Makan Ikan Lele Berdampak Negatif untuk Kesehatan, Benarkah?

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   25 Agustus 2018
Makan Ikan Lele Berdampak Negatif untuk Kesehatan, Benarkah?Makan Ikan Lele Berdampak Negatif untuk Kesehatan, Benarkah?

Halodoc, Jakarta - Pecel lele pun merupakan salah satu resep yang paling digemari dan terkenal di Indonesia. Dalam sajiannya, ikan lele sering digoreng lalu disandingkan dengan sayur dan sambal. Cita rasa inilah yang membuat lele menjadi santapan yang paling banyak diminati. Sayangnya, ada anggapan yang menyebut bahwa ikan lele berdampak negatif untuk kesehatan. Tapi, benarkah anggapan tersebut? Simak penjelasannya berikut ini, yuk!

Dampak Negatif Ikan Lele untuk Kesehatan

Jika dikonsumsi sembarangan, ikan lele memang dapat berdampak negatif untuk kesehatan. Berikut ini lima dampak negatif yang mungkin terjadi akibat konsumsi ikan lele:

1. Pertumbuhan Sel Abnormal

Dampak pertama yang terlihat paling jelas dalam proses pengolahan ikan lele adalah penggunaan minyak bekas yang telah dipakai secara berulang kali. Minyak tersebut mengandung radikal bebas, termasuk asam lemak jenuh yang bisa memicu timbulnya sel abnormal karena bersifat karsinogenik. Minyak tersebut juga mengandung trans 2 hidrosiklon (HNE) yang beracun, sehingga dapat meningkatkan risiko kanker hati dan kanker lambung.

2. Munculnya Kelenjar Tiroid

Selain itu, munculnya kelenjar tiroid di sekitar leher bisa disebabkan oleh konsumsi lele. Pasalnya, banyak peternak ikan lele yang memanfaatkan bangkai hewan untuk bahan makanan lele, termasuk kotoran hewan yang berada di dekat peternakan lele (seperti kandang ayam atau kambing). Semua hal ini dapat menimbulkan pembengkakan serta peradangan akibat peningkatan cairan tiroid.

3. Adanya Kandungan Bakteri Aktif

Proses peternakan ikan lele boleh dibilang tidak cocok untuk kesehatan manusia. Sebagai contoh, banyak tambak lele yang di atasnya dibuat jamban. Meskipun ikan lele adalah jenis ikan yang mampu bertahan di air kotor, tetap saja ikan tersebut berpotensi terkontaminasi bakteri aktif dan logam berat yang menyebabkan diare dan sakit perut. Hal ini disebabkan oleh kemampuan lele untuk memakan semua makanan yang ada di sekelilingnya.

4. Mengandung Logam

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, cara pemeliharaan, pemberian makanan, serta kotoran-kotoran yang dimakan ikan lele mengandung banyak bakteri, kuman, serta logam berat yang berbahaya. Pengendapan hal-hal ini di dalam tubuh manusia akan memicu munculnya kanker dan tumbuhnya tumor. Pasalnya, selama proses pemeliharaan lele akan memakan semua apa yang ada di sekelilingnya.

5. Meningkatkan Risiko Penyakit Jantung

Dampak negatif lain dari konsumsi lele adalah meningkatnya risiko penyakit jantung. Hal ini dikarenakan oleh proses pengolahan lele yang menggunakan minyak, sehingga melipatgandakan bahaya bagi tubuh dan memicu penyumbatan pada pembuluh arteri jantung. Kondisi tersebut dapat menyebabkan gangguan pada jantung, termasuk serangan jantung.

Tips Memilih Ikan Lele

Jika ingin mengonsumsi lele, ada beberapa tips yang sebaiknya diperhatikan. Antara lain:

  1. Gunakan minyak goreng baru yang bebas dari zat-zat radikal bebas ketika mengolah ikan lele. Hindari penggunaan minyak goreng secara berulang, terlebih minyak goreng yang sudah kotor.  
  2. Beli ikan lele yang masih hidup dan dibudidayakan pada tambak yang bersih, serta mendapat pakan khusus berupa singkong, tahu, ikan-ikan kecil, serta nasi.
  3. Konsumsi ikan lele sebaiknya dikombinasikan dengan makanan bergizi lainnya agar tingkat gizi yang dihasilkan dapat lebih optimal bagi kesehatan tubuh.

Untuk menjaga kesehatan tubuh, kamu bisa membeli vitamin atau suplemen yang dibutuhkan di Halodoc. Kamu bisa menggunakan layanan Pharmacy Delivery yang akan mengantarkan pesanan obat atau vitamin ke tempat tujuan dalam waktu tidak lebih dari satu jam. Segera download aplikasi Halodoc di App Store atau Google Play sekarang juga.

Baca juga: