Kondisi yang Mengharuskan Ibu Melahirkan Caesar

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   16 Maret 2021
Kondisi yang Mengharuskan Ibu Melahirkan CaesarKondisi yang Mengharuskan Ibu Melahirkan Caesar

Halodoc, Jakarta - Sebagian ibu hamil biasanya lebih memilih melahirkan normal ketimbang melalui prosedur operasi caesar. Namun, ada kalanya operasi caesar benar-benar harus dilakukan demi keselamatan ibu dan bayi di dalam kandungan.

Pada kebanyakan kasus, operasi caesar ini dilakukan pada bumil yang memiliki masalah kehamilan atau komplikasi. Lantas, apa saja kondisi yang mengharuskan bumil melahirkan caesar?

Baca juga: Habis Operasi Caesar? Ini Tips Olahraga yang Aman

Dari Masalah Bayi sampai Plasenta

Ada banyak alasan yang membuat operasi caesar harus dilakukan pada proses melahirkan Si Kecil. Operasi caesar dipilih dokter ketika kehamilan ibu terlalu berisiko bila melahirkan secara normal. Lantas, apa saja kondisi yang mengharuskan bumil melahirkan dengan operasi caesar?

Ada banyak sekali alasan medis yang mengharuskan ibu melahirkan bayi dengan prosedur caesar. Nah, menurut National Institutes of Health operasi caesar dilakukan bila:

Masalah dengan bayi:

  1. Denyut jantung tidak normal
  2. Posisi abnormal di dalam rahim, seperti melintang atau sungsang.
  3. Masalah perkembangan, seperti hidrosefalus atau spina bifida
  4. Kehamilan ganda (kembar tiga atau kembar)

Masalah kesehatan pada ibu:

  1. Infeksi herpes genital aktif.
  2. Fibroid uterus besar di dekat serviks.
  3. Infeksi HIV pada ibu.
  4. Riwayat operasi sebelumnya pada rahim.
  5. Penyakit parah, seperti penyakit jantung, preeklamsia atau eklamsia.

Masalah pada saat persalinan:

  1. Kepala bayi terlalu besar untuk melewati jalan lahir.
  2. Persalinan yang memakan waktu terlalu lama atau berhenti.
  3. Bayi yang sangat besar.
  4. Infeksi atau demam selama persalinan.

Masalah dengan plasenta atau tali pusat:

  1. Plasenta menutupi semua atau sebagian bukaan jalan lahir (plasenta previa)
  2. Plasenta terpisah dari dinding rahim (placenta abruptio)
  3. Tali pusat keluar melalui pembukaan jalan lahir sebelum bayi (tali pusat prolaps).

Nah, kondisi-kondisi di atas yang mengharuskan ibu melahirkan dengan prosedur caesar. Untuk lebih jelasnya, ibu bisa bertanya langsung pada dokter melalui aplikasi Halodoc mengenai persalinan caesar.

Baca juga: Tubuh Terasa Nyeri Pasca Operasi Caesar? Ini Cara Mengatasinya

Ketahui Risiko dan Komplikasinya

Faktanya melahirkan dengan operasi caesar memang memiliki banyak manfaat. Prosedur ini bisa menyelamatkan ibu dan janin dari kondisi atau hal-hal yang membahayakan mereka. Namun, melahirkan dengan prosedur caesar tidak sepenuhnya bebas dari risiko.

Itulah sebabnya, banyak ahli memperingatkan operasi caesar sebaiknya hanya dipilih atau dilakukan bila benar-benar diperlukan. Mau tahu apa saja sih risiko atau komplikasi dari operasi caesar? 

  • Cedera pada saluran kemih.
  • Infeksi kandung kemih atau rahim.
  • Perdarahan yang cukup banyak sehingga membutuhkan transfusi darah.

Operasi caesar juga bisa menyebabkan masalah pada kehamilan selanjutnya, seperti:

  • Plasenta akreta (bagian plasenta tumbuh terlalu dalam pada dinding rahim).
  • Plasenta previa (plasenta berada di bagian bawah rahim, sehingga menutupi jalan lahir).
  • Uterus pecah, kondisi ini dapat menyebabkan perdarahan hebat yang mungkin memerlukan transfusi darah atau pengangkatan rahim (histerektomi).

Baca juga: Bisakah Melahirkan Normal Setelah Operasi Caesar?

Selain hal-hal di atas, melahirkan dengan prosedur caesar dapat menimbulkan risiko pada bayi. Misalnya, berpotensi menyebabkan cedera saat pembedahan (sayatan pada kulit bayi) dan gangguan pernapasan (umumnya dialami bayi yang lahir kurang dari 39 minggu kehamilan)

Nah, bagi bumil yang ingin melakukan kontrol kehamilan atau memiliki keluhan kesehatan, bisa kok memeriksakan diri ke rumah sakit pilihan. Sebelumnya, buat janji dengan dokter di aplikasi Halodoc sehingga tidak perlu mengantre sesampainya di rumah sakit. Praktis, kan? 



Referensi:
PLOS Medicine. Diakses pada 2021. Long-term risks and benefits associated with cesarean delivery for mother, baby, and subsequent pregnancies: Systematic review and meta-analysis
WebMD. Diakses pada 2020. Recovery and Care After a C-Section. 
National Institutes of Health - MedlinePlus. Diakses pada 2020. C-section
National Institutes of Health - MedlinePlus. Diakses pada 2020. Going home after a C-section
American Pregnancy Association. Diakses pada 2020. Cesarean Birth After Care.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan