Kuku Berwarna Kuning, Ada Risiko Sakit Apa?

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   08 November 2018
Kuku Berwarna Kuning, Ada Risiko Sakit Apa?Kuku Berwarna Kuning, Ada Risiko Sakit Apa?

Halodoc, Jakarta – Kuku normalnya berwarna bening atau putih. Namun, kebiasaan-kebiasaan tertentu, seperti merokok dan menggunakan kuteks bisa membuat kuku berubah warna menjadi kuning. Punya kuku kuning tentunya bisa mengurangi rasa percaya diri kamu. Namun enggak hanya itu, kuku kuning juga bisa menjadi pertanda adanya suatu penyakit. Jadi, jangan sepelekan perubahan warna kuku yang menjadi kuning, berikut beberapa penyakit yang bisa jadi ada di baliknya.

Mengenal Kuku Kuning

Kuku kuning atau yang sering disebut juga dengan sindrom kuku kuning merupakan kondisi langka yang bisa terjadi, baik di kuku tangan maupun kuku kaki. Selain perubahan warna kuku, beberapa gejala lain biasanya juga muncul saat seseorang mengidap kondisi ini, antara lain gangguan pernapasan, masalah sistem aliran getah bening, serta pembengkakan di tungkai bawah. Kuku kuning bisa terjadi ke siapa saja. Baik laki-laki maupun perempuan sama-sama berisiko terkena sindrom kuku kuning. Namun, kondisi ini paling sering dialami oleh orang lanjut usia, yaitu yang berusia di atas 50 tahun.

Bila kamu mengalami kuku kuning yang disertai dengan gejala-gejala lain, sebaiknya jangan disepelekan. Pasalnya, sindrom ini berkaitan dengan limfedema (pembengkakan tangan), efusi pleura (penumpukan cairan di paru-paru), dan bronkitis kronis sampai infeksi sinus.

Penyebab Kuku Kuning

Penyebab pasti sindrom kuku kuning masih belum diketahui sampai saat ini.  Namun dari beberapa kasus yang pernah dilaporkan, kuku kuning terjadi karena faktor keturunan atau genetik. Pemicu terjadinya kuku kuning juga bisa disebabkan karena adanya masalah pada sistem limfatik (aliran getah bening) dan sindrom limfedema. Selain itu, sindrom kuku kuning juga bisa berkembang dengan sendirinya atau akibat dari adanya beberapa kondisi tertentu, seperti kanker, imunodefisiensi, dan penyakit autoimun, misalnya rheumatoid arthritis.

Berikut beberapa kondisi medis lain yang bisa menyebabkan kuku kuning:

1. Diabetes

Orang-orang yang mengidap diabetes bisa mengalami kuku kuning. Hal ini karena tubuhnya tidak mampu memproduksi hormon insulin dalam jumlah yang cukup, sehingga akibatnya asupan gula tidak bisa terpecah dengan sempurna. Itulah sebabnya kadar gula pengidap diabetes selalu tinggi. Hal ini kemudian juga berdampak pada produksi kolagen. Padahal, kolagen merupakan jenis protein yang diperlukan untuk membentuk kuku. Bila produksi kolagen kurang maka kuku dapat mudah patah, kering, dan berwarna kekuningan.

2. Psoriasis

Kuku kuning juga bisa menjadi indikasi adanya gejala psoriasis, yaitu kelainan kulit kronis yang sering muncul dan hilang.

3. Penyakit Paru-Paru

Walaupun alasan pastinya belum diketahui, tapi kuku kuning biasanya dialami oleh mereka yang mengidap penyakit paru, seperti bronkiektasis dan tuberkulosis.

4. Penyakit Hati

Penyakit hati bisa menyebabkan seseorang mengalami penyakit kuning (jaundice) yang menyebabkan mulai dari kulit, bola mata, sampai kuku berwarna kuning.

5. Gangguan Tiroid

Sindrom kuku kuning juga bisa terjadi akibat adanya gangguan tiroid.

Gejala Sindrom Kuku Kuning

Sindrom kuku kuning ditandai dari kuku yang berangsur-angsur menjadi kuning dan menebal. Namun selain itu, ada juga beberapa gejala umum lainnya, yaitu:

  • Kutikula (bagian dari kulit pelindung yang menutupi kuku) terlepas.

  • Kuku melengkung.

  • Kuku terlepas, sehingga pengidap kehilangan kuku.

  • Pertumbuhan kuku sangat lambat atau tidak tumbuh sama sekali.

Pada pengidap limfedema, gejala kuku kuning disertai dengan pembengkakan pada wajah, tangan, dan kaki atau alat kelamin. Sementara pada pengidap efusi pleura, biasanya akan mengalami gejala berupa gangguan pernapasan, seperti batuk kronis, sesak napas, dan nyeri dada, sebelum akhirnya kuku berubah warna menjadi kuning.

Cara Mengobati atau Merawat Kuku Kuning

Tidak ada pengobatan khusus untuk mengatasi sindrom kuku kuning. Kamu yang mengalami kuku kuning disertai dengan gejala lainnya dianjurkan untuk memeriksakan diri ke dokter untuk mengetahui penyebab kuku kuning dan mendapatkan penanganan medis secepatnya. Biasanya, perubahan warna kuku yang terjadi pada pengidap sindrom kuku kuning sifatnya permanen. Namun, ada juga beberapa pengidap kuku kuning yang berhasil mengembalikan warna dan bentuk kukunya seperti semula. Nah, beberapa cara yang bisa dilakukan pengidap kuku kuning untuk merawat kesehatan dan kecantikan kukunya adalah dengan menggunakan salep vitamin E, mengonsumsi suplemen vitamin E, suplemen zinc, dan menggunakan obat anti-jamur.

Beli obat dan suplemennya di Halodoc saja. Enggak usah repot-repot keluar rumah, tinggal order melalui aplikasi dan suplemen pesananmu akan diantarkan dalam waktu satu jam. Yuk, download Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play.

Baca juga:

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan