3 Kondisi yang Rentan Terkena Lupus

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   22 April 2020
3 Kondisi yang Rentan Terkena Lupus 3 Kondisi yang Rentan Terkena Lupus

Halodoc, Jakarta - Lupus adalah penyakit autoimun jangka panjang ketika sistem kekebalan tubuh menjadi hiperaktif dan menyerang jaringan normal dan sehat. Saat kondisi ini terjadi, lupus menyebabkan peradangan, pembengkakan, dan kerusakan pada persendian, kulit, ginjal, darah, serta jantung dan paru-paru.

Sebenarnya, penyebab utama lupus tidak diketahui secara pasti. Tapi, dikutip dari Lupus Foundation of America, kondisi-kondisi berikut bisa menempatkan seseorang terkena lupus. Apa saja? Berikut ini ulasannya. 

Baca juga: Benarkah Pengidap Lupus Moodnya Naik Turun?

Kondisi yang Rentan Terkena Lupus

Banyak ilmuwan yang percaya bahwa lupus berkembang sebagai respons terhadap kombinasi berbagai faktor baik di dalam maupun di luar tubuh, di antaranya:

  1. Jumlah Hormon

Pada banyak kasus penyakit lupus, jumlah wanita yang mengidap penyakit lupus lebih banyak dari pada pria. Oleh sebab itu, lupus diduga berhubungan dengan hormon estrogen yang jumlahnya lebih banyak dalam tubuh wanita. Hormon adalah pembawa pesan tubuh dan mengatur banyak fungsi tubuh. Banyak wanita memiliki lebih banyak gejala lupus sebelum periode menstruasi dan/atau selama kehamilan ketika produksi estrogen tinggi. 

  1. Genetika

Lupus dapat berkembang pada orang yang tidak memiliki riwayat keluarga, tetapi kemungkinan besar riwayat penyakit autoimun dalam keluarga dapat mengembangkan penyakit lupus. Namun, dalam kebanyakan kasus, gen saja ternyata tidak cukup. Ternyata, kombinasi faktor lingkungan juga dapat mengembangkan kondisi ini. 

Kelompok etnis tertentu (orang Afrika, Asia, Hispanik/Latin, penduduk asli Amerika, penduduk asli Hawaii, atau kepulauan Pasifik) berisiko lebih besar terkena lupus, yang mungkin terkait dengan gen yang mereka miliki bersama.

Baca juga: Lupus Menular Lewat Hubungan Intim, Benarkah?

  1. Lingkungan 

Agen lingkungan, seperti virus atau bahan kimia, yang secara acak ditemui oleh individu yang rentan secara genetik bisa memicu penyakit lupus. Meskipun begitu, elemen lingkungan yang dapat memicu lupus dan menyebabkan flare tidak diketahui secara pasti. Namun, sinar ultraviolet (UVA dan UVB); infeksi (termasuk efek virus Epstein-Barr), dan paparan debu silika di lingkungan pertanian atau industri bisa menjadi pemicu utama. Contoh lain dari pemicu lingkungan potensial termasuk:

  • Sinar ultraviolet dari matahari datau bola lampu neon.

  • Obat-obatan sulfa, yang membuat seseorang lebih sensitif terhadap matahari, seperti trimethoprim-sulfamethoxazole, sulfisoxazole, tolbutamide, sulfasalazine dan diuretik.

  • Obat tetrasiklin yang peka terhadap sinar matahari seperti minocycline.

  • Penisilin atau obat antibiotik lain seperti: amoksisilin, ampicillin, dan cloxacillin.

  • Infeksi, pilek atau penyakit virus.

  • Kelelahan.

  • Stres emosional, akibat penyakit atau masalah kehidupan .

  • Hal lain yang menyebabkan stres pada tubuh seperti operasi, kerusakan fisik, cedera, kehamilan, atau melahirkan.

Baca juga: Kisah Seleb Dunia yang Berjuang Melawan Sakit Lupus

Itulah kondisi yang bisa menempatkan seseorang terserang lupus. Kondisi-kondisi di atas jarang menjadi penyebab utama. Biasanya, lupus terjadi akibat kombinasi ketiga faktor di atas. Kalau kamu masih ingin tahu lebih lanjut mengenai penyakit lupus, kamu bisa bertanya langsung pada dokter melalui aplikasi Halodoc. Lewat aplikasi, kamu bisa menghubungi dokter kapan saja dan di mana saja via Chat, dan Voice/Video Call.

Referensi :
Lupus Foundation of America. Diakses pada 2020. What causes lupus?.
Medical News Today. Diakses pada 2020. What is lupus?.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan