Langsung Merokok Ketika Berbuka, Ini Dampaknya

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   23 Mei 2018
Langsung Merokok Ketika Berbuka, Ini DampaknyaLangsung Merokok Ketika Berbuka, Ini Dampaknya

Halodoc, Jakarta – Bagi perokok aktif, tidak merokok barang sehari saja pasti akan membuat tubuh tidak nyaman. Laiknya obat-obatan, merokok juga ternyata bisa membuat orang menjadi kecanduan. Mulut akan terasa asam dan lebih sering tertekan adalah dua dari banyak hal yang akan dialami oleh para perokok berat jika tidak merokok. Lalu, bagaimana jika sedang berpuasa?

Para perokok mau tidak mau harus menahan godaan untuk menyulut sebatang rokok saat sedang berpuasa. Namun, mereka akan langsung merokok begitu waktu berbuka puasa tiba. Padahal, aktivitas ini sangat berbahaya bagi tubuh. Apakah kamu termasuk perokok aktif yang juga langsung merokok ketika berbuka? Jika iya, kamu perlu berhati-hati terhadap dampaknya berikut ini:

Mual dan Muntah

Saat berbuka, kamu tentu membutuhkan asupan gula dan nutrisi untuk menggantikan energi yang hilang selama berpuasa. Jika kamu langsung merokok tanpa mengisi perut terlebih dahulu, kamu akan merasa mual dan ingin muntah.

Hal ini disebabkan karena gas karbon monoksida yang berasal dari rokok akan masuk ke dalam tubuh melalui pembuluh darah yang mengakibatkan berkurangnya suplai oksigen dalam tubuh. Inilah yang memicu munculnya rasa mual dan muntah.

(Baca juga: Stop Merokok, Penyakit Jantung Koroner Mengintai!)

Serangan Jantung

Dampak langsung merokok ketika berbuka selanjutnya yang akan timbul adalah risiko serangan jantung. Sama halnya dengan rasa mual dan muntah, zat beracun yang masuk ke dalam tubuh saat perut sedang kosong juga akan memicu terjadinya kontraksi kardiovaskular.

Seorang pakar kesehatan asal Malaysia, dr. Zul Hilmi Yaakob Bach, Med. Sci. menuturkan bahwa pembuluh darah akan mengalami kontraksi ketika merokok tanpa mengisi perut terlebih dahulu. Ini akan menghambat laju transfer oksigen ke seluruh tubuh, sehingga meningkatkan risiko terjadinya serangan jantung.

Meningkatkan Risiko Kanker Paru-Paru

Tidak hanya merusak jantung, kandungan nikotin yang terdapat pada rokok juga sangat berbahaya untuk kesehatan paru-paru. Nikotin akan terendap di dalam paru-paru yang mengakibatkan organ satu ini berubah warna menjadi kehitaman. Dalam kondisi akut, endapan nikotin ini bisa mengakibatkan paru-paru berhenti bekerja.

Meningkatkan Risiko Kanker Kulit

Rokok mengandung berbagai zat yang sangat berbahaya bagi tubuh jika diserap secara berlebihan. Apabila kamu langsung merokok ketika berbuka, jumlah radikal bebas yang masuk ke dalam tubuh kamu akan mengalami peningkatan secara signifikan. Pasalnya, tubuh akan memproduksi radikal bebas ketika kamu berpuasa, karena produksi hormon endogen yang terbatas sebagai akibat dari kurangnya asupan makanan saat puasa.

Radikal bebas ini akan menyebabkan sel-sel kulit tubuh mengalami kerusakan. Pada akhirnya, kulit kamu akan lebih cepat berkeriput dan mengalami perubahan warna menjadi lebih kusam. Tubuh kamu pun akan lebih berisiko terserang penyakit kanker kulit.

(Baca juga: Kenali 7 Bahaya Merokok yang Merusak Tubuh)

Asam Lambung Meningkat

Tak hanya jantung, paru-paru, dan kulit, merokok juga ternyata sangat tidak baik untuk lambung. Ini disebabkan karena kandungan zat beracun yang terdapat dalam rokok akan mengikis lapisan lambung. Akibatnya, enzim pencernaan tidak mampu berfungsi dengan baik. Kondisi ini akan membuat lambung kesulitan untuk mencerna makanan yang masuk ke dalam tubuh kamu. Pada kondisi lambung yang telah terinfeksi bakteri H-Pylori, merokok ketika berbuka akan menyebabkan terjadinya tukak lambung.

 

Itu tadi beberapa dampak kesehatan yang akan kamu rasakan apabila langsung merokok ketika berbuka. Alangkah lebih baik jika berbuka dengan makanan sehat tanpa harus merokok, karena merokok tidak memiliki manfaat untuk kesehatan tubuh. Nah, kalau kamu mengalami salah satu gejala di atas karena merokok, jangan ragu untuk langsung bertanya pada dokter lewat aplikasi Halodoc. Kamu bisa download aplikasi Halodoc langsung melalui Google Play Store atau App Store.

 

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan