Lutut Sering Sakit, Hati-Hati Osteoarthritis

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   16 Juli 2018
Lutut Sering Sakit, Hati-Hati OsteoarthritisLutut Sering Sakit, Hati-Hati Osteoarthritis

Halodoc, Jakarta – Osteoarthritis adalah kondisi kronis paling umum pada sendi yang pernah dialami sebagian besar orang. Kondisi ini sering juga disebut sebagai degeneratif sendi atau pun artritis degeneratif. Tanda osteoarthritis bisa dilihat dari rasa nyeri mendalam di persendian. Osteoarthritis dapat memengaruhi sendi, tetapi yang paling sering terjadi pada bagian lutut, pinggul, punggung bawah, leher, dan sendi kecil di ruas-ruas jari.

Pada persendian dalam kondisi normal, tulang rawan atau kartilago yang bertindak sebagai bantalan di antara tulang menutupi ujung setiap tulang dan membuat kita dengan mudah menggerakkan sendi. Pada kasus osteoarthritis, tulang rawan tersebut rusak sehingga menyebabkan rasa sakit, bengkak, dan masalah saat menggerakkan persendian. Baca juga: Ini Perbedaan Osteoporosis dan Osteoarthritis

Gejala Osteoarthritis

Tanda osteoarthritis bervariasi tergantung pada sendi mana yang mengalami gangguan dan seberapa parah gangguan tersebut dengan gejala paling umum adalah rasa kaku di persendian terutama saat bangun pagi hari.

Kemudian tanda-tanda osteoarthritis lainnya adalah terbatasnya ruang gerak persendian akibat kekakuan, sendi yang berbunyi setiap kali melakukan gerakan, contoh aktivitasnya mulai dari berjalan, menaiki tangga, kesulitan mengangkat benda, gerakan dengan posisi menahan, sampai melakukan aktivitas rumit seperti menjahit.

Gejala osteoarthritis seringkali tidak disadari dan dianggap sebelah mata, sehingga tidak ada usaha yang dilakukan untuk mencegah kerusakan sendi semakin parah, cara mengelola rasa sakitnya, sampai dengan bagaimana meningkatkan fleksibilitas.

Lebih lanjut mengenai osteoarthritis, ternyata dapat berkembang pada jenis penyakit lain seperti diabetes dan penyakit jantung. Nyeri lutut atau pun pinggul dapat menyebabkan gaya hidup menetap yang dapat meningkatkan berat badan dan kemungkinan obesitas. Dari obesitas ini dapat berkembang menjadi diabetes, penyakit jantung, dan tekanan darah tinggi. Baca juga: Awas, Ini 5 Tanda Tubuh Sudah Dehidrasi

Selain penyakit kardiovaskular, ada jenis penyakit lain yang bisa berkembang dari osteoarthritis seperti penurunan fungsi motorik, melemahnya otot, sampai dengan gangguan keseimbangan yang memungkinkan pengidapnya menjadi cepat limbung.

Pemicu Osteoarthritis

Selain keausan sendi, ada pemicu-pemicu lain yang menyebabkan seseorang bisa mengidap osteoarthritis, seperti faktor keturunan. Berbagai sifat gen membuat seseorang lebih muda terkena osteoarthritis. Salah satu kemungkinannya adalah tubuh tidak mampu memproduksi kolagen, yaitu protein yang membentuk kartilago (tulang rawan). Kelainan ini dapat menyebabkan seseorang mengidap osteoarthritis pada usia 20 tahun.

Faktor berat badan juga menjadi pemicu lain seseorang mengidap osteoarthritis. Kelebihan berat badan memberikan penekanan tambahan pada pinggul dan lutut. Bertahun-tahun membawa berat badan ekstra dapat membuat tulang rawan mendorong sendi. Demikian juga halnya dengan jaringan lemak berlebih dapat menciptakan reaksi kimia, sehingga menimbulkan peradangan pada persendian.

Para atlet juga mengalami kecenderungan mengidap osteoarthritis mengingat atlet sering melakukan pergerakan tertentu secara rutin yang seringkali dapat merusak ligamen dan tendon, yang pada akhirnya mempercepat kerusakan kartilago.

Atlet seringkali melakukan beberapa gerakan berulang seperti berdiri terlalu lama, penekukan berulang, dan mengangkat beban. Pergerakan ini membuat tulang rawan cepat aus. Selain itu, beberapa faktor lain yang menjadi pemicu osteoarthritis adalah gangguan metabolisme, yaitu tubuh menyerap zat besi sehingga tubuh memproduksi terlalu banyak hormon pertumbuhan.

Kalau kamu ingin tahu lebih banyak mengenai tanda osteoarthritis serta bagaimana mengatasinya, bisa tanyakan langsung ke Halodoc. Dokter-dokter yang ahli di bidangnya akan berusaha memberikan solusi terbaik. Caranya, cukup download aplikasi Halodoc lewat Google Play atau App Store. Melalui fitur Contact Doctor kamu bisa memilih mengobrol lewat Video/Voice Call atau Chat.

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan