Main Gadget Berlebihan Sebabkan Rabun Dekat pada Anak

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   20 Desember 2018
Main Gadget Berlebihan Sebabkan Rabun Dekat pada AnakMain Gadget Berlebihan Sebabkan Rabun Dekat pada Anak

Halodoc, Jakarta - Di era teknologi canggih sekarang ini, gawai atau gadget menjadi benda yang tak bisa lepas dari tangan. Tidak mengherankan, karena hampir seluruh aktivitas sehari-hari kini bergantung dengan benda kecil ini. Dampak kecanggihan teknologi ini tak hanya dirasakan oleh orang dewasa, remaja dan anak-anak juga turut terpengaruh oleh internet yang membawa perubahan pada aktivitas mereka.

Penggunaan gawai pada anak yang tidak terkontrol berpotensi membuat anak kecanduan dan berdampak pada aktivitas sehari-hari dan juga kesehatannya. Gangguan mata rabun jauh, ini bahaya gadget bagi anak yang harus diperhatikan oleh orang tua.

Penggunaan Perangkat Seluler Berlebihan Meningkatkan Risiko Rabun Jauh

Dr. Tay Su Ann, seorang konsultan bagian Pediatric Ophthalmology and Adult Strabismus Service di Singapore National Eye Centre (SNEC) mengungkapkan ketika menggunakan ponsel, mata berjarak sangat dekat dengan objek, dan ini berkaitan erat dengan gangguan mata miopi atau rabun jauh.

Semakin awal seorang anak mengalami rabun jauh, kondisi ini dikhawatirkan memburuk di kemudian hari. Tidak hanya miopi, mata dapat mengalami konvergensi atau insufisiensi akomodatif yang menyebabkan gejala seperti kelelahan mata dan dapat mengarah ke penglihatan ganda atau gangguan mata silinder.

Bahaya Gadget Pada Anak, Waspada “Mata Malas”

Miopi dengan tingkat keparahan sedang hingga tinggi juga bisa menyebabkan “mata malas”, kondisi yang dikenal dengan amblyopia. Hal ini membuat penglihatan sang buah hati semakin buruk, meski tidak terjadi masalah struktural serius pada mata. Dr. Tay menjelaskan mata malas muncul pada anak usia dini ketika satu atau dua mata mengirimkan sinyal gambar yang tidak jelas pada otak.

Untungnya, mata malas bisa diobati jika bisa terdeteksi lebih awal, lebih baik lagi jika usia anak belum menginjak enam tahun. Jika deteksi terlambat dilakukan, anak dapat mengalami gangguan mata yang lebih parah dan bersifat permanen.

Mencegah Kelelahan Mata Akibat Gawai pada Anak

Kini, ibu sudah tahu bahaya gadget bagi anak terkait dengan kesehatan penglihatan. Sebagai orang tua, melarang anak untuk menggunakan gawai bukan menjadi solusi terbaik untuk menghindarkan Si Kecil dari dampak negatif benda kecil ini. Pasalnya, perkembangan teknologi tidak pernah berhenti, dan tidak mungkin anak sebagai generasi masa kini tidak peka terhadap perubahan ini.

Sebagai gantinya, ibu bisa memberikan batasan waktu penggunaan gawai setiap harinya pada sang buah hati. Misalnya, setiap hari, anak hanya boleh berinteraksi dengan ponsel setidaknya 2 jam. Ibu perlu mendampingi Si Kecil ketika sedang bermain gadget untuk memonitor aplikasi yang ia akses.

Pastikan pula sang buah hati mengambil jeda untuk mengistirahatkan mata dan melihat layar dari jarak yang dianjurkan oleh ahli kesehatan, yaitu sekurangnya 30 sentimeter. Sebagai selingan, ajak anak untuk tetap bermain di luar dan berinteraksi dengan teman-temannya, untuk menghindarinya menjadi pribadi yang antisosial.

Bahaya gadget bagi anak menjadi ancaman yang cukup serius dan perlu mendapatkan perhatian lebih dari orang tua. Untuk menunjang kesehatan mata sang buah hati, sediakan vitamin A di rumah, ya. Ibu tidak perlu keluar rumah untuk membelinya, karena melalui aplikasi Halodoc, beli obat dan vitamin bisa dilakukan di mana saja. Yuk, download dan pakai aplikasi Halodoc!

Baca juga:

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan