Malnutrisi Bisa Sebabkan Delirium, Mitos atau Fakta?

Ditinjau oleh  dr. Verury Verona Handayani   28 September 2020
Malnutrisi Bisa Sebabkan Delirium, Mitos atau Fakta?Malnutrisi Bisa Sebabkan Delirium, Mitos atau Fakta?

 Halodoc, Jakarta - Delirium adalah gangguan serius pada kemampuan mental yang mengakibatkan kebingungan berpikir dan berkurangnya kesadaran terhadap lingkungan. Gejala awal delirium biasanya cepat dan dapat terjadi dalam beberapa jam atau beberapa hari.

Delirium sering dapat dilacak ke satu atau lebih faktor yang berkontribusi, seperti penyakit parah atau kronis, perubahan keseimbangan metabolik (seperti natrium rendah), pengobatan, infeksi, pembedahan, atau keracunan atau penarikan alkohol atau obat. Kondisi ini bahkan bisa dipicu oleh dehidrasi dan malnutrisi. 

Selain itu, gejala delirium bisa sangat serupa dengan demensia. Oleh karena itu, masukan dari anggota keluarga atau pengasuh mungkin penting bagi dokter untuk membuat diagnosis yang akurat, sehingga perawatan yang tepat bisa diberikan.

Baca juga: Tips Mencegah Malnutrisi pada Lansia

Kaitan Antara Malnutrisi dan Delirium

Malnutrisi sangat umum terjadi pada pasien geriatri (lansia) dan dikaitkan dengan peningkatan risiko kematian. Selain itu, delirium adalah kondisi umum pada pasien lansia yang dirawat di rumah sakit. Karena otak memiliki kebutuhan nutrisi yang tinggi, malnutrisi (terutama kekurangan vitamin B, antioksidan, glukosa, air, lipid) dapat memainkan peran penting dalam disfungsi kognitif termasuk perkembangan delirium. 

Mengutip laporan yang dipublikasikan Journal of Nutrition in Gerontology and Geriatrics, yang menyelidiki hubungan antara delirium dan malnutrisi pada pasien tua, ditemukan bahwa 75 persen pasien dengan delirium mengidap malnutrisi. Ini menunjukkan bahwa malnutrisi berkontribusi besar pada perkembangan delirium pada pasien rawat inap yang lebih tua, meskipun faktor lain juga bisa memengaruhi.

Pasien yang mengidap malnutrisi dan delirium juga memiliki angka kematian empat kali lebih tinggi dalam satu bulan tindak lanjut dan tiga hari lebih lama di rumah sakit. Semua pasien yang lebih tua harus secara rutin dinilai kondisi kecukupan gizinya untuk mengetahui malnutrisi dan delirium saat masuk ke rumah sakit. Ini dilakukan untuk mencegah perkembangan delirium dan memastikan pasien menerima nutrisi yang cukup. 

Jadi, jika kamu sedang merawat pasien lansia, pastikan mereka memiliki nutrisi yang cukup untuk terhindar dari delirium. Kamu juga bisa tanyakan pada dokter di Halodoc mengenai langkah yang bisa dilakukan untuk merawat pasien lansia.

Baca juga: Harus Tahu, Penanganan untuk Mengatasi Delirium

Komplikasi Delirium

Delirium bisa berlangsung hanya beberapa jam atau selama beberapa minggu atau bulan. Jika masalah yang berkontribusi pada delirium ditangani, waktu pemulihan sering kali lebih singkat. Derajat pemulihan juga tergantung pada kondisi kesehatan dan mental sebelum timbulnya delirium. Orang dengan demensia, misalnya, mungkin mengalami penurunan memori dan kemampuan berpikir yang signifikan. Sementara orang dengan kesehatan yang lebih baik kemungkinan besar akan pulih sepenuhnya.

Orang dengan penyakit serius, kronis, atau terminal lainnya mungkin tidak mendapatkan kembali tingkat keterampilan berpikir atau fungsi yang mereka miliki. Delirium pada orang yang sakit parah juga lebih mungkin menyebabkan:

  • Penurunan kesehatan secara umum.
  • Pemulihan yang buruk dari operasi.
  • Kebutuhan perawatan institusional.
  • Meningkatnya risiko kematian.

Baca juga: Kelihatan Sehat Tapi Kok Kurang Gizi, Kok Bisa?

Langkah Mencegah Delirium

Pendekatan paling sukses untuk mencegah delirium adalah dengan menargetkan faktor risiko yang mungkin memicu episode. Lingkungan rumah sakit menghadirkan tantangan khusus - seringnya mengganti kamar, prosedur invasif, suara keras, pencahayaan yang buruk, dan kurangnya cahaya alami serta tidur dapat memperburuk kondisi.

Bukti menunjukkan bahwa strategi tertentu seperti mempromosikan kebiasaan tidur yang baik, membantu orang tersebut tetap tenang dan berorientasi dengan baik, dan membantu mencegah masalah medis atau komplikasi lain dapat membantu mencegah atau mengurangi keparahan delirium. Selain itu, hal yang paling utama untuk dilakukan adalah memastikan pasien tercukupi nutrisinya.

Referensi: 
Journal of Nutrition in Gerontology and Geriatrics. Diakses pada 2020. Serious Consequences of Malnutrition and Delirium in Frail Older Patients.
Mayo Clinic. Diakses pada 2020. Delirium.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan