Komplikasi yang Diakibatkan Cubital Tunnel Syndrome

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   16 Oktober 2019
Komplikasi yang Diakibatkan Cubital Tunnel Syndrome Komplikasi yang Diakibatkan Cubital Tunnel Syndrome

Halodoc, Jakarta – Cubital tunnel syndrome adalah kondisi yang mirip dengan carpal tunnel syndrome. Bedanya, cubital tunnel syndrome memengaruhi saraf ulnar di bagian siku. Terlalu lama bersandar pada siku saat tidur atau menekuk siku dalam waktu lama seperti saat mengangkat telepon sering menimbulkan kondisi ini. 

Baca Juga: Sering Diabaikan, Ini 6 Penyebab Cubital Tunnel Syndrome

Atlet bisbol juga sering mengalami cubital tunnel syndrome karena mereka perlu melakukan gerakan memutar untuk melempar slider yang dapat meningkatkan tekanan pada saraf ulnaris. Cubital tunnel syndrome dapat bersifat ringan atau parah tergantung penyebabnya. Kondisi yang cenderung ringan biasanya dapat diobati dengan perawatan sederhana. Namun, jika kondisinya parah, pembedahan mungkin perlu dilakukan.

Gejala Cubital Tunnel Syndrome

Saraf ulnar mengandung lemak dan jaringan subkutan yang sangat sedikit. Artinya, saraf ini lebih dekat ke permukaan kulit dan lebih sensitif. Ketika siku bagian dalam disentuh maka sensasinya dapat menyerupai sengatan listrik. Kebanyakan orang mengalami cubital tunnel syndrome mengalami gejala berikut ini:

  • Mati rasa dan kelemahan di lengan, lengan, dan jari;

  • Cengkraman melemah;

  • Terbangun di malam hari karena rasa sakit atau mati rasa di tangan atau jari, terutama jari kelingking dan jari manis;

  • Kesulitan menekuk dan meluruskan jari;

  • Kesulitan memanipulasi sesuatu dengan tangan atau jari;

  • Hilangnya otot di pangkal jari-jari kecil.

Gejala-gejala cubital tunnel syndrome biasanya menjadi jauh lebih buruk ketika siku ditekuk untuk waktu yang lama atau terkompresi.

Baca Juga: Apa Saja Penyebab Tangan & Kaki Kesemutan? Berikut Jawabannya

Komplikasi Cubital Tunnel Syndrome

Ketika cubital tunnel syndrome tidak ditangani dengan baik, kondisi ini dapat melemahkan otot dan hilangnya sensasi nyeri serta perabaan sensoris pada daerah tangan dan lengan bawah. Biasanya, untuk meringankan gejala cubital tunnel syndrome  dokter biasanya memberikan brace elbow atau padded brace untuk dipakai pada malam hari. Jika gejalanya semakin parah dan bertahan lebih dari 6 minggu, segera periksakan ke dokter untuk mendapat penanganan yang tepat.

Sebelum mengunjungi rumah sakit, pesan janji dengan dokter lewat aplikasi Halodoc. Jika gejalanya ekstrem, kronis, atau tidak menanggapi bentuk pengobatan lain, maka pembedahan mungkin diperlukan. Selama operasi, dokter bedah mengekspos saraf ulnaris yang teriritasi, tertekan, atau meregang dan melepaskannya, menggerakkannya, atau menghilangkannya sebagian.

Diperlukan waktu berminggu-minggu hingga berbulan-bulan untuk pulih sepenuhnya dari operasi untuk cubital tunnel syndrome dan kebanyakan orang memerlukan terapi fisik sesudahnya. Selain perawatan di atas, terdapat perawatan rumahan yang bisa dicoba, yaitu:

  • Istirahatkan lengan dan siku;

  • Oleskan kompres es yang dibungkus kain atau handuk ke area yang sakit selama 10-15 menit beberapa kali sehari;

  • Bungkus lengan dengan bantalan, seperti kain, handuk, atau bantal;

  • Minum obat nyeri umum, seperti aspirin dan obat antiinflamasi nonsteroid atau NSAID lainnya;

  • Sesuaikan komputer atau ruang kerja, sehingga kursi tidak lebih rendah dari permukaan meja;

  • Kenakan bantalan siku di siang hari untuk memberi perlindungan;

  • Hindari pakaian atau peralatan olahraga yang menekan atau membatasi siku.

Baca Juga: Waspadai 6 Penyakit yang Ditandai dengan Kaki Kesemutan

Jika kamu tidak ingin mengalami kondisi di atas, cobalah untuk mengatur posisi tidur dengan baik. Hindari menyandarkan siku ketika tidur atau mengangkat telepon terlalu lama. 

Referensi:
Medical News Today. Diakses pada 2019. How does cubital tunnel syndrome occur?.
Halodoc. Diakses pada 2019. Cubital tunnel syndrome.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan