Lebih Sering Dialami Anak-Anak, Kenali Penyebab Adenoiditis

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   05 Maret 2019
Lebih Sering Dialami Anak-Anak, Kenali Penyebab AdenoiditisLebih Sering Dialami Anak-Anak, Kenali Penyebab Adenoiditis

Halodoc, Jakarta - Si Kecil mengeluh sakit tenggorokan, telinga terasa nyeri, atau kelenjar getah bening di lehernya membengkak? Hmm, ibu rasanya mesti harap-harap cemas, sebab bisa saja hal itu menandai adenoiditis (pembesaran adenoid) pada tubuhnya.

Adenoiditis merupakan kondisi pembengkakan atau pembesaran pada adenoid. Organ ini terletak di bagian paling belakang saluran hidung. Adenoid dalam tubuh berperan mencegah organisme berbahaya masuk ke tubuh. Organ yang satu ini juga memproduksi antibodi yang bertugas melawan infeksi.

Pembesaran adenoid yang terjadi pada anak di usia sampai lima tahun, pada dasarnya memang kondisi yang normal. Kondisi ini akan menyusut dengan sendirinya ketika anak menginjak usia lima tahun. Tapi, bila kelenjar ini tak menyusut, barulah kondisi ini bisa disebut abnormal.

Baca juga: Kenali 7 Gejala dari Adenoiditis pada Orang Dewasa

Faktanya, masalah yang satu ini memang lebih sering dialami oleh anak-anak. Tapi, ada kalanya orang dewasa juga dapat mengalaminya. Lalu, apa sih yang menyebabkan pembesaran adenoid?

Bisa Disebabkan Banyak Faktor

Dalam kebanyakan kasus, adenoiditis terjadi karena infeksi. Ketika seseorang mengalami sakit tenggorokan, terkadang tonsil alias amandel di dalam mulut dapat terinfeksi.

Nah, adenoid yang terletak lebih tinggi di dalam mulut, di belakang hidungl, dan langit-langit mulut, juga dapat ikut terinfeksi. Bakteri yang menjadi biang keladinya bernama streptococcus.

Selain itu, pembesaran adenoid juga bisa dikarenakan beberapa jenis virus. Misalnya, Epstein Barr, adenovirus, dan rhinovirus. Untuk kasus-kasus tertentu, adenoiditis juga bisa disebabkan karena reaksi alergi.

Yang perlu diingat, ada juga beberapa faktor yang membuat seseorang berisiko terserang adenoiditis, seperti:

  • Infeksi tenggorokan, leher, atau kepala berulang.

  • Kontak dengan virus airborne, kuman, dan bakteri.

  • Infeksi amandel.

Baca juga: Awas, Ini 5 Komplikasi dari Adenoiditis

Kenali Gejala-Gejalanya

Gejala yang timbul bisa berbeda-beda pada setiap pengidapnya, semuanya bergantung dari penyebabnya. Tapi, setidaknya ada beberapa yang umumnya muncul, seperti telinga terasa nyeri, sakit tenggorokan, dan pembengkakan kelenjar getah bening di leher.

Selain hal-hal di atas, adenoiditis juga dapat menyebabkan hidung tersumbat. Ketika hidung tersumbat, pengidapnya akan mengalami gangguan dalam bernapas, sehingga muncul gejala lain berupa:

  • Bibir pecah-pecah dan mulut kering.

  • Mendengkur.

  • Bindeng.

  • Sulit tidur.

  • Sleep apnea.

Bisa Menimbulkan Komplikasi

Keluhan kesehatan mesti ditangani dengan cepat dan tepat. Sebab, pembesaran adenoid ini bisa saja menimbulkan berbagai komplikasi. Misalnya:

  • Sinusitis

  • Penurunan berat badan.

  • Infeksi telinga kronis, bahkan bisa menyebabkan hilangnya pendengaran.

Selain itu, komplikasi ini juga bisa disebabkan oleh operasi yang dijalani. Contoh gejala yang dialami bisa berupa:

  • Keluar darah dari mulut atau hidung.

  • Adanya darah di air liur.

  • Sesak napas hingga menimbulkan mengi.

Baca juga: Inilah 6 Fakta Tentang Amandel yang Perlu Diketahui

Andaikan gejala di atas muncul, segeralah temui dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Mau tahu lebih jauh mengenai masalah di atas? Kamu bisa kok bertanya langsung kedokter ahli melalui aplikasi Halodoc. Lewat fitur Chat dan Voice/Video Call, kamu bisa mengobrol dengan dokter ahli tanpa perlu ke luar rumah. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play!

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan