Malam Tiba, Ini Tips Berhubungan Intim Saat Puasa

Ditinjau oleh  dr. Gabriella Florencia   15 Mei 2019
Malam Tiba, Ini Tips Berhubungan Intim Saat PuasaMalam Tiba, Ini Tips Berhubungan Intim Saat Puasa

Halodoc, Jakarta – Pasangan suami istri (pasutri) tidak diperbolehkan berhubungan intim selama berpuasa. Namun, bukan berarti pasutri tidak boleh melakukannya sama sekali. Pasutri tetap bisa berhubungan pada malam hari, setelah rangkaian ibadah yang dijalani selesai. Lantas, bagaimana tips berhubungan intim saat bulan Ramadan agar tidak mengganggu kelancaran berpuasa?

Baca Juga: Ini Waktu Terbaik untuk Berhubungan Intim Saat Puasa

Tips Berhubungan Intim Saat Puasa

  • Atur waktu. Kamu dan pasangan bisa berhubungan intim pada pukul 9-10 malam. Itu merupakan waktu terbaik untuk berhubungan intim, karena umumnya kamu dan pasangan selesai menjalani rangkaian ibadah saat puasa. Lebih dari waktu tersebut boleh saja, tapi dikhawatirkan kamu dan pasangan melewatkan waktu sahur.

  • Hilangkan rasa bersalah. Kamu dan pasangan tidak perlu merasa bersalah ketika berhubungan intim saat puasa. Selama kamu dan pasangan tidak melakukannya di tengah aktivitas berpuasa atau mengganggu waktu sahur, berhubungan intim sah-sah saja dilakukan.

  • Persingkat durasi. Selama puasa, durasi berhubungan intim mengalami perubahan. Kamu dan pasangan tidak bisa melakukannya dalam waktu lama, mengingat pada dini hari, kamu perlu bangun untuk sahur. Diperlukan komunikasi dan rasa pengertian agar hubungan kamu dan pasangan tetap harmonis selama puasa.

  • Jaga asupan gizi. Kamu dan pasangan perlu menjaga asupan gizi selama puasa agar stamina tetap prima. Pastikan kamu dan pasangan mengonsumsi makanan bergizi dan seimbang, seperti karbohidrat kompleks, vitamin, protein, mineral, dan serat saat sahur dan berbuka. Bila perlu, konsumsi suplemen vitamin tambahan demi menjaga kebugaran dan kesehatan tubuh selama berpuasa.

  • Mandi junub, biasanya dilakukan sebelum sahur. Sebaiknya jangan melakukan mandi junub saat larut malam karena berpotensi menimbulkan berbagai penyakit.

Baca Juga: 7 Hal Ini Terjadi Pada Tubuh Saat Hubungan Intim

Mencegah Keluarnya Air Mani Saat Puasa

Menjaga nafsu saat puasa adalah suatu keharusan, termasuk mencegah keluarnya air mani di tengah aktivitas berpuasa. Keluarnya air mani bisa membatalkan puasa jika dilakukan secara sengaja, misalnya menggunakan tangan. Jika keluar tanpa sengaja dan tanpa nafsu, misalnya karena mimpi basah atau kondisi medis tertentu, kamu tetap bisa melanjutkan puasa. Lalu, apa yang bisa dilakukan untuk mencegah air mani keluar saat puasa?

  • Tarik napas dalam-dalam. Emosi negatif bisa membuat saraf simpatik menjadi hiperaktif, sehingga memicu otak memerintahkan Mr P untuk mengeluarkan air mani agar ketegangan berkurang. Maka itu, kamu dianjurkan untuk menarik napas dalam-dalam ketika mengalami stres atau emosi negatif lain. Caranya mengambil napas panjang lewat hidung, tahan selama beberapa detik, dan lepaskan melalui hidung atau mulut. Lakukan berulang sampai kamu merasa lebih rileks.

  • Alihkan pikiran dan emosi negatif. Selain menarik napas dalam-dalam, kamu bisa mengalihkan pikiran dan emosi negatif melalui kegiatan positif lain. Misalnya, mendengarkan lagu, membaca buku, menulis, menggambar, bepergian, berbelanja, yoga, dan lainnya.

  • Tidur dengan posisi menghadap ke samping kanan, kiri, atau telentang. Pasalnya, pria yang tidur dengan posisi tengkurap dan tangan membentang di atas kepala cenderung lebih sering mengalami mimpi basah. Penyebabnya, saat tidur dengan posisi tersebut, Mr P rentan bergesekan dengan tidur dan memicu keluarnya air mani.

Baca Juga: 6 Tips Menahan Keinginan untuk Berhubungan Intim

Itulah tips berhubungan intim saat puasa. Kalau kamu kesulitan menahan keinginan untuk berhubungan intim saat puasa, jangan ragu berbicara pada dokter Halodoc. Kamu hanya perlu membuka aplikasi Halodoc dan masuk ke fitur Talk to A Doctor untuk menghubungi dokter kapan saja dan di mana saja via Chat, dan Voice/Video Call. Yuk, segera download aplikasi Halodoc di App Store atau Google Play!

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan