Korban Virus Corona Terus Bertambah, Ini 5 Fakta Baru Virus Corona

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   18 Februari 2020
Korban Virus Corona Terus Bertambah, Ini 5 Fakta Baru Virus CoronaKorban Virus Corona Terus Bertambah, Ini 5 Fakta Baru Virus Corona

Halodoc, Jakarta - Virus corona (korona) jenis COVID-19 yang mewabah di Wuhan, Tiongkok, hingga kini masih menjadi ancaman global. Sejak muncul pada akhir Desember 2019, hampir setiap hari virus ini memakan korban jiwa. Orang yang terinfeksi COVID-19 ini bisa terserang penyakit pernapasan yang bervariasi. Mulai dari demam hingga pneumonia berat.

Struktur virus korona Wuhan hampir sama dengan virus penyebab SARS dan MERS. Namun, COVID-19 sampai kini masih menjadi misteri. Sebab, virus korona jenis ini merupakan jenis baru yang belum diidentifikasi sebelumnya pada manusia. 

Lalu, bagaimana perkembangan COVID-19 hingga saat ini? Berikut ulasan lengkapnya yang Halodoc himpun dari berbagai sumber. 

Baca juga: 10 Fakta Virus Corona yang Wajib Diketahui

1. Korban Terus Bertambah

Pada Senin (17/2) jumlah korban virus corona terus bertambah. Kemarin jumlah kasus terkonfirmasi COVID-19 global sebanyak 71.330. Dari angka tersebut, sekitar 1.775 orang mesti kehilangan nyawa akibat serangan virus ini. Sebagian besar korbannya berada di Provinsi Hubei, Tiongkok.

Berdasarkan pantauan real-time dari The GISAID - Global Initiative on Sharing All Influenza Data, pada Selasa (18/2), 09:25 WIB, jumlah korban masih bertambah. Kini tercatat 73.332 orang terinfeksi COVID-19, dan sebanyak 1.873 meninggal dunia. Kabar baiknya 12.685 orang berhasil pulih dari serangan virus korona Wuhan. 

Provinsi Hubei masih menjadi wilayah yang sangat mengkhawatirkan. Menurut data The GISAID, saat ini sekitar 59.989 orang terjangkit virus corona, dengan angka kematian sebanyak 1.789. 

2. Konfirmasi Kematian di 5 Negara

Wabah virus corona tak hanya memakan korban di Tiongkok. Hingga saat ini, setidaknya ada 5 negara lainnya yang mengonfirmasi kematian akibat COVID-19. Berikut ini datanya: 

  • Filipina (1/2), 3 terinfeksi dan 1 korban jiwa. 

  • Hong Kong (04/02), 60 terinfeksi dan 1 korban jiwa.

  • Jepang (13/2), 66 terinfeksi dan 1 korban jiwa.

  • Prancis (15/02) 12 terinfeksi dan 1 korban jiwa.

  • Taiwan (16/02), 22 terinfeksi dan 1 korban jiwa.

Menurut data dari The GISAID dan China's NHC (National Health Commission), sampai saat ini virus corona telah menyebar ke 28 negara. 

Baca juga: Novel Coronavirus Sudah Ditemukan Sejak 2012, Fakta atau Hoaks?

3. Bukan Negara, tapi Kapal Pesiar

Kapal pesiar Diamond Princess yang berlabuh di Jepang, menjadi lokasi wabah virus corona terbesar di luar wilayah Tiongkok. Penumpang Diamond Princess berada di bawah karantina yang ketat, sebagian besar terbatas pada kabin mereka. 

Anggota kru menjadi satu-satunya jalur kehidupan bagi penumpang. Mulai dari makanan, air, obat-obatan, dan permintaan lainnya diantarkan langsung oleh kru kapal ke kabin penumpang. 

Dari sekitar 2.600-an penumpang, sekitar 454 orang yang terdiri dari berbagai negara dinyatakan terinfeksi COVID-19. Menurut South China Morning Post, wabah virus corona di Diamond Princess dimulai dari pria berusia 80 tahun dari Hong Kong, yang sebelumnya melakukan kunjungan singkat ke mainland China (daratan Tiongkok).

4. Pengobatan Baru yang Menjanjikan?

Menurut The Fortune, “China finds promising coronavirus treatment in blood plasma from recovered patients”, pihak Tiongkok mengklaim telah menemukan pengobatan baru yang dinilai cukup menjanjikan untuk mengatasi virus corona. Pembuat produk medis milik negara Tiongkok, China National Biotech Group Co, menggunakan plasma yang mengandung antibodi kuat untuk merawat lebih dari 10 pasien dengan infeksi parah sejak 8 Februari. 

Melalui pengobatan ini, pasien tersebut menunjukkan kondisi membaik dalam kurun waktu 24 jam. Misalnya, tingkat oksigen di dalam darah yang membaik, dan menurunnya tingkat peradangan dalam tubuh.

Produsen obat dan pemerintah Tiongkok juga tengah mengembangkan obat untuk melawan serangan COVID-19. Sebanyak 77 uji klinis dilakukan untuk menemukan cara demi menyembuhkan pasien virus corona. Obat-obatan seperti experimental therapy remdesivir dan anti-HIV pill masuk ke dalam antivirus yang tengah diuji. 

Baca juga: COVID-19, SARS, atau MERS, Mana yang Paling Berbahaya?

5. Indonesia Bebas COVID-19

Sampai Minggu (16/2) pukul 18.00 WIB, Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes RI) telah menerima dan menyelesaikan pemeriksaan 104 spesimen dari pasien dalam pengawasan. Bagaimana hasilnya? Menurut rilis Kemenkes dalam Sehat Negeriku! hasil uji menunjukkan keseluruhan negatif.

Spesimen dari pasien dalam pengawasan tersebut berasal dari banyak daerah. Tepatnya dari 39 rumah sakit di 19 provinsi. Mulai dari DKI Jakarta, Bali, Jawa Tengah, Kepulauan Riau, Jawa Barat, Jawa Timur, Banten, Sulawesi Utara, Yogyakarta, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, Jambi, Papua Barat, NTB, Bengkulu, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Sulawesi Tenggara, dan Maluku. 

Mau tahu lebih jauh mengenai virus corona jenis COVID-19? Atau memiliki keluhan kesehatan lainnya? Kamu bisa kok bertanya langsung pada dokter melalui aplikasi Halodoc. Lewat fitur Chat dan Voice/Video Call, kamu bisa mengobrol dengan dokter ahli tanpa perlu ke luar rumah kapan dan di mana saja. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play!

Referensi: 
Kemenkes - Sehat Negeriku. Diakses pada 2020. Tren Kesakitan Akibat Covid-19 di Cina Turun.
South China Morning Post. Diakses pada 2020. China's NHC, state media, other authorities.
South China Morning Post. Diakses pada 2020 Coronavirus: how Diamond Princess cruise ship became a ‘super spreading’ site.
The GISAID  Global Initiative on Sharing All Influenza Data. Diakses pada Januari 2020. 2019-nCoV Global Cases (by Johns Hopkins CSSE).
Time. Diakses pada 2020. Inside Life on the Crew Decks on Coronavirus-Stricken Diamond Princess Cruise Ship.
WHO. Diakses pada 2020. Coronavirus.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan