana tubuh tidak memiliki cukup leukosit sebagai penangkal penyakit dalam darah. Leukopenia terkait dengan jumlah sel darah putih yang rendah. 

Setiap hari, tubuh menghasilkan sekitar 100 miliar sel darah putih (leukosit). Leukosit membantu mempertahankan tubuh dari gangguan virus dan bakteri yang dapat menyebabkan infeksi. Leukopenia terjadi ketika kamu memiliki jumlah sel darah putih yang lebih rendah dari normal.

Lantas, seperti apa komplikasi dari kondisi leukopenia? Baca selengkapnya di sini!

Komplikasi Berbahaya Leukopenia

Leukopenia tidak menyebabkan kanker, namun perawatan kanker dapat menyebabkan leukopenia. Selain perawatan kanker, beberapa kondisi tertentu dapat menyebabkan leukopenia, seperti:

  • Minum obat tertentu atau kekurangan gizi dan/atau tidak mendapatkan cukup vitamin tertentu. 
  • Gangguan sumsum tulang, di mana  multiple myeloma dan anemia aplastik adalah contoh gangguan sumsum tulang yang menyebabkan leukopenia.
  • Penyakit autoimun yang terjadi ketika sistem kekebalan menyerang tubuh. Lupus dan rheumatoid arthritis adalah contoh penyakit autoimun.
  • Infeksi HIV juga dapat menyebabkan leukopenia.

Leukopenia dapat melibatkan sel kekebalan penangkal infeksi tidak berfungsi sebagaimana mestinya sehingga menyebabkan komplikasi berbahaya. Beberapa komplikasi leukopenia meliputi:

  • Penundaan pengobatan kanker karena infeksi ringan.
  • Infeksi yang mengancam jiwa, termasuk septikemia, yang merupakan infeksi aliran darah yang serius.
  • Sepsis, respons yang mengancam jiwa karena terjadi infeksi darah dalam tubuh.
  • infeksi berulang atau berkepanjangan.
  • Kematian tiba-tiba.

Bagaimana Cara Menangani Leukopenia?

Profesional medis akan mengobati penyebab yang mendasari leukopenia. Misalnya, jika kamu mengidap kondisi ini karena infeksi, maka penggunaan antibiotik atau obat antivirus akan dilakukan untuk melawan infeksi tersebut.

Perawatan lain yang bisa dilakukan adalah:

  • Obat yang mendorong sumsum tulang untuk membuat lebih banyak sel darah. Dalam hal ini, obat ini dapat meningkatkan produksi sel darah putih.
  • Jika kamu menerima kemoterapi untuk kanker, dokte mungkin merekomendasikan untuk menunda pengobatan sampai jumlah sel darah putih meningkat.

Gejala leukopenia bisa jadi mirip dengan penyakit lain. Hitung darah lengkap (CBC) adalah salah satu tes pertama yang digunakan untuk membantu mendiagnosis leukopenia. Tes ini akan memberi tahu dokter tentang kadar leukosit, sel darah merah, dan trombosit dalam darah.

CBC dapat menunjukkan bahwa tingkat keseluruhan profil darah yang dapat membantu menentukan jenis sel darah putih tertentu yang berada dalam tingkat rendah. Selain CBC, tes lain untuk mendiagnosis leukopenia adalah:

  • Tes untuk infeksi virus seperti HIV atau virus hepatitis.
  • Mencari infeksi bakteri atau jamur.
  • Tes darah untuk kondisi autoimun, yang mungkin termasuk tes untuk peradangan seperti protein C-reaktif atau tingkat sedimentasi eritrosit (ESR) dan tes untuk autoantibodi seperti faktor rheumatoid atau antibodi antinuklear (ANA)
  • Tes sumsum tulang, yang dapat dikumpulkan dengan menggunakan aspirasi, biopsi, atau keduanya.

Itulah informasi mengenai komplikasi berbahaya yang bisa terjadi akibat leukopenia. Informasi selengkapnya mengenai penyakit leukopenia bisa didapatkan dengan cara download Halodoc. Lewat aplikasi Halodoc, kamu juga bisa memenuhi kebutuhan obat dan vitamin tanpa harus keluar rumah.

Banner download aplikasi Halodoc
Referensi:
Healthline. Diakses pada 2022. What Is Leukopenia?
Cleveland Clinic. Diakses pada 2022. Low White Blood Cell Count (Leukopenia).
Temple Health. Diakses pada 2022. Leukopenia.

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan