Lakukan 4 Hal Ini untuk Mengobati Syok Kardiogenik

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   17 Februari 2019
Lakukan 4 Hal Ini untuk Mengobati Syok KardiogenikLakukan 4 Hal Ini untuk Mengobati Syok Kardiogenik

Halodoc, Jakarta - Syok kardiogenik terjadi ketika jantung tiba-tiba melemah tidak mampu memompa cukup darah untuk memenuhi kebutuhan tubuh. Gangguan kesehatan ini terjadi ketika jantung telah rusak, sehingga tidak dapat memasok darah yang cukup ke organ vital yang ada pada tubuh.

Sebagai akibat dari gagal jantung untuk memompa darah dan memasok nutrisi yang cukup untuk memenuhi kebutuhan tubuh, tekanan darah mengalami penurunan secara signifikan dan organ lain turut mengalami kegagalan. Akibatnya, kematian menjadi komplikasi paling fatal jika penyakit ini tidak segera mendapatkan penanganan.

Namun, tidak semua orang yang mengalami serangan jantung memiliki syok kardiogenik. Fakta menunjukkan hanya sekitar 7 persen orang yang mengalami serangan jantung juga mengalami syok ini.

Pada dasarnya, syok kardiogenik jarang terjadi, tetapi jika kamu mengalaminya, kamu tentu membutuhkan penanganan medis segera. Menurut informasi dari National Institutes of Health, hampir tidak ada pengidap syok yang selamat di masa lalu. Jadi, penting untuk mengetahui bagaimana tindakan pengobatan dan penanganan penyakit serius ini.

Baca juga: Kebiasaan yang Bisa Sebabkan Syok Kardiogenik

Lalu, Bagaimana Pengobatan dan Penanganannya?

Syok kardiogenik didiagnosis setelah seseorang dirawat di rumah sakit karena mengalami serangan jantung, karena kedua gangguan kesehatan ini saling berkaitan satu dengan yang lainnya. Tujuan utama dari perawatan darurat syok ini untuk meningkatkan aliran darah dan oksigen ke organ tubuh, sehingga tidak terjadi komplikasi gagal organ lainnya.

  • Pertolongan Pertama

Perawatan darurat dilakukan untuk memulihkan aliran darah ke organ membuat pengidap bisa bertahan hidup dan mencegah kerusakan jangka panjang pada organ tubuh lainnya. Perawatan ini meliputi pemberian oksigen ekstra untuk membuat pernapasan lebih lancar dan asupan oksigen ke bagian vital tetap mencukupi.

Baca juga: Lakukan 6 Hal Ini untuk Diagnosis Syok Kardiogenik

  • Obat-obatan

Sebelum memberikan obat, dokter akan mencari tahu penyebab kamu mengalami syok. Jika penyebabnya adalah jantung yang tidak kuat memompa darah, maka kamu mengalami syok kardiogenik. Selanjutnya, dokter meresepkan obat untuk mencegah pembentukan gumpalan darah, meningkatkan kekuatan jantung sehingga mampu berkontraksi, dan obat untuk serangan jantung.

  • Penggunaan Alat Kesehatan

Perangkat medis dapat membantu jantung memompa dan meningkatkan aliran darah. Perangkat kesehatan yang digunakan seperti intra-aortic balloon pump dan left ventricular assist device (LVAD).

  • Pembedahan

Terkadang, obat dan alat kesehatan tidak cukup untuk mengatasi syok kardiogenik. Oleh karenanya, dilakukan pembedahan. Metode ini disinyalir mampu mengembalikan aliran darah ke jantung dan membantu menjaga pengidap bertahan hidup.

Baca juga: Saat Otot Jantung Melemah, Risiko Syok Kardiogenik Meningkat

Tidak hanya itu, pembedahan bisa memperpanjang peluang hidup. Operasi yang dilakukan setidaknya 6 jam sejak timbulnya gejala syok memiliki peluang hidup yang cukup besar. Jenis pembedahan yang dilakukan meliputi angioplasti koroner, pencangkokan bypass pada arteri koroner, pembedahan untuk memperbaiki katup jantung yang rusak, dan transplantasi jantung.

Jika kamu membutuhkan informasi lain terkait syok kardiogenik, jangan ragu untuk menggunakan aplikasi Halodoc dan bertanya langsung pada dokter. Layanan Tanya Dokter akan memudahkan kamu mengetahui kondisi kesehatan yang sedang kamu alami setiap hari, kapan saja dan di mana saja. Jadi, download aplikasi Halodoc segera!

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan