Kuning Telur Buruk untuk Kesehatan Jantung, Mitos atau Fakta?

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   19 November 2020
Kuning Telur Buruk untuk Kesehatan Jantung, Mitos atau Fakta?Kuning Telur Buruk untuk Kesehatan Jantung, Mitos atau Fakta?

Halodoc, Jakarta - Banyak orang yang menganggap bahwa kuning telur buruk untuk kesehatan jantung. Hal ini membuat mereka hanya mengonsumsi bagian putih dari telur dan membuang bagian kuningnya. Namun, apakah benar kuning telur tidak sehat dan meningkatkan risiko penyakit jantung? Atau anggapan tersebut hanya mitos? Simak penjelasannya, yuk!

Baca juga: Benarkah Kebanyakan Telur Bikin Bisul?

Kuning Telur Tidak Seburuk Itu

Hal yang membuat kuning telur dicap buruk bagi kesehatan jantung adalah karena meningkatkan kadar kolesterol dalam darah. Kadar kolesterol dalam darah yang terlalu tinggi memang diketahui dapat mengganggu kesehatan jantung. 

Namun, sebenarnya dampak mengonsumsi kuning telur terhadap peningkatan kolesterol dalam darah tidak seburuk itu. Terlebih lagi jika dibandingkan dengan mengonsumsi makanan yang mengandung lemak trans dan lemak jenuh. Di sisi lain, kuning telur justru mengandung nutrisi yang dapat melindungi kesehatan jantung, yaitu kolin. 

Kolin adalah nutrisi yang telah lama dikenal dapat membantu perkembangan otak dan sistem saraf, serta melindungi jantung. Nutrisi ini berhubungan dengan kadar homosistein dalam darah. Jika kadar homosistein dalam darah meningkat, risiko penyakit jantung juga ikut meningkat. 

Baca juga: 6 Manfaat Kuning Telur untuk Kesehatan

Kadar homosistein yang tinggi dalam darah dapat memicu pengembangan aterosklerosis dan trombogenesis, yang mengarah pada penyakit jantung. Nah, kolin membantu tubuh dalam menurunkan kadar homosistein dalam darah, dengan cara mengubahnya menjadi asam amino metionin yang dibutuhkan tubuh. Dengan adanya kolin, kadar homosistein dalam darah bisa dikontrol dan tidak meningkat, sehingga risiko penyakit jantung pun menurun.

Selain itu, kuning telur juga mengandung beberapa nutrisi bermanfaat lainnya. Misalnya, kandungan lutein dan zeaxanthin yang baik untuk kesehatan mata, serta berbagai macam vitamin seperti vitamin A, B, dan D yang berperan dalam mengatur metabolisme tubuh.

Pengidap Kolesterol Tinggi Harus Hati-Hati Mengonsumsi Kuning Telur

Bagi yang sehat, atau tidak mengidap kolesterol tinggi, penyakit jantung, atau diabetes, mengonsumsi kuning telur setiap hari sebenarnya tidak masalah. Selama memerhatikan asupan makanan lainnya. Jika kamu termasuk yang sehat, asupan kolesterol harian yang direkomendasikan adalah tidak lebih dari 300 miligram per hari. 

Baca juga: Meski Ada Faktor Gen, Risiko Penyakit Jantung Bisa Diturunkan

Namun, berbeda halnya jika kamu memiliki kolesterol tinggi, penyakit jantung, atau diabetes. Mengonsumsi kuning telur harus lebih berhati-hati, karena asupan kolesterol harian yang direkomendasikan adalah tidak lebih dari 200 miligram per hari. 

Berdasarkan data Departemen Pertanian Amerika Serikat, satu butir telur berukuran besar mengandung sekitar 186 miligram kolesterol, yang semuanya ditemukan dalam bagian kuningnya. Jadi, bagi pengidap kolesterol tinggi, penyakit jantung, dan diabetes, sebaiknya batasi konsumsi kuning telur paling banyak tiga dalam seminggu.

Namun, perhatikan juga asupan makanan lainnya, ya. Terutama yang mengandung lemak jenuh dan lemak trans. Sebab, meski mengandung kolesterol, kuning telur juga punya nutrisi baik lainnya. Kalau butuh saran soal pola makan yang tepat sesuai kondisi kesehatanmu, kamu bisa download aplikasi Halodoc untuk berdiskusi dengan dokter, kapan dan di mana saja. 

Referensi:
Mayo Clinic. Diakses pada 2020. Eggs: Are they good or bad for my cholesterol?
Oregon State University. Diakses pada 2020. Choline.
North Carolina Egg Association. Diakses pada 2020. Choline and our heart.
Harvard School of Public Health. Diakses pada 2020. Eggs.
Harvard Health Publication. Diakses pada 2020. Are eggs risky for heart health?

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan