Liburan ke Timur Tengah, Waspada Hipertermia

Ditinjau oleh  dr. Gabriella Florencia   02 Maret 2020
Liburan ke Timur Tengah, Waspada HipertermiaLiburan ke Timur Tengah, Waspada Hipertermia

Halodoc, Jakarta – Menjaga kondisi kesehatan saat liburan perlu dilakukan agar tidak jatuh sakit saat melakukan perjalanan liburan. Khususnya, saat kamu ingin pergi menuju negara yang memiliki perbedaan suhu udara atau cuaca, seperti ke negara Timur Tengah. Suhu udara yang terlalu panas meningkatkan suhu tubuh secara drastis dari suhu tubuh normal, kondisi ini dikenal sebagai hipertermia.

Baca juga: Inilah 4 Dampak Hipertermia pada Tubuh

Hipertermia dapat terjadi ketika suhu tubuh sudah tidak dapat lagi mengatur suhu tubuh menjadi normal akibat paparan langsung suhu panas lingkungan. Kondisi ini umum terjadi dan rentan dialami oleh bayi dan anak-anak. Kenali gejalanya agar dapat segera lakukan penanganan terhadap hipertemia.

Kenali Jenis Hipertermia

Paparan suhu lingkungan yang cukup panas menyebabkan suhu tubuh meningkat drastis hingga mencapai 40 derajat Celcius. Sebaiknya jangan abaikan kondisi ini apalagi jika kamu mengalami gangguan koordinasi tubuh, tubuh tidak berkeringat, denyut jantung yang mengalami pelemahan, alami kram otot, kulit menjadi kemerahan, mudah emosi, dan merasa kebingungan. Tidak hanya itu, terkadang gejala hipertermia yang tidak segera diatasi dapat sebabkan pengidapnya mengalami kondisi koma.

Baca juga: Kekurangan Cairan Tubuh Sebabkan Hipertermia

Umumnya, penyebab seseorang mengalami hipertermia karena paparan suhu udara yang berlebihan dari luar tubuh atau lingkungan. Suhu yang cukup tinggi membuat tubuh tidak dapat mengatur suhu tubuh agar tetap normal dan stabil. Ketahui jenis hipertermia agar dapat melakukan penanganan dengan tepat.

1. Heat Stress

Saat kondisi udara lembap dan kamu menggunakan pakaian yang cukup tebal, maka kamu dapat mengalami heat stress

2. Heat Fatigue

Kondisi ini dapat muncul ketika seseorang berada di kondisi panas dalam waktu yang cukup lama. 

3. Heat Syncope

Kondisi ini terjadi ketika tubuh tidak mampu menyesuaikan dengan kondisi iklim. Tidak hanya itu, dehidrasi juga dapat sebabkan seseorang alami heat syncope.

4. Heat Cramps

Heat cramps terjadi ketika seseorang berolahraga pada lokasi yang memiliki suhu panas. Hal ini menyebabkan otot terasa nyeri.

5. Heat Edema

Duduk atau berdiri terlalu lama pada lokasi yang memiliki suhu panas dapat sebabkan pembengkakan pada beberapa bagian tubuh, seperti tangan dan pergelangan kaki.

6. Heat Rash

Heat rash umum dialami oleh bayi. Biasanya, bayi yang berada pada lingkungan dengan suhu panas mengalami ruam berwarna kemerahan pada area tubuh yang tertutup pakaian.

7. Heat Exhaustion

Kondisi ini terjadi akibat aktivitas fisik yang berat dan paparan suhu panas pada lingkungan. 

Itulah jenis hipertermia yang perlu kamu ketahui sehingga kamu dapat lakukan beberapa pencegahan agar terhindar dari kondisi hipertermia.

Ketahui Penanganan yang Dapat Dilakukan untuk Atasi Hipertermia

Hipertermia yang tidak diatasi dengan baik dapat sebabkan gangguan kesehatan yang cukup parah, bahkan bisa sebabkan kematian. Lakukan penanganan pada kondisi hipertermia dengan cara berikut ini:

  1. Mendinginkan suhu tubuh menjadi penanganan yang bisa dilakukan untuk atasi hipertermia. Jika kamu berada di lokasi yang bersuhu panas dalam waktu yang cukup lama, sebaiknya pindah menuju lokasi yang lebih teduh dan sejuk. Kamu bisa menggunakan pendingin ruangan untuk mendinginkan suhu tubuh. Saat suhu tubuh sudah mulai stabil, coba mandi dengan air dingin agar suhu tubuh kembali normal.

  2. Jangan lupa untuk jaga tubuh tetap terhidrasi dengan baik. Penuhi kebutuhan cairan dengan mengonsumsi air putih. Kondisi ini untuk menggantikan cairan tubuh yang hilang akibat keringat yang berlebihan.

  3. Jika gejala hipertemia tidak kunjung membaik, periksakan kondisi kesehatan pada rumah sakit terdekat untuk mendapatkan penanganan medis dengan tepat.

Baca juga: Pertolongan Pertama untuk Mengatasi Hipertermia

Hindari paparan sinar matahari dalam waktu yang cukup lama untuk pencegahan efektif terhadap kondisi hipertermia. Namun, jika kamu harus beraktivitas di luar ruangan dengan suhu yang cukup tinggi, hindari menggunakan pakaian yang terlalu tebal dan penuhi kebutuhan cairan tubuh.

Referensi:
Healthline. Diakses pada 2020. What Is Hyperthermia and How Is It Treated?
Medical News Today. Diakses pada 2020. What Should You Know About Hyperthermia?
National Institutes of Health. Diakses pada 2020. Hyperthermia: Too Hot for Your Health

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan