Kualitas Tidur yang Tidak Baik Tingkatkan Risiko Obesitas

Ditinjau oleh  dr. Verury Verona Handayani   18 Desember 2020
Kualitas Tidur yang Tidak Baik Tingkatkan Risiko ObesitasKualitas Tidur yang Tidak Baik Tingkatkan Risiko Obesitas

Halodoc, Jakarta – Tidur adalah kebutuhan setiap makhluk hidup. Tidur berfungsi untuk mengisi ulang energi yang telah hilang dan mereset ulang fungsi organ tubuh. Tanpa tidur yang cukup, seseorang mungkin mudah lelah, stres, dan rentan terserang penyakit. Tak banyak yang tahu juga kalau kurangnya kualitas tidur bisa meningkatkan risiko obesitas. 

Selama ini, banyak orang yang menganggap kalau penyebab utama obesitas adalah mengonsumsi makanan yang melebihi takaran kalori harian. Padahal, bukan itu saja. Tidur juga berperan dalam perkembangan obesitas. Melansir dari Healthline, berikut beberapa alasan mengapa kualitas tidur yang buruk mampu meningkatkan risiko obesitas:

Baca juga: Ini 5 Gangguan Tidur yang Perlu Diketahui

1. Meningkatkan Nafsu Makan

Banyak penelitian telah menemukan bahwa orang yang kurang tidur merasa bahwa nafsu makan mereka semakin meningkat. Hal ini kemungkinan besar disebabkan oleh pengaruh tidur pada dua hormon yang mengatur rasa lapar, yaitu ghrelin dan leptin.

Ghrelin adalah hormon yang dilepaskan di perut untuk mengirimkan sinyal rasa lapar ke otak. Kadar hormon ini biasanya meningkat saat perut sedang kosong. Sedangkan leptin adalah hormon yang dilepaskan dari sel lemak untuk menekan rasa lapar dan mengirim sinyal kenyang ke otak.

Ketika kamu tidak mendapatkan tidur yang cukup, tubuh membuat lebih banyak hormon ghrelin daripada leptin. Akibatnya, nafsu makan pun semakin meningkat karena sering merasa lapar. Selain itu, kualitas tidur yang buruk juga memicu peningkatan hormon kortisol. Kortisol adalah hormon stres yang juga dapat meningkatkan nafsu makan.

2. Mengubah Cara Kerja Otak

Kurang tidur nyatanya juga mampu mengubah cara kerja otak. Ini mungkin membuat kamu lebih sulit memilih makanan yang sehat dan sulit menolak makanan yang tinggi lemak dan tinggi kalori. Saat kamu kurang tidur, aktivitas di lobus frontal otak (bagian otak bertanggung jawab atas pengambilan keputusan dan pengendalian diri) mengalami kejemuan. Alhasil, kamu pun sulit mengambil keputusan dan sulit mengendalikan diri untuk tidak mengonsumsi makanan yang tidak sehat. 

3. Meningkatkan Asupan Kalori

Orang yang kurang tidur cenderung mengonsumsi lebih banyak kalori. Sebuah studi menemukan bahwa peserta penelitian yang hanya tidur empat jam, rata-rata mengonsumsi 559 kalori lebih banyak keesokan harinya, dibandingkan ketika mereka tidur delapan jam.

Peningkatan kalori ini mungkin disebabkan oleh nafsu makan yang meningkat dan pilihan makanan yang buruk. Kualitas tidur yang buruk juga dapat meningkatkan asupan kalori dengan memengaruhi kemampuan diri untuk mengontrol porsi makanan.

Baca juga: Tidur Cukup Bisa Bikin Bahagia, Ini Faktanya

4. Menurunkan Istirahat Metabolisme

Tingkat metabolisme istirahat (RMR) adalah jumlah kalori yang dibakar tubuh saat kamu sedang benar-benar istirahat. Ini dipengaruhi oleh usia, berat badan, tinggi badan, jenis kelamin, dan massa otot. Penelitian menunjukkan bahwa kurang tidur dapat menurunkan RMR. Tidur yang buruk tampaknya juga dapat menyebabkan hilangnya massa otot. Otot membakar lebih banyak kalori saat istirahat daripada lemak, jadi ketika otot hilang, laju metabolisme saat istirahat menurun.

5. Menurunkan Aktivitas Fisik

Kurang tidur dapat menyebabkan kelelahan di siang hari, sehingga membuat cenderung tidak bersemangat dan kurang termotivasi untuk berolahraga. Sedangkan pada orang yang mendapatkan waktu tidur yang cukup rata-rata, mereka lebih semangat dan lebih konsisten menjalani aktivitas fisik. 

6. Memicu Resistensi Insulin

Tidur yang buruk dapat menyebabkan sel menjadi resisten terhadap insulin. Insulin adalah hormon yang memindahkan gula dari aliran darah ke sel tubuh untuk digunakan sebagai energi. Ketika sel menjadi resisten terhadap insulin, akan ada lebih banyak gula yang tertinggal di aliran darah, sehingga tubuh memproduksi lebih banyak insulin untuk mengimbanginya.

Insulin berlebih membuat kamu cepat lapar dan memberi tahu tubuh untuk menyimpan lebih banyak kalori sebagai lemak. Jika terus dibiarkan, kamu bukan hanya berisiko mengalami obesitas, tetapi juga rentan terkena diabetes tipe 2. 

Baca juga: Tips Supaya Lebih Gampang Tidur

Itulah sejumlah alasan mengapa kualitas tidur yang buruk mampu menyebabkan obesitas. Jika kamu mengalami masalah tidur, kamu bisa menghubungi dokter lewat Halodoc untuk mencari tahu solusinya. Kamu dapat menghubungi dokter kapan dan di mana saja via Chat atau Voice/Video Call.

Referensi:
Healthline. Diakses pada 2020. 7 Ways Sleep Can Help You Lose Weight.
Sleep Foundation. Diakses pada 2020. Obesity and Sleep.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan