Fatal, Komplikasi Kolesistitis Sebabkan Pecahnya Kantong Empedu

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   14 April 2019
Fatal, Komplikasi Kolesistitis Sebabkan Pecahnya Kantong EmpeduFatal, Komplikasi Kolesistitis Sebabkan Pecahnya Kantong Empedu

Halodoc, Jakarta – Tidak ada salahnya untuk melakukan gaya hidup sehat agar berat badan bisa selalu stabil. Tahukah kamu? Berat badan yang naik dengan drastis meningkatkan risiko seseorang mengalami beberapa penyakit seperti peradangan pada kantong empedu atau yang lebih dikenal dengan istilah kolesistitis.

Kantong empedu adalah salah satu organ tubuh yang cukup penting untuk menyimpan cairan empedu yang sangat berperan penting untuk mencerna lemak dalam tubuh. Kondisi kolesistitis bisa terjadi secara tiba-tiba atau dalam jangka panjang. Kolesistitis yang terjadi secara tiba-tiba biasanya terjadi karena adanya sumbatan di saluran empedu.

Baca juga: 5 Faktor Risiko yang Meningkatkan Seseorang Terkena Kolesistitis

Gejala Kolesistitis

Ada beberapa gejala yang muncul ketika seseorang mengalami kolesistitis. Namun yang paling umum adalah rasa sakit yang parah pada bagian kanan atas. Rasa sakit yang muncul bisa bertahan dalam waktu beberapa jam.

Selain itu ada beberapa gejala lain seperti mual dan muntah, nafsu makan yang hilang, demam dan kondisi tubuh yang berkeringat terus. Perubahan warna kulit yang menjadi kekuningan juga dialami oleh pengidap kolesistitis.

Baca juga: 8 Tanda Seseorang Terkena Kolesistitis

Penyebab Kolesistitis

Sebagian besar kolesistitis disebabkan penyumbatan pada saluran empedu. Ada beberapa faktor yang menyebabkan penyumbatan saluran empedu seperti tumor, penyempitan saluran empedu yang disebabkan pembengkakan pada sekitar saluran empedu. Faktor lainnya yang menyebabkan kolesistitis seperti penyakit sepsis, luka bakar, dan diabetes.

Sebaiknya hindari beberapa faktor yang meningkatkan seseorang mengalami kolesistitis, seperti:

  1. Berjenis kelamin wanita.

  2. Wanita yang sedang dalam masa kehamilan.

  3. Seseorang yang sedang menjalani terapi hormon.

  4. Lanjut usia.

  5. Seseorang yang mengalami obesitas.

  6. Kenaikan atau penurunan berat badan yang terlalu cepat.

Komplikasi Kolesistitis

Penanganan lebih dini sebaiknya dilakukan untuk menghindari komplikasi pada penyakit kolesistitis. Kolesistitis yang terjadi berulang dan tidak mendapatkan penanganan yang tepat bisa memunculkan masalah kesehatan lain seperti pecahnya kantong empedu, jaringan kantong empedu membusuk, gangguan pencernaan, penyakit kuning, gangguan hati hingga terjadi peritonitis.

Pencegahan Kolesistitis

Meskipun kondisi kolesistitis tidak bisa dicegah sepenuhnya, namun ada beberapa tindakan yang bisa kamu lakukan untuk mengurangi risiko mengalami kolesistitis:

1. Pola Makan Sehat

Sebaiknya hindari konsumsi makanan yang memiliki kandungan lemak jahat untuk mencegah kondisi kolestitis. Mulai untuk mengonsumsi makanan-makanan sehat yang kaya serat dan rendah lemak, seperti buah-buahan dan sayuran.

2. Menjaga Berat Badan Tetap Stabil dan Menurunkan Secara Bertahap

Kenaikan atau penurunan berat badan secara drastis meningkatkan risiko kolesistitis. Sebaiknya lakukan penurunan berat badan secara bertahap. Kamu bisa melakukan diet sehat untuk mendapatkan berat badan yang kamu inginkan dengan cara yang tepat.

3. Rajin Berolahraga

Rutin berolahraga dapat menurunkan risiko kolesistitis pada kesehatan tubuh. Selain terhindar dari kondisi kolesistitis, rajin berolahraga membuat kesehatan kamu semakin terjaga.

Tidak ada salahnya untuk bertanya langsung pada dokter seputar penyakit kolesistitis melalui aplikasi Halodoc. Dengan memiliki informasi yang cukup, tentu penangannya juga lebih tepat.  Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga melalui App Store atau Google Play!

Baca juga: 4 Pantangan Makanan Bagi Pengidap Kolesistitis

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan