Lebih Baik Mana, Makanan Pedas atau Berlemak untuk Berbuka?

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   13 Juni 2018
Lebih Baik Mana, Makanan Pedas atau Berlemak untuk Berbuka?Lebih Baik Mana, Makanan Pedas atau Berlemak untuk Berbuka?

Halodoc, Jakarta – Bagi pecinta makanan pedas, rasanya ada yang kurang bila berbuka tanpa disertai sambal atau rempah-rempah yang bisa menimbulkan rasa ‘menusuk’ di mulut. Begitu pula dengan penikmat makanan berlemak, sepiring daging, gorengan, hingga makanan bersantan serta berminyak, mesti ada di meja makan demi memuaskan nafsu makannya. Nah pertanyaannya, lebih baik mengonsumsi makanan pedas atau berlemak untuk berbuka?

Pedas Boleh, Asal …

Banyak ahli menyarankan agar kita mengurangi konsumsi makanan pedas saat berbuka. Sebab, kondisi perut yang kosong selama kurang lebih 12 jam bisa mengalami gangguan ketika makanan pedas masuk ke dalam perut. Namun, bagi kamu yang menyukai makanan pedas enggak perlu risau.

Ada juga kok sebagian ahli yang memperbolehkan konsumsi makanan yang bikin keringat bercucuran ini saat berbuka. Kata ahli spesialis penyakit dalam, kamu tetap bisa mengasup makanan pedas saat berbuka puasa, tapi ada aturannya. Sederhana kok, cobalah untuk memperhatikan banyaknya makanan yang kamu konsumsi. Singkatnya, jangan terlalu berlebihan mengasup jenis makanan ini.

(Baca juga: Manfaat dan Bahaya Makanan Pedas Untuk Kesehatan)

Menariknya, makanan pedas juga bermanfaat bagi tubuh. Contohnya, senyawa yang terkandung dalam cabai dikenal sebagai zat antiinflamasi bagi tubuh. Kata ahli, zat ini bisa meningkatkan sistem imun sehingga mengurangi risiko peradangan. Selain itu, cabai juga mengandung capsaicin yang bisa meningkatkan nafsu makanan dan memperlancar pencernaan.

Nah, perlu diingat, ada berbagai masalah yang bisa ditimbulkan bila kamu berlebihan mengasupnya. Kata ahli, dalam beberapa kasus, konsumsi makanan pedas terlampau banyak bisa memicu mag dan diare. Enggak cuma itu, bagi kamu yang memiliki masalah wasir, makanan ini juga bisa menimbulkan sensasi panas pada anus, bahkan pendarahan saat buang air besar.

Ada juga ahli yang bilang, makanan ini bisa saja menyebabkan iritasi pada lambung dan masalah pencernaan lainnya. Oleh sebab itu, bagi kamu pencinta makanan pedas, bijaklah mengasup makanan ini saat berbuka.

Lemak, Sebaiknya Dihindari

Bagi penikmat menu makanan berminyak, bersantan, atau aneka goreng-gorengan, rasanya ada yang kurang bila menu seperti ini enggak ada di meja makan saat berbuka puasa. Memang sih, makanan ini amat menggoda selera, tapi ada segelintir masalah yang bisa ditimbulkan ketika kamu mengasupnya.

(Baca juga: 5 Tips Mudah Usir Lemak Perut)

Kata ahli, lemak banyak mengandung minyak yang membuat makanan tersebut sulit dicerna tubuh. Apalagi kalau makanan jenis ini jadi makanan pertama yang kamu konsumsi saat berbuka. Kata ahli, ketika perut dalam keadaan kosong dan mesti mencerna makanan berlemak, kinerja saluran pencernaan bisa bermasalah. Saluran pencernaan mesti bekerja keras untuk mencerna makanan tersebut. Selain itu, tubuh pun juga akan cenderung lebih lama untuk memproses zat gizi dari makanan lainnya, karena sibuk ‘mengurusi’ lemak ini.  

Ingat, makanan berlemak juga kerap jadi biang keladi naiknya berat badan. Kata ahli, makanan berlemak ini amat rentan diolah, sehingga bisa menimbulkan timbunan lemak yang membandel di perut.

Meskipun begitu, bukan berarti kamu sama sekali enggak boleh mengasup makanan berlemak saat berbuka. Toh, makanan berlemak bisa menjadi sumber energi bagi tubuh kita. Namun, pilihlah makanan yang enggak memiliki kandungan lemak yang terlampau tinggi. Selain itu, makanan berlemak tinggi kerap kali mengakibatkan perut terasa kembung dan meningkatkan asam lambung.

Kesimpulannya, kamu boleh kok mengasup makanan berlemak dan pedas saat berbuka. Namun sekali lagi, perhatikanlah jumlah porsinya. Ingatlah nasihat lama, sesuatu yang berlebihan tidak baik, bukan?

(Baca juga: Tips Memasak Makanan Rendah Lemak)

Nah, bagi kamu yang ingin tahu lebih jauh dampak konsumsi makanan pedas dan berlemak saat berbuka, bisa bertanya langsung pada dokter melalui aplikasi Halodoc. Lewat fitur Chat dan Voice/Video Call, kamu bisa mengobrol dengan dokter ahli tanpa perlu ke luar rumah. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play!

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan