Lansia Rentan Terkena Degenerasi Makula, Ini Alasannya

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   26 Agustus 2021
Lansia Rentan Terkena Degenerasi Makula, Ini AlasannyaLansia Rentan Terkena Degenerasi Makula, Ini Alasannya

“Penuaan erat kaitannya dengan penurunan berbagai fungsi pada tubuh, termasuk fungsi penglihatan. Degenerasi makula, istilah kondisi ketika terjadi penurunan penglihatan karena usia ini disebut dalam dunia medis.”

Halodoc, Jakarta - Ketika seorang lansia mengalami degenerasi makula, akan terjadi penurunan penglihatan pusat, yaitu kemampuan untuk bisa memandang lurus ke depan dengan normal. Makula sendiri adalah suatu area kecil yang berada di tengah lapisan dalam retina mata dengan jumlah sel batang dan kerucut yang sangat banyak. 

Area ini memiliki peran yang sangat penting dalam penglihatan, baik saat terang maupun gelap. Sementara penglihatan sisi atau peripheral vision tidak memiliki jumlah sel yang sama dengan makula sehingga menghasilkan penglihatan yang tidak fokus atau tidak tajam.

Baca juga: Screening Retina Harus Rutin Dilakukan, Ini Alasannya

Makula membantu manusia lebih mandiri dan waspada terhadap benda atau keadaan di sekitar. Kondisi ini tentu akan sangat berpengaruh terhadap kemampuan membaca, menyetir, menulis, atau mengenali wajah seseorang. Namun, tidak berpengaruh pada penglihatan sisi atau sekeliling. 

Jenis Degenerasi Makula

Berdasarkan apa yang menyebabkan hal itu terjadi, degenerasi makula dibedakan menjadi dua jenis, yaitu degenerasi makula basah dan kering. Degenerasi makula kering merupakan jenis yang paling umum ditemui dan sering kali baru terdeteksi ketika pengidap melakukan pemeriksaan mata. Sementara itu, meski bisa menyebabkan kondisi yang lebih parah, degenerasi makula basah justru lebih mudah ditangani.

  • Degenerasi Makula Kering

Degenerasi makula jenis ini diawali dengan munculnya penumpukan zat sisa (drusen) di bawah retina. Penumpukan drusen yang semakin banyak akan memengaruhi penglihatan. Sementara pada tahap lanjut, kondisi ini dapat menyebabkan degenerasi dan menipisnya sel yang berada pada lapisan luar retina (retinal pigment epithelium). Sel ini berfungsi untuk menutrisi dan menjaga sel batang dan kerucut di lapisan dalam retina. 

  • Degenerasi Makula Basah

Degenerasi makula basah umumnya disebabkan oleh menurunnya kondisi retinal pigment epithelium (RPE). Namun, masalah kesehatan ini juga bisa terjadi karena tumbuhnya pembuluh darah baru yang rapuh dari pembuluh darah kecil yang terdapat di belakang lapisan makula. Pembuluh darah ini cenderung mudah bocor, berdarah, dan mengeluarkan cairan yang dapat merusak sel batang dan kerucut serta menyebabkan jaringan parut di makula. 

Degenerasi makula basah dapat mengganggu penglihatan pusat lebih cepat dibandingkan dengan degenerasi makula kering. Tepatnya dalam kurun waktu 1 minggu hingga 1 bulan. Bahkan, apabila terjadi perdarahan, penglihatan dapat hilang secara tiba-tiba dalam hitungan jam atau hari saja. 

Baca juga: Hati-Hati Gangguan Penglihatan Gara-Gara Orgasme

Gejala Dapat Memburuk Seiring Waktu

Seperti namanya, degenerasi makula adalah penyakit degeneratif atau progresif yang gejalanya akan memburuk seiring waktu, meski pengidap cenderung tidak merasakan sakit. Biasanya, gejalanya akan lebih mudah terdeteksi jika penyakit ini telah menyerang kedua mata. Degenerasi makula yang hanya menyerang satu mata tidak mudah dirasakan karena masih terbantu oleh mata lainnya yang normal. 

Gejala awal yang muncul ketika mengalami degenerasi makula adalah memburuknya penglihatan pusat, meski telah menggunakan kacamata. Pengidap juga merasa kesulitan ketika mengenali tulisan, gambar, dan ekspresi wajah orang lain. 

Sementara itu, degenerasi makula kering umumnya membutuhkan waktu 5–10 tahun sebelum mencapai tingkatan parah, sedangkan degenerasi makula basah dapat mengakibatkan hilangnya penglihatan lebih cepat. Selain menurunnya penglihatan pusat, gejala lain yang mungkin dialami oleh pengidap degenerasi makula kering adalah:

  • Warna mata terlihat kurang cerah
  • Kesulitan beradaptasi dengan cahaya yang redup
  • Penglihatan yang samar atau tidak jelas.

Baca juga: 7 Vitamin Utama untuk Mata

Di sisi lain, pengidap degenerasi makula basah mungkin akan mengalami gejala tambahan seperti:

  • Adanya titik buta (blind spot) pada bidang penglihatan yang sangat mungkin bertambah luas seiring bertambahnya sel-sel makula yang berdegenerasi.
  • Halusinasi visual yang parah, yaitu ketika melihat gambar yang berbeda, mulai dari gambar yang sederhana hingga yang rumit. Misalnya, gambar anak-anak dan binatang.
  • Distorsi visual garis (garis lurus akan terlihat seperti bergelombang).

Inilah mengapa sangat penting melakukan pemeriksaan kesehatan mata sejak dini. Jika ada gangguan kesehatan yang bisa jadi tanpa gejala, penanganan bisa segera dilakukan tanpa perlu menunggu hingga penyakit memburuk. Jangan lupa, pastikan sudah ada aplikasi Halodoc di ponselmu, download melalui App Store atau Play Store. Fitur-fitur di aplikasi Halodoc akan membantumu lebih mudah menjalani hidup lebih sehat. Tanya dokter, beli vitamin dan obat lebih mudah, hingga buat janji di rumah sakit terdekat bisa lewat aplikasi tanpa harus keluar rumah.

Referensi:
Medscape. Diakses pada 2021. Age-Related Macular Degeneration.
Paul Mitchell, et al. 2018. Diakses pada 2021. Age-related macular degeneration. The Lancet 392(10153): P1147-1159.
American Academy of Ophthalmology. Diakses pada 2021. Age-related macular degeneration.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan