Kondisi Kesehatan yang Tidak Dianjurkan untuk Puasa

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   12 April 2021
Kondisi Kesehatan yang Tidak Dianjurkan untuk PuasaKondisi Kesehatan yang Tidak Dianjurkan untuk Puasa

Halodoc, Jakarta – Meskipun puasa dipercaya dapat memberikan banyak manfaat untuk kesehatan tubuh, tetapi orang-orang yang memiliki kondisi kesehatan tertentu sebaiknya tidak ikut menjalani ibadah tersebut. Hal ini karena puasa bisa saja memperburuk kondisi kesehatannya. Yuk, simak penjelasannya lebih lanjut di bawah ini.

Tidak makan dan minum selama hampir satu hari penuh nyatanya dapat memberi dampak baik bagi tubuh. Berpuasa seperti memberi waktu bagi tubuh kamu, terutama saluran pencernaan untuk beristirahat sejenak dari “pekerjaannya” yang selalu harus terus-menerus mencerna makanan yang masuk ke dalam tubuh. Hal ini dapat berdampak baik pada kesehatan saluran pencernaan dan mengurangi risiko terjadinya masalah pencernaan.

Selain itu, bila diiringi dengan pola makan yang sehat, puasa juga dipercaya dapat memperbaiki kondisi kesehatan tertentu, seperti radang usus besar, dan mengurangi risiko berbagai macam penyakit, contohnya penyakit jantung dan kanker.

Baca juga: Jangan Khawatir Sakit, 6 Manfaat Berpuasa

Meski demikian, puasa juga memiliki risiko kesehatan, apalagi bila dijalani oleh orang-orang yang memiliki kondisi medis yang bisa dikatakan cukup serius.

Risiko Kesehatan Puasa

Menurut National Health Service Inggris, ada beberapa risiko kesehatan yang bisa terjadi akibat puasa. Salah satu risiko yang paling umum terjadi adalah dehidrasi. Hal ini karena tubuh tidak mendapatkan cairan, baik dari makanan maupun minuman selama kurang lebih 13 jam. Itulah mengapa umat Islam yang menjalani ibadah puasa selama bulan Ramadan dianjurkan untuk mengonsumsi banyak cairan sebelum dan sesudah periode puasa. 

Puasa juga bisa meningkatkan stres dan mengganggu pola tidur, karena kamu yang sudah terbiasa makan sebanyak 3 kali dalam sehari, kini harus menyesuaikan diri dengan makan hanya dua kali saja dalam sehari di mana hal tersebut merupakan tantangan yang tidak mudah. Dehidrasi, lapar, dan kurang tidur selama periode puasa juga dapat mengakibatkan sakit kepala.

Puasa juga dapat menyebabkan mulas, karena kurangnya asupan makanan dapat mengakibatkan berkurangnya asam lambung yang berguna untuk mencerna makanan dan menghancurkan bakteri. Namun, ketika kamu mencium bau makanan atau hanya memikirkannya saja selama periode puasa, hal ini dapat memicu otak untuk memberitahu perut agar memproduksi lebih banyak asam lambung. Hal inilah yang mengakibatkan kamu menjadi mulas.

Kelompok Orang yang Tidak Dianjurkan Berpuasa

Dengan mempertimbangkan beberapa risiko kesehatan yang bisa disebabkan oleh puasa di atas, aktivitas ini dinilai tidak baik untuk dilakukan oleh orang-orang dengan kondisi kesehatan berikut:

1. Orang yang Sedang Sakit Parah

Orang yang sedang sakit parah hingga menjadi sangat lemah dan harus menggunakan infus untuk makan dan minum, tidak dianjurkan untuk berpuasa. Kelompok orang ini sebaiknya mengganti puasanya di kemudian hari saat kondisinya sudah sehat.

2. Pengidap Gangguan Jantung 

Orang-orang yang mengidap penyakit berat atau serius, seperti gangguan jantung sebaiknya tidak mengikuti ibadah puasa. Ini karena mereka butuh untuk meminum obat setiap beberapa jam sekali yang berguna untuk meredakan gejala atau mengendalikan penyakit.

Baca juga: Harus Minum Obat, Ini Tips Sehat Puasa Bagi Pengidap Diabetes

3. Pengidap Diabetes

Pengidap diabetes juga tidak dianjurkan untuk menjalankan puasa jika kondisi kesehatan sedang tidak stabil. Puasa yang tidak tepat dapat menyebabkan penurunan atau lonjakan gula darah. Untuk itu, selalu tanyakan pada dokter mengenai ketentuan puasa yang tepat bagi pengidap diabetes. Dengan begitu, kamu dapat menjaga kesehatan selama berpuasa.

4. Pengidap Maag Akut

Puasa sebenarnya dipercaya dapat memperbaiki penyakit maag. Meskipun pada awal-awal puasa, asam lambung bisa meningkat, tetapi lambung dapat menyesuaikan diri seiring waktu, sehingga pengidap maag bisa tetap berpuasa. Namun, bagi pengidap maag akut, puasa sebaiknya tidak dilakukan. Hal ini karena tidak menerima asupan makanan dalam waktu yang cukup lama dapat menyebabkan penumpukan asam lambung yang berbahaya. Akibatnya, pengidap maag akut berisiko mengalami sakit perut yang sangat hebat dan naiknya asam ke kerongkongan (acid reflux).

5. Ibu Hamil dan Menyusui

Demi memenuhi asupan makanan dan nutrisi yang dibutuhkan oleh calon bayi, ibu hamil sebenarnya tidak diwajibkan untuk berpuasa. Begitu juga dengan ibu yang menyusui. Berpuasa dapat membuat ibu menyusui berisiko mengalami dehidrasi.

Baca juga: Tips Aman Puasa bagi Ibu Hamil

Itulah beberapa kondisi kesehatan yang tidak dianjurkan untuk puasa. Bila kamu yang memiliki kondisi kesehatan tertentu ingin tetap berpuasa, sebaiknya bicarakan terlebih dahulu dengan dokter. Kamu juga bisa bertanya kepada dokter seputar tips aman berpuasa dengan menggunakan aplikasi Halodoc. Melalui Video/Voice Call dan Chat, kamu bisa menghubungi dokter kapan dan di mana saja. Yuk, download Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play.

 

Referensi:
Medical News Today. Diakses pada 2020. Fasting: Health benefits and risks.
Livestrong. Diakses pada 2020. Acid Indigestion When You're Fasting: What You Need to Know.
Nourish by Web MD. Diakses pada 2021. Do Fasting Diet Works?
Avicenna Journal of Medicine. Diakses pada 2021. Muslim Patients in Ramadan: A Review for Primary Care Physicians.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan