Komplikasi yang Bisa Disebabkan oleh Glomerulonefritis

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   03 Desember 2018
Komplikasi yang Bisa Disebabkan oleh GlomerulonefritisKomplikasi yang Bisa Disebabkan oleh Glomerulonefritis

Halodoc, Jakarta - Salah satu jenis penyakit ginjal ini terjadi karena adanya peradangan pada glomerulus. Gangguan glomerulus merupakan gangguan pada bagian ginjal yang berfungsi sebagai penyaring dan pembuang cairan serta elektrolit berlebih, juga zat sisa (sampah) dari aliran darah. Gangguan pada glomerulus menyebabkan terbuangnya darah protein melalui urine.

Kondisi glomerulus pada setiap pengidap akan berbeda-beda. Beberapa orang ada yang mengalaminya dalam waktu singkat, (akut) dan ada juga yang mengalami dalam jangka panjang (kronis). Gangguan ini dapat berkembang pesat, sehingga mengakibatkan kerusakan ginjal dalam beberapa minggu atau bulan. Keadaan tersebut disebut rapidly progressive glomerulonephritis (RPGN).

Jika terdapat infeksi, tubuh akan meresponnya, sehingga terjadilah glomerulonefritis akut. Sedangkan glomerulonefritis kronis sering kali tidak diketahui penyebabnya, bahkan tidak bergejala, sehingga dapat menyebabkan kerusakan ginjal yang dapat diperbaiki kembali. Glomerulonefritis kronis yang ditemukan lebih awal, dapat dicegah perkembangannya.

Namun ternyata, glomerulonefritis akut terkadang dapat sembuh tanpa penanganan tertentu. Secara umum, baik glomerulonefritis akut maupun kronis jika tidak ditangani secara benar, dapat bertambah parah dan memicu penyakit lain. Beberapa komplikasi yang mungkin terjadi adalah:

  • Hipertensi.

  • Sindrom nefrotik.

  • Gagal ginjal akut.

  • Penyakit ginjal kronis.

  • Gagal jantung dan edema paru akibat cairan yang menumpuk dalam tubuh.

  • Gangguan keseimbangan elektrolit seperti natrium dan kalium.

  • Rentan terhadap infeksi.

Faktor Pemicu Komplikasi

Gangguan glomerulonefritis dan segala komplikasinya terjadi akibat berbagai kondisi, seperti infeksi, kelainan sistem imun, dan gangguan pembuluh darah. Biasanya, glomerulonefritis akut memiliki penyebab yang lebih jelas dibanding glomerulonefritis kronis. Beberapa hal yang dapat menyebabkan glomerulonefritis menjadi komplikasi, antara lain:

  • Infeksi. Glomerulonefritis dapat terjadi akibat bakteri atau virus. Infeksi yang terjadi pada tubuh mengakibatkan reaksi kekebalan tubuh yang berlebihan, sehingga mengakibatkan peradangan pada ginjal dan glomerulonefritis. Infeksi yang dapat menyebabkan glomerulonefritis antara lain adalah infeksi bakteri streptococcus tenggorokan, infeksi gigi, endokarditis bakteri, HI, hepatitis B, dan hepatitis C.

  • Kelainan sistem imun. Contohnya adalah penyakit lupus yang menyebabkan peradangan pada berbagai organ tubuh, termasuk ginjal. Di samping itu, glomerulonefritis juga dapat disebabkan oleh kelainan sistem imun lainnya, seperti sindrom Goodpasture yang menyerupai pneumonia dan menyebabkan perdarahan di paru-paru dan ginjal. Selain itu, kondisi ini dapat menyebabkan nefrotik IgA, yaitu endapan salah satu protein sistem pertahanan tubuh (IgA) pada glomerulus ginjal.

  • Vaskulitis. Gangguan ini dapat terjadi pada berbagai organ, termasuk ginjal. Contoh penyakit vaskulitis yang menyerang pembuluh darah ginjal dan mengakibatkan glomerulonefritis adalah poliarteritis dan granulomatosis Wegener.

Glomerulonefritis kronis bisa terjadi dengan tidak memiliki penyebab yang khusus. Salah satu penyakit genetik, yaitu sindrom Alport, dapat menyebabkan glomerulonefritis kronis. Paparan zat kimia pelarut hidrokarbon dan riwayat kanker juga diduga bisa memicu terjadinya glomerulonefritis kronis.

Apabila glomerulonefritis diketahui sejak awal, kerusakan ginjal yang disebabkan oleh glomerulonefritis akut dapat diperbaiki kembali. Jika glomerulonefritis yang terjadi bertambah parah dan menyebabkan gagal ginjal, pengidap dapat menjalani proses hemodialisis (cuci darah) untuk menyaring darah. Selain itu, pengidap juga dapat menjalani operasi cangkok ginjal.

Supaya kerusakan ginjal tidak bertambah parah, pengidap glomerulonefritis dapat menerapkan langkah-langkah pendukung pengobatan seperti berikut:

  • Menjaga berat badan.

  • Berhenti merokok.

  • Mengurangi asupan kalium.

  • Mengurangi asupan protein.

  • Mengurangi konsumsi garam.

Jika kamu merasakan ada gejala yang tidak kamu kenal atau terkait penyakit ginjal, sebaiknya segra diskusikan dengan dokter melalui aplikasi Halodoc. Diskusi dengan dokter di Halodoc dapat dilakukan via Chat atau Voice/Video Call kapan dan di mana pun. Saran dokter dapat kamu terima dengan praktis dengan download aplikasi Halodoc di Google Play atau App Store sekarang juga!

Baca juga:

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan