Kurang Gerak, Waspada Ancaman Diabetes

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   08 November 2019
Kurang Gerak, Waspada Ancaman DiabetesKurang Gerak, Waspada Ancaman Diabetes

Halodoc, Jakarta - Ancaman penyakit diabetes semakin meningkat seiring perkembangan zaman. Diabetes bukan lagi penyakit yang hanya menyerang orang dewasa atau 'pemberian' yang diturunkan melalui genetik, melainkan bisa menyerang siapa saja, termasuk anak-anak dan remaja. Penyebab utama meningkatnya pengidap diabetes adalah gaya hidup tidak sehat, salah satunya mager atau malas gerak.

Kondisi tubuh yang kurang gerak namun terbiasa mengkonsumsi makanan manis dan tinggi kalori akan membuat ketidakseimbangan dalam tubuh. Asupan makanan tidak akan terolah sempurna menjadi energi dan sisa makanan yang tidak terpakai akhirnya akan disimpan menjadi menjadi tumpukan lemak. Jika hal ini berlangsung dalam waktu lama akan menyebabkan kegemukan atau obesitas. 

Baca juga: Angka Diabetes di Jakarta Meningkat, Ini Cara Mencegahnya

Sudah menjadi rahasia umum, obesitas merupakan salah satu faktor yang menyebabkan diabetes. Kelebihan lemak tubuh dapat menyebabkan peradangan yang memicu resistensi insulin. Insulin yang bermasalah menyebabkan tubuh tidak dapat mengolah gula sehingga akan meningkatkan kadar gula darah hingga diatas rata-rata. Hal ini membuat pankreas rentan mengalami kerusakan karena kewalahan memproduksi insulin untuk mengimbangi kadar gula yang tinggi dan akhirnya menyebabkan datangnya diabetes.

Kemajuan Teknologi Bisa Bikin Kurang Gerak

Tidak bisa dipungkiri salah satu penyebab meningkatnya angka pengidap diabetes adalah perkembangan teknologi yang semakin maju. Masyarakat dewasa ini sudah terbiasa menggunakan teknologi untuk kehidupan sehari-hari, termasuk dari usia anak.  Dengan adanya televisi, laptop, game online, mesin cuci, ponsel pintar, dan perangkat kenyamanan terbarukan lainnya, memembuat hidup lebih mudah. Sayangnya, kemudahan tersebut justru membuat banyak orang kurang melakukan aktivitas fisik atau males gerak yang dapat berakhir pada kegemukan.

Baca juga: Demam Boba, Awas Bahaya Gula

Sebagai contoh, zaman sekarang kamu bisa memesan makanan tanpa beranjak dari tempat duduk. Cukup dengan menggunakan gawai, kamu bisa memesan online dan makanan akan diantarkan ke tempat untuk langsung dinikmati. Beda halnya ketika teknologi masih terbatas, kamu harus pergi ke pasar, belanja, masak, baru bisa dimakan. Hal ini akan merubah pola metabolisme yang akan meningkatkan risiko diabetes.

Lalu harus bagaimana?

Memang akan sulit jika harus menghindar dari kemajuan teknologi dan perasaan mager yang menjadi efek domino. Namun, kamu tetap bisa mengantisipasinya dengan menerapkan gaya hidup sehat. Kamu bisa memulainya dari mengubah perilaku hidup, mulai dari memperbanyak aktivitas fisik dan menerapkan pola makan seimbang. Hanya dengan merubah perilaku hidup, kamu bisa terhindar dari masalah kesehatan, termasuk diabetes.

Ayo, bergerak, jangan mager! Kamu bisa memulainya dari dari hal kecil seperti bersepedah ke kantor, memilih berjalan kaki jika jarak tempuhnya pendek, atau mengagendakan olahraga bersama setiap minggunya. Selain itu, ubah pola makan dengan membatasi asupan gula, garam, dan lemak. Kurangi juga makanan tinggi karbohidrat karena ujung-ujungnya jadi gula juga. Terakhir, kurangi makanan cepat saji atau junk food karena akan menambah timbunan lemak dan membuat berat badan menjadi berlebih.

Baca juga: Suka Makanan Manis, Ini Tips Cegah Diabetes Mellitus

Jadi, kamu jangan males gerak, ya, biar engga kena diabetes! Kalau kamu ingin bertanya hal lainnya seputar kesehatan, langsung aja ke dokter di Halodoc. Caranya mudah kok, kamu bisa diskusi kapan dan di mana saja dengan dokter anak pilihan melalui Video/Voice Call dan Chat. Yuk, unduh aplikasinya sekarang juga di App Store dan Google Play!

Referensi:
Healthline. Diakses pada 2019. Diabetes Causes

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan