Kurangi Stigma, Kenali 5 Fakta tentang TBC

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   21 Maret 2019
Kurangi Stigma, Kenali 5 Fakta tentang TBCKurangi Stigma, Kenali 5 Fakta tentang TBC

Halodoc, Jakarta – Tuberkulosis (TBC) termasuk infeksi penyebab kematian terbanyak di Indonesia. Pasalnya Mycobacterium tuberculosis mudah menyebar ke udara saat pengidap TBC batuk dan bersin. Partikel air liur (droplet) yang keluar mengandung bakteri dan mampu bertahan di udara lembap selama beberapa jam. Apabila kamu menghirupnya saat daya tahan tubuh lemah, risiko tertular TBC semakin besar.

Baca Juga: Ketahui Infeksi TBC, Begini Tahapan Tes Mikrobiologi

Mengingat potensi bahaya yang ditimbulkan, pemerintah Indonesia berkomitmen untuk eliminasi TBC pada 2030. Upaya ini perlu mendapatkan dukungan masyarakat, salah satunya mengurangi stigma pada pengidap. Stigma muncul karena banyak mitos yang beredar di masyarakat. Maka itu, berikut beberapa fakta TBC yang perlu dipahami.

1. TBC Bukan Penyakit Turunan

TBC bisa terjadi pada beberapa orang dalam satu keluarga, tapi bukan berarti penyakit ini disebabkan karena faktor genetik. Alasan sebenarnya adalah bakteri TBC mudah menular, terutama yang menyerang paru-paru, sehingga seseorang yang menghirup droplet pengidap dan daya tahan tubuhnya lemah rentan tertular.

2. TBC Tidak Hanya Menyerang Paru-Paru

Infeksi TBC paling sering menyerang paru-paru, tapi juga bisa menyebar ke organ tubuh lain lewat aliran darah. Jenis infeksi TB lain yang perlu diwaspadai adalah TBC tulang, kelenjar getah bening, dan usus. Bahkan pada kasus yang jarang terjadi, bakter M. tuberculosis bisa menyerang jantung, sistem saraf, dan organ lainnya. Bedanya adalah, jenis TBC selain paru bersifat tidak menular.

Baca Juga: 10 Gejala Tuberkulosis yang Wajib Diketahui

3. TBC Tidak Menular Lewat Kontak Fisik

Meski bersifat menular, bukan berarti kamu boleh mengasingkan pengidap TBC. Pasalnya penyakit ini tidak akan menular hanya karena bersalaman, berpegangan tangan, berpelukan, berbagi makanan atau minuman, dan menggunakan alat makan yang sama. Biasanya pengidap TBC paru menggunakan masker untuk mencegah penyebaran bakteri di udara. Namun, tak ada salahnya untuk selalu menggunakan pelindung karena penyakit ini gampang menular melalui droplets.

4. Terinfeksi Bakteri TB Tidak Langsung Sebabkan TBC

Maksudnya, infeksi bakteri TB dalam tubuh tidak langsung menyebabkan penyakit tuberkulosis. Faktanya kebanyakan orang pernah terpapar kuman TB setidaknya satu kali selama hidup, tapi hanya sebagian kecil yang berkembang menjadi TBC. Alasannya karena setelah masuk ke dalam tubuh, bakteri bersifat non-aktif sehingga tidak menimbulkan gejala fisik dan tidak menular. Faktor penentunya adalah tingkat kekebalan tubuh seseorang. Semakin lemah daya tahan tubuh, semakin besar kemungkinan bakteri berkembang menjadi penyakit. Misalnya pada orang berusia lanjut, pengidap HIV/AIDS, kanker, diabetes, ginjal, dan penyakit autoimun lainnya.

5. TBC Bisa Sembuh

Tingkat kesembuhannya mencapai 99 persen, asal pengobatan dilakukan selama 6-9 bulan secara berturut-turut. Bila tidak rutin dilakukan, bakteri hanya melemah sesaat dan kembali menguat hingga menjadi resisten. Kondisi ini dikenal dengan multidrug-resistant tuberculosis (MDR TB). Untuk mengetahui peluang kesembuhan, dokter memastikan lewat hasil tes laboratorium. Jika hasilnya negatif, pengidap dinyatakan sembuh total.

Baca Juga: 4 Langkah Mencegah Tuberkulosis

Itulah fakta TBC yang perlu diketahui. Kalau kamu punya pertanyaan lain seputar TBC, jangan ragu bertanya dengan dokter Halodoc. Kamu bisa menggunakan fitur Contact Doctor yang ada di aplikasi Halodoc untuk bertanya pada dokter kapan saja dan di mana saja via Chat, dan Voice/Video Call. Yuk, segera download aplikasi Halodoc di App Store atau Google Play!

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan