Limfoma adalah Penyakit Turunan, Mitos atau Fakta?

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   26 April 2019
Limfoma adalah Penyakit Turunan, Mitos atau Fakta?Limfoma adalah Penyakit Turunan, Mitos atau Fakta?

Halodoc, Jakarta – Pernah mendengar tentang penyakit limfoma? Limfoma adalah jenis kanker yang muncul dalam sistem limfatik yang merupakan bagian penting dalam sistem kekebalan tubuh manusia. Itulah sebabnya orang yang mengidap limfoma lebih mudah jatuh sakit, karena sistem kekebalan tubuhnya menurun akibat serangan kanker.

Katanya, limfoma adalah penyakit turunan sehingga tidak bisa dihindari. Benarkah demikian? Simak penjelasannya di sini.

Mengenal Lebih Jauh Tentang Limfoma

Sistem limfatik adalah sistem yang menghubungkan kelenjar limfe atau kelenjar getah bening di seluruh tubuh. Sistem ini memiliki peran yang cukup penting bagi kekebalan tubuh manusia, karena terdapat sel-sel darah putih limfosit yang membantu proses pembentukan antibodi tubuh. Ketika sel limfosit ini diserang kanker, maka sistem kekebalan tubuh pengidapnya akan menurun, sehingga pengidap rentan jatuh sakit.

Baca juga: Ketahui Perbedaan Gejala Pembengkakan dan Kanker Kelenjar Getah Bening

Berdasarkan jenis sel limfosit yang diserang kanker, limfoma bisa dibagi menjadi dua jenis, yaitu limfoma Hodgkin dan limfoma non-Hodgkin. Jenis limfoma tersebut bisa diketahui melalui pemeriksaan di bawah mikroskop.

Limfoma digolongkan ke dalam jenis Hodgkin bila terdeteksi adanya sel abnormal Reed-Sternberg dalam pemeriksaan. Sedangkan limfoma yang tidak memiliki sel abnormal tersebut, termasuk dalam kategori limfoma non-Hodgkin. Limfoma non-Hodgkin lebih umum ditemukan dibandingkan limfoma Hodgkin. Diperkirakan hanya ada sekitar 20 persen limfoma yang merupakan jenis Hodgkin.

Penyebab dan Faktor Risiko Limfoma

Limfoma bisa terjadi karena adanya perubahan atau mutasi pada DNA sel-sel limfosit, sehingga pertumbuhannya menjadi tidak terkendali. Namun, penyebab di balik mutasi tersebut belum diketahui secara pasti.

Meski demikian, ada beberapa hal yang diduga bisa meningkatkan risiko seseorang untuk terkena limfoma Hodgkin. Salah satunya adalah faktor keturunan. Orang yang memiliki anggota keluarga inti (ayah, ibu, ataupun saudara kandung) yang mengidap limfoma, memang berisiko lebih tinggi untuk mengidap jenis kanker yang sama.

Jadi, limfoma adalah penyakit turunan bukanlah mitos belaka. Namun, limfoma tidak hanya disebabkan oleh faktor keturunan saja, berikut beberapa faktor risiko limfoma lainnya:

  • Usia. Sebagian besar limfoma Hodgkin dialami oleh orang yang berusia sekitar 15–30 tahun dan lansia di atas 55 tahun. Sedangkan risiko limfoma non-Hodgkin akan meningkat seiring pertambahan usia, terutama bila berusia di atas 60 tahun.
  • Pernah terpapar virus Epstein-Barr atau EBV. Orang yang terkena virus ini akan mengalami demam kelenjar, sehingga berisiko lebih tinggi mengalami limfoma Hodgkin.
  • Memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemahnya. Misalnya, karena mengidap HIV/AIDS, atau mengonsumsi obat imunosupresan.
  • Mengalami obesitas. Kelebihan berat badan juga bisa meningkatkan risiko limfoma. Biasanya ini lebih sering dialami oleh wanita daripada pria.

Baca juga: Pembengkakan di Area Leher, Waspada Jadi Gejala Terkena Limfoma

Pengobatan Limfoma

Meski limfoma yang disebabkan oleh faktor keturunan tidak bisa dihindari, tapi setidaknya masih bisa diobati. Pengobatan limfoma bagi setiap pengidap tentu saja tidak sama, karena tergantung dari kondisi kesehatan, usia, jenis, dan stadium limfoma pengidap.

Khusus untuk limfoma non-Hodgkin, tidak semua kasus membutuhkan penanganan medis secepatnya. Bila kanker yang dimiliki termasuk jenis yang lambat berkembang, dokter mungkin akan menyarankan untuk menunggu dan melihat perkembangannya terlebih dahulu.

Bahkan pada kasus limfoma non-Hodgkin stadium dini dengan ukuran yang kecil, cara mengatasinya bisa melalui prosedur pengangkatan pada saat dilakukan biopsi, sehingga pengidap tidak membutuhkan penanganan lebih lanjut.

Sementara langkah utama untuk mengobati limfoma adalah dengan kemoterapi yang bisa diberikan melalui infus atau dalam bentuk obat yang diminum. Terapi ini juga bisa dikombinasikan dengan radioterapi, pemberian obat-obatan steroid, terapi biologis, dan transplantasi sumsum tulang.

Baca juga: 5 Penanganan yang Bisa Dilakukan untuk Mengobati Limfoma Hodgkin

Nah, itulah penjelasan mengenai limfoma yang disebut-sebut sebagai penyakit turunan. Bila kamu masih memiliki pertanyaan lebih lanjut mengenai limfoma, tanyakan saja langsung ke ahlinya dengan menggunakan aplikasi Halodoc. Melalui Video/Voice Call dan Chat, kamu bisa menghubungi dokter untuk minta saran kesehatan kapan saja dan di mana saja. Yuk, download Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play.

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan