Lansia Sering Alami Anemia, Kapan Perlu Periksa ke Dokter?

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   06 Juli 2021
Lansia Sering Alami Anemia, Kapan Perlu Periksa ke Dokter?Lansia Sering Alami Anemia, Kapan Perlu Periksa ke Dokter?

“Anemia bisa dialami oleh siapa saja, namun orang yang sudah lanjut usia (lansia) lebih berisiko mengalaminya. Saat mengalami anemia, lansia bisa mengalami beberapa gejala, seperti kelelahan dan kedinginan. Bila tidak diobati, anemia bisa memberi dampak serius, bahkan menyebabkan kematian pada lansia. Penting untuk mengetahui kapan harus membawa lansia ke dokter saat ia mengalami anemia.”

Halodoc, Jakarta – Anemia atau dikenal juga dengan istilah ‘kurang darah’ adalah kondisi ketika tubuh tidak memiliki jumlah sel darah merah sehat yang cukup. Hal ini mengakibatkan organ tubuh tidak bisa mendapatkan cukup oksigen. Itulah mengapa orang yang mengalami anemia seringkali nampak pucat dan mudah lelah.

Anemia adalah kondisi umum yang bisa dialami oleh siapa saja. Namun, orang-orang yang sudah lanjut usia (lansia) lebih berisiko mengalami anemia akibat kekurangan nutrisi atau mengidap penyakit kronis tertentu. Anemia bisa memberi dampak yang signifikan pada lansia. Karena itu, penting untuk mengetahui kapan harus membawa lansia yang mengalami anemia untuk berobat ke dokter.

Baca juga: Ketahui 5 Kelainan Darah yang Dapat Menyerang Lansia

Penyebab Anemia pada Lansia

Anemia sering terjadi pada orangtua dan prevalensinya meningkat seiring bertambahnya usia. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), kriteria untuk anemia, yaitu hemoglobin kurang dari 12 g per dL pada wanita dan kurang dari 13 g per dL pada pria, prevalensi anemia pada orangtua diketahui berkisar antara 8-44 persen, dengan prevalensi tertinggi pada pria usia 85 tahun atau lebih.

Meningkatnya kasus anemia seiring dengan bertambahnya usia menyebabkan munculnya dugaan bahwa kadar hemoglobin yang lebih rendah mungkin merupakan konsekuensi normal dari penuaan.

Namun, penyebab paling umum dari anemia pada lansia adalah penyakit kronis dan kekurangan zat besi. Kekurangan vitamin B12, defisiensi folat, perdarahan, gastrointestinal dan sindrom myelodysplastic adalah beberapa penyebab lain anemia pada lansia.

Gejala yang Perlu Diwaspadai

Beberapa tanda dan gejala anemia secara umum, antara lain kelelahan, sesak napas, dan rasa dingin. Gejala lainnya, yaitu:

  • Pusing atau kelemahan
  • Sakit kepala.
  • Sakit lidah.
  • Kulit pucat, kulit kering atau kulit mudah memar.
  • Gerakan yang tidak diinginkan pada kaki bagian bawah (sindrom kaki gelisah).
  • Detak jantung cepat.

Dampak Anemia pada Tubuh Lansia

Dampak anemia pada tubuh tidak hanya sekadar kelelahan atau kedinginan. Tanda-tanda lain bahwa lansia mungkin kekurangan zat besi adalah kuku yang rapuh atau berbentuk sendok dan rambut rontok. Lansia yang mengalami anemia mungkin juga mengeluhkan bahwa indera perasa mereka sudah berubah atau mereka mungkin mengalami telinga berdenging. 

Pada lansia, anemia juga bisa menyebabkan dampak yang lebih besar, seperti menyebabkan kebingungan atau depresi. Bila tidak diobati, anemia bisa menyebabkan aritmia (detak jantung tidak teratur), pembesaran jantung, atau gagal jantung. Anemia yang tidak diobati juga bisa memperpendek umur lansia.

Baca juga: Waspada Bahaya Anemia pada Lansia

Kapan Harus ke Dokter?

Bawalah lansia ke dokter bila mereka mengeluh kelelahan, tapi tidak diketahui apa penyebabnya. Kelelahan bisa disebabkan oleh banyak hal selain anemia. Maka dari itu, jangan langsung berasumsi bahwa bila lansia lelah pasti anemia.

Selain itu, bila lansia menunjukkan tanda dan gejala anemia seperti yang sudah disebutkan di atas, sebaiknya periksakan ia ke dokter.

Pengobatan Anemia

Pertama-tama, dokter akan mencari tahu terlebih dahulu apakah anemia yang dialami lansia disebabkan oleh pola makan yang buruk atau masalah kesehatan yang lebih serius. Kemudian, pengobatan akan ditentukan berdasarkan penyebabnya.

Bila anemia pada lansia disebabkan oleh defisiensi zat besi, dokter bisa melakukan cara-cara berikut untuk mengobatinya:

  • Memberikan suplemen zat besi.
  • Merekomendasikan makanan tinggi zat besi dan makanan yang membantu tubuh menyerap zat besi (seperti makanan yang mengandung vitamin C).
  • Memberikan zat besi melalui infus intravena (pengobatan ini sering menjadi pilihan bagi pengidap penyakit ginjal kronis.
  • Melakukan transfusi sel darah merah.

Bila anemia disebabkan oleh perdarahan internal, dokter mungkin perlu melakukan operasi untuk menghentikannya. 

Baca juga: Begini Cara Meningkatkan Kekebalan Tubuh Lansia

Nah, sudah enggak bingung lagi kan kapan harus membawa lansia ke dokter saat ia mengalami anemia. Kamu juga bisa beli suplemen atau obat untuk mengatasi anemia yang dialami oleh orangtua kamu melalui aplikasi Halodoc. Caranya sangat mudah, tinggal order dan pesananmu akan diantar dalam waktu satu jam.  Yuk, download aplikasinya sekarang juga di Apps Store dan Google Play.

Referensi:
Cleveland Clinic. Diakses pada 2021. Anemia.
American Family Physician. Diakses pada 2021. Anemia in the Elderly.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan