Hati-Hati, Komplikasi Hiperhidrosis Dapat Berakibat Fatal

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   31 Mei 2019
Hati-Hati, Komplikasi Hiperhidrosis Dapat Berakibat FatalHati-Hati, Komplikasi Hiperhidrosis Dapat Berakibat Fatal

Halodoc, Jakarta – Hiperhidrosis adalah kondisi keringat berlebih yang penyebab utamanya bukan karena suhu yang panas atau aktivitas fisik yang berat. Pengidap hiperhidrosis mungkin akan sangat berkeringat sampai-sampai membasahi pakaian atau bercucuran. Selain mengganggu aktivitas normal sehari-hari, keringat berat jenis ini dapat menyebabkan kecemasan dan rasa malu sosial.

Baca Juga: Faktor Risiko Seseorang Terserang Hiperhidrosis

Biasanya, pengobatan hiperhidrosis dimulai dengan menggunakan antiperspiran sesuai dosis yang diresepkan dokter. Jika antiperspiran tidak membantu, pengidap hiperhidrosis mungkin perlu mencoba berbagai obat dan terapi. Dalam kasus yang parah, dokter mungkin menyarankan pembedahan untuk menghilangkan kelenjar keringat atau untuk melepaskan saraf yang bertanggung jawab atas kelebihan produksi keringat.

Penyebab Hiperhidrosis

Berkeringat merupakan suatu mekanisme untuk mendinginkan tubuh. Prosesnya dimulai ketika sistem saraf secara otomatis memicu kelenjar keringat saat suhu tubuh naik. Selain itu, orang yang sedang gugup juga cenderung akan mengeluarkan keringat.

Bentuk hiperhidrosis yang paling umum disebut hiperhidrosis fokal primer (esensial). Hiperhidrosis tipe ini muncul ketika saraf yang bertanggung jawab untuk memberi sinyal kelenjar keringat bekerja terlalu aktif, meskipun tidak dipicu oleh aktivitas fisik atau kenaikan suhu.

Individu yang mengalami stres atau gugup, bahkan bisa memperburuk kondisi tersebut. Jenis ini biasanya memengaruhi telapak tangan dan telapak kaki dan terkadang wajah.

Hiperhidrosis fokal primer tidak disebabkan oleh kondisi medis tertentu. Faktor keturunan diduga berperan sebagai penyebab utamanya. Selain hiperhidrosis fokal primer, ada pula jenis hiperhidrosis sekunder yang terjadi akibat kondisi medis tertentu. Contoh kondisi medis yang dapat menyebabkan keringat berat meliputi:

  • Diabetes

  • Menopause

  • Masalah tiroid

  • Gula darah rendah

  • Beberapa jenis kanker

  • Serangan jantung

  • Gangguan sistem saraf

  • Infeksi

  • Obat-obatan tertentu, seperti penarikan opioid.

Baca Juga: Mengidap Hiperhidrosis, Bolehkah Tetap Berolahraga?

Gejala Hiperhidrosis

Kebanyakan orang akan mengeluarkan keringat pada suhu yang lebih panas, setelah melakukan aktivitas berat, ataupun sedang mengalami situasi yang gugup. Pada pengidap hiperhidrosis, penyebab pasti keluarnya keringat tidak diketahui.

Hiperhidrosis biasanya menyerang tangan, kaki, ketiak, atau wajah dan kemunculannya terjadi setidaknya satu episode dalam seminggu. Keringat berlebih, bahkan terjadi pada saat bangun tidur dan terjadi pada kedua sisi tubuh pengidapnya.

Komplikasi Hiperhidrosis

Komplikasi hiperhidrosis bukan hanya mencakup masalah kulit ringan, tapi menyebabkan tekanan psikologis yang signifikan pula. Tekanan psikologis ini bisa menjadi masalah serius karena pengidapnya akan merasa malu bahkan sampai dikucilkan. Berikut beberapa masalah yang bisa timbul akibat mengidap hiperhidrosis:

  • Komplikasi sosial dan emosional. Keringat berlebih bisa menyebabkan masalah serius bagi banyak orang. Banyak pengidap hiperhidrosis mengatakan gejala mereka tidak dapat ditoleransi atau hampir tidak dapat ditoleransi. Mereka menghindari peluang sosial dan profesional karena malu akan kondisinya. Banyak juga yang melaporkan kesulitan dalam kehidupan romantis akibat mengidap kondisi ini.

  • Gatal gatal (tinea cruris). Berkeringat berat menciptakan lingkungan lembab terus menerus yang dapat menjadi tempat yang cocok pertumbuhan jamur. Saat jamur telah tumbuh, maka kulit akan terasa gatal-gatal. Gatal-gatal biasanya terjadi pada lipatan pangkal paha.

  • Kaki atlet (tinea pedis). Mirip dengan gatal gatal, kaki atlet adalah infeksi jamur yang menyerang area kaki. Kaki atlet umumnya mulai timbul di antara jari-jari kaki, di mana keringat berlebih mungkin parah.

  • Bau badan (bromhidrosis). Bukan keringat itu sendiri yang menyebabkan bau tidak enak. Bromhidrosis adalah zat yang diciptakan bakteri kulit ketika bersentuhan dengan keringat. Keringat di daerah ketiak dan genital paling rentan menimbulkan bau badan. Selain ketiak, kaki juga berpotensi memicu bau yang tidak sedap pula. Menjaga daerah ini tetap bersih dan kering bisa membantu, tapi cukup sulit untuk dilakukan oleh pengidap hiperhidrosis.

  • Kutil dan infeksi bakteri. Maserasi atau kerusakan kulit akibat keringat berat dapat memudahkan masuknya bakteri dan virus penyebab infeksi kulit, termasuk kutil.

Baca Juga: Alasan Pemeriksaan Darah Penting Bagi Pengidap Hiperhidrosis


Jika ada pertanyaan lain seputar kondisi keringat berlebih, tanya dokter kulit Halodoc aja. Cuma tinggal klik fitur Talk to A Doctor yang ada di aplikasi Halodoc untuk menghubungi dokter kapan saja dan di mana saja via Chat, dan Voice/Video Call. Yuk, segera download aplikasi Halodoc di App Store atau Google Play!

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan