Komplikasi yang Terjadi Akibat Gangguan Dismorfik Tubuh

Ditinjau oleh  dr. Verury Verona Handayani   16 Juli 2020
Komplikasi yang Terjadi Akibat Gangguan Dismorfik TubuhKomplikasi yang Terjadi Akibat Gangguan Dismorfik Tubuh

Halodoc, Jakarta - Istilah body dysmorphic disorder, atau yang dikenal dengan gangguan dismorfik tubuh merupakan salah satu gangguan mental yang ditandai dengan rasa cemas yang berlebihan terhadap kekurangan penampilan fisik diri sendiri, yang rentan dialami oleh seseorang berusia 15-30 tahun.

Baca juga: Waspada, Body Dysmorphic Disorder Bisa Sebabkan Depresi

Pengidap kondisi ini cenderung merasa malu dan resah karena selalu menganggap fisiknya lebih buruk dari yang lain. Hal tersebut kemudian akan memicu pengidapnya untuk menghindari berbagai macam situasi sosial. Bagi pengidap kondisi ini yang memiliki cukup uang untuk melakukan operasi bedah plastik, mereka tidak akan segan untuk melakukannya untuk memperbaiki penampilan fisiknya. 

Berkaitan dengan pandangan negatif dan rasa cemas akan penampilan fisik, gangguan dismorfik tubuh merupakan gangguan mental yang mirip dengan gangguan makan. Namun, rasa cemas yang berlebihan pada gangguan body dysmorphic disorder bukan mengenai berat badan dan bentuk tubuh secara keseluruhan. Melainkan pada kekurangan fisik pada anggota tubuh tertentu. Jika terus menerus terjadi, ini komplikasi gangguan dismorfik tubuh!

Baca juga: Selalu Merasa Tak Sempurna? Hati-Hati Body Dysmorphic Disorder

Apa yang Menjadi Komplikasi Gangguan Dismorfik Tubuh?

Seperti pada penjelasan sebelumnya, rasa cemas yang berlebihan pada gangguan body dysmorphic disorder bukan mengenai berat badan dan bentuk tubuh secara keseluruhan, melainkan pada kekurangan fisik pada anggota tubuh tertentu. Biasanya, pengidap kondisi ini akan mencemaskan berbagai macam hal, seperti:

  • Bentuk hidung yang pesek.
  • Kulit keriput, berjerawat, atau adanya bekas luka.
  • Rambut tipis, rontok, atau botak.
  • Ukuran penis terlalu kecil.
  • Payudara terlalu besar.
  • Ukuran paha yang besar.

Saat sejumlah kondisi-kondisi tersebut selalu dirasakan sebagai kecemasan pengidapnya, bukan hal yang tidak mungkin jika sejumlah komplikasi perlahan akan muncul. Sejumlah komplikasi gangguan dismorfik tubuh, antara lain:

  1. Depresi. Kondisi ini akan ditandai dengan selalu merasa rendah diri, merasa tidak berharga, merasa cemas dan khawatir berlebihan, mudah marah dan sensitif, sulit fokus dan berkonsentrasi, bahkan timbul ide untuk bunuh diri.
  2. Obsessive compulsive disorder. Kondisi ini akan ditandai dengan pikiran yang mengganggu, dan timbulnya pikiran obsesif dan perilaku kompulsif. Biasanya pengidap hanya mengalami pikiran obsesif tanpa disertai dengan perilaku kompulsif, pun sebaliknya.
  3. Penyalahgunaan NAPZA. Memakai obat-obatan terlarang cenderung dialami oleh seseorang dengan gangguan mental tertentu. Pemakaian barang ini awalnya bertujuan untuk meredakan gejala yang dirasa.

Saat mengalami sejumlah hal-hal tersebut, penting untuk kamu melakukan pemeriksaan segera. Kenali sejumlah gejalanya, dan jangan telat untuk mendapatkan pertolongan, ya! Pasalnya, kondisi ini dapat berujung kepada depresi berat dan ide untuk melakukan bunuh diri.

Baca juga: Pengaruh Body Dysmorphic Disorder pada Kesehatan Fisik

Gejala Gangguan Dismorfik Tubuh yang Perlu Diwaspadai

Pengidap gangguan dismorfik tubuh cenderung akan merasa cemas pada kekurangan fisik pada anggota tubuh tertentu. Berikut beberapa gejala dan perilaku yang tampak pada pengidap kondisi ini:

  • Bercermin dalam waktu yang lama, dan dilakukan secara berulang.
  • Kerap menyembunyikan anggota tubuh yang dianggap tidak sempurna.
  • Meminta orang lain meyakinkan dirinya bahwa kekurangan fisiknya tidak terlalu jelas terlihat.
  • Menyentuh area tubuh yang dianggap tidak sempurna secara berulang.

Pengidap kondisi ini juga dapat berulang kali bertemu dokter untuk mencari cara bagaimana memperbaiki penampilannya. Alasan untuk menemui dokter saja sudah tidak wajar, karena ingin merubah penampilan fisiknya. Sebaiknya, temui psikiater di rumah sakit terdekat jika kamu atau orang terdekatmu menyadari adanya perilaku yang tidak wajar dalam menilai penampilan.

Terutama jika kondisi yang dialami sudah mengganggu pekerjaan, prestasi, atau hubungan pribadi dengan orang lain, serta selalu merasa cemas jika berada di tempat umum atau bersanding dengan orang lain. Ingat, jika dibiarkan kondisi ini dapat berujung kepada depresi berat dan munculnya ide untuk melakukan bunuh diri.

Referensi:
NHS. Diakses pada 2020. Body Dysmorphic Disorder (BDD).
Mayo Clinic. Diakses pada 2020. Diseases and Conditions. Body Dysmorphic Disorder.
WebMD. Diakses pada 2020. Body Dysmorphic Disorder.


Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan