Kenali Lepromatosa, Jenis Kusta yang Dapat Menyerang Ginjal

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   13 Maret 2019
Kenali Lepromatosa, Jenis Kusta yang Dapat Menyerang GinjalKenali Lepromatosa, Jenis Kusta yang Dapat Menyerang Ginjal

Halodoc, Jakarta - Namanya mungkin masih asing, lepromatosa adalah salah satu jenis kusta yang bisa dibilang cukup parah. Penyakit ini menyebabkan munculnya benjolan dan ruam kulit yang luas, mati rasa, dan kelemahan otot. Parahnya lagi, kusta jenis ini juga dapat menjangkiti organ dan bagian tubuh lain seperti ginjal, hidung, dan organ reproduksi (pada pria). Seperti kusta jenis lainnya, lepromatosa juga bisa menular, bahkan tingkat penularannya lebih tinggi.

Perlu diketahui bahwa kusta merupakan penyakit yang menyerang saraf tepi, kulit, mata, dan tulang. Sebenarnya, penyakit kulit ini dapat disembuhkan jika pengidapnya segera melakukan pengobatan dan rutin menjalaninya hingga tuntas. Namun, jika tidak segera ditangani, kusta dapat mengakibatkan komplikasi dan kecacatan yang sulit disembuhkan.

Baca juga: Jangan Salah Kaprah, Begini Cara Penularan Kusta yang Harus Dipahami

Selain lepromatosa, ada 2 jenis kusta lain yang juga dapat menyerang kulit, yaitu:

1. Tuberkuloid

Jenis kusta ini merupakan salah satu jenis penyakit kusta yang ringan. Pengidapnya biasanya hanya memiliki satu atau beberapa bercak putih dan datar pada kulitnya. Area kulit yang terkena mungkin mengalami mati rasa karena kematian saraf di bagian bawahnya. Kusta jenis tuberkuloid ini tidak terlalu menular bila dibandingkan dengan jenis kusta lainnya.

2. Borderline

Orang yang disebut mengalami kusta tipe borderline adalah seseorang yang memiliki kedua gejala tipe kusta, yaitu gejala tuberkuloid dan lepromatosa.

Disebabkan oleh Bakteri

Kusta, baik lepromatosa ataupun jenis lainnya, disebabkan oleh infeksi bakteri bernama M. Lepra, yang menyerang sistem saraf perifer. Sebagian besar bakteri penyebab kusta berada di sel Schwann untuk kusta bertahan hidup, membelah diri, dan menyemaikan benih di sel Schwann.

Baca juga: Ibu Hamil Terkena Kusta, Dapatkah Menular pada Bayinya?

Bakteri ini memilih daerah yang suhunya lebih dingin di tubuh untuk berkembang biak dan sel-sel peradangan terkait berada di sekitar batang saraf yang berada di dekat kulit. Akibatnya, kulit menjadi mati rasa atau kehilangan fungsi perabaan. Selain itu, muncul tanda peradangan lainnya yaitu lesi. Lesi adalah perubahan warna kulit jadi lebih terang dibandingkan daerah sekitarnya. Lesi tersebut ada yang berwarna agak kemerahan, membengkak, dan terasa lunak.

Pertanda lainnya peradangan pada saraf perifer yaitu hilangnya fungsi otot (paralisis otot) dan terjadi anhidrosis yaitu ketidakmampuan tubuh untuk berkeringat secara normal, sehingga menyebabkan retakan tipis dalam epidermis atau epitel. Ini juga bisa membuat hidung kering karena tidak ada cairan (ingus) yang berfungsi untuk melembapkan.

Tempat terjadinya kerusakan saraf pada penyakit kusta biasanya ada pada tangan, kaki, dan mata, tepatnya yaitu pada saraf-saraf berikut:

  • Fasialis, menyerang saraf kelopak mata sehingga mata tidak bisa terpejam.

  • Auricularis magnus, menyerang area belakang telinga dan rahang sehingga mati rasa.

  • Ulnaris, menyerang jari kelingking dan jari manis sehingga kehilangan kemampuan bergerak.

  • Medianus, menyerang ibu jari, jari telunjuk, dan jari tengah sehingga kehilangan kemampuan bergerak.

  • Radialis, menyerang bagian pergelangan tangan sehingga kehilangan kemampuan bergerak.

  • Peroneus communis, menyerang bagian pergelangan kaki sehingga kehilangan kemampuan bergerak.

  • Tibialis posterior, menyerang saraf jari kaki sehingga kehilangan kemampuan bergerak bergerak.

  • Setelah menyerang saraf, tulang juga akan terkena infeksi sehingga menyebabkan kecacatan atau perubahan bentuk pada tulang, seperti pelana hidung. Luka dan edema (pembengkakan) yaitu luka terbuka yang mungkin sulit untuk sembuh bisa meningkatkan risiko amputasi pada bagian tubuh yang sudah rusak karena luka.

Baca juga: Jangan Dijauhi, Pengidap Kusta Bisa Sembuh Tuntas

Itulah sedikit penjelasan tentang lepromatosa. Jika kamu membutuhkan informasi lebih lanjut soal hal ini atau gangguan kesehatan lainnya, jangan ragu untuk mendiskusikannya dengan dokter pada aplikasi Halodoc, lewat fitur Talk to a Doctor, ya. Mudah kok, diskusi dengan dokter spesialis yang kamu inginkan pun dapat dilakukan melalui Chat atau Voice/Video Call. Dapatkan juga kemudahan membeli obat menggunakan aplikasi Halodoc, kapan dan di mana saja, obatmu akan langsung diantar ke rumah dalam waktu satu jam. Yuk, download sekarang di Apps Store atau Google Play Store!

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan