Makanan yang Harus Dihindari Bumil agar Janin Sehat

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   15 Oktober 2018
Makanan yang Harus Dihindari Bumil agar Janin SehatMakanan yang Harus Dihindari Bumil agar Janin Sehat

Halodoc, Jakarta – Selama masa kehamilan, ibu perlu mengonsumsi berbagai jenis makanan yang kaya akan nutrisi agar kebutuhan gizi ibu dan bayi dapat tercukupi dengan baik. Namun, bukan hanya mencari tahu makanan apa saja yang baik untuk kehamilan, ibu juga perlu tahu makanan apa saja yang perlu dihindari selama kehamilan. Hal ini karena setiap makanan dan minuman yang dikonsumsi ibu hamil dapat memengaruhi kesehatan dan perkembangan janin. Enggak mau kan perkembangan Si Kecil jadi terganggu akibat makanan yang ibu konsumsi? Jadi, yuk cari tahu makanan yang harus dihindari ibu hamil agar janin tetap sehat.

 

  • Makanan Mentah atau Setengah Matang

 

Sebaiknya selama masa kehamilan, ibu menghindari semua jenis makanan yang belum dimasak sampai benar-benar matang, misalnya telur mentah, daging mentah atau setengah matang, sushi mentah, sashimi, dan sebagainya. Hal ini karena makanan yang belum matang mungkin saja masih memiliki bakteri dan parasit yang berbahaya bagi kandungan. Bakteri listeria misalnya, bakteri yang biasanya ditemukan di daging unggas mentah ini bisa mengakibatkan keguguran atau janin meninggal dalam kandungan. Bakteri Salmonella yang ada dalam makanan laut mentah juga bisa memicu keguguran. Sementara toksoplasma yang terdapat dalam sayuran yang ditanam dengan menggunakan pupuk kandang bisa menyebabkan kelainan janin. Jadi, pastikan setiap makanan yang ingin ibu konsumsi sudah matang dengan sempurna ya.

 

  • Ikan Bermerkuri

 

Ikan merupakan salah satu jenis makanan yang justru direkomendasikan untuk ibu hamil. Hal ini karena ikan punya berbagai macam kandungan gizi yang baik untuk kesehatan ibu dan janin. Beberapa jenis ikan tertentu, seperti ikan salmon dan ikan tuna juga mengandung asam lemak omega-3 yang tinggi yang sangat bagus untuk perkembangan otak Si Kecil. Namun, ibu hamil disarankan untuk berhati-hati bila ingin mengonsumsi ikan. Pasalnya, beberapa jenis ikan, seperti ikan hiu, todak, king mackerel, dan kepiting terbukti mengandung merkuri yang tinggi. Kandungan merkuri dalam ikan ini bisa meningkatkan risiko janin mengidap attention deficit hyperactivity disorder (ADHD).

 

  • Salad

 

Ibu hamil juga dianjurkan untuk menghindari salad karena salad biasanya terdiri dari berbagai macam sayur yang masih mentah. Selain itu, sayur-sayuran yang terdapat dalam salad juga belum tentu sudah dicuci dengan baik. Ingat, selain memastikan makanan yang dikonsumsi sudah benar-benar matang, ibu hamil juga perlu memerhatikan kebersihan makanan yang dikonsumsi. Jadi, cucilah semua buah dan sayur yang ingin dikonsumsi untuk menghilangkan bakteri dan parasit berbahaya, seperti listeria dan toksoplasma. Bakteri tersebut bukan tidak mungkin menempel di makanan yang belum dicuci dan akhirnya memengaruhi kehamilan ibu.

 

  • Hati

 

Sebenarnya hati seperti hati ayam atau hati sapi mengandung vitamin A yang tinggi. Vitamin A bermanfaat untuk menjaga kesehatan mata dan membantu pertumbuhan janin dalam kandungan. Namun, bila dikonsumsi secara berlebihan maka vitamin A dapat membahayakan janin, yaitu meningkatkan risiko bayi memiliki cacat lahir. Jadi, sebaiknya batasilah mengonsumsi hati selama kehamilan.

 

  • Teh Herbal

 

Ibu hamil juga sebaiknya menghindari minum teh herbal yang diramu dengan daun chamomile, raspberry, ataupun rosemary. Walaupun teh herbal tersebut sebenarnya menyehatkan, tapi kandungannya bisa berubah menjadi berbahaya bila dikonsumsi secara berlebihan. Hal itu karena dapat memicu kontraksi. Jadi, sebaiknya ibu membicarakan dulu kepada dokter bila ingin mengonsumsi teh herbal.

Itulah beberapa jenis makanan yang harus dihindari ibu hamil. Bila ibu ingin mengonsumsi makanan tertentu, tapi merasa khawatir akan dampaknya bagi kesehatan janin, tanyakan saja kepada dokter melalui aplikasi Halodoc. Bumil bisa menghubungi dokter melalui Video/Voice Call dan Chat kapan saja dan di mana saja. Yuk, download Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play.

Baca juga:

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan